Bayi Rewel Setelah Puput Pusar : Penyebab – Perawatan dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Melalui sebuah plasenta maka akan membuat janin dalam kandungan bisa menerima nutrisi yang sehat. Kemudian saluran plasenta juga penting untuk menyalurkan darah dan oksigen yang cukup dari tubuh ibu ke janin. Setelah bayi lahir melalui proses persalinan baik itu secara caesar atau normal, maka dokter akan menjepit dan memotong tali pusar yang terhubung ke plasenta. Meskipun ini terlihat menyakitkan namun sebenarnya tidak. Namun hal yang paling mengkhawatirkan adalah ketika bayi sudah puput pusar. Dibutuhkan waktu antara 7 sampai 21 hari hingga tali pusar bisa terlepas sendiri. Ini proses yang sangat alami dan tidak perlu dipaksakan. Tapi mengapa banyak bayi rewel setelah puput pusar, serta apa penyebab, perawatan dan cara mencegahnya.

Penyebab

  1. Infeksi

Infeksi menjadi hal yang sangat sering terjadi saat bayi mulai puput tali pusar. Sebenarnya infeksi bisa terjadi dalam proses puput pusar sehingga tali pusar belum terlepas sepenuhnya. Beberapa tanda infeksi seperti adanya cairan keruh yang keluar dari bekas potongan, ada nanah kering yang sulit dihilangkan atau terlihat menempel. Kemudian saat sudah parah bisa menyebabkan pendarahan dan penundaan puput pusar hingga lebih dari 3 minggu.

Perawatan: kasus infeksi jika dirawat sendiri biasanya kurang efektif. Lebih baik untuk membawa bayi ke dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat. Hindari memberikan alkohol dan kontak dengan pakaian atau kain yang tidak bersih.

  1. Omphalitis

Omphalitis adalah salah satu komplikasi yang tidak boleh diremehkan, karena ini komplikasi yang sangat serius. Infeksi bakteri yang terjadi pada pusar telah menyebar ke semua bagian kulit di sekitarnya. Ini akan menjadi penyebab bayi menangis terus bahkan saat sudah merasa kenyang. Gejala yang perlu di amati adalah warna kemerahan pada tali pusar dan menyebar hingga ke kulit di sekitarnya. Kemudian daerah yang sudah merah bisa menjadi sangat lembut, bengkak dan bau nanah yang busuk.

Perawatan: Jangan menggunakan alkohol untuk membersihkan area yang sudah terkena infeksi. Alkohol bisa membuat infeksi menjadi semakin buruk dan luka sulit kering.  Anda sebaiknya membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat termasuk dengan obat-obat yang hanya bisa diresepkan oleh dokter.

  1. Granuloma

Granuloma termasuk jenis komplikasi yang cukup ringan namun juga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Granuloma sering ditandai dengan pertumbuhan massa kecil dan bulat di sekitar pusar setelah puput pusar. Kemudian bagian ini menjadi sangat merah, selalu mengeluarkan lendir yang bening dan tidak bisa kering seperti tali pusar yang sudah puput lainnya. Jika masalah ini tidak dirawat dengan serius maka bisa menyebabkan infeksi pada tali pusar yang bisa menyebar ke kulit di sekitarnya.

Perawatan: Anda bisa membaca bayi ke dokter untuk mendapatkan perawatan. Dokter biasanya akan memberikan cairan nitrat dan membersihkan area yang terkena infeksi. Dengan perawatan yang rutin maka infeksi ini bisa cepat sembuh.

Perawatan Setelah Puput Pusar

Cara merawat tali pusar bayi yang benar dan sehat memang sangat penting untuk menjaga agar bayi tenang setelah puput pusar. Banyak orang tua yang salah merawat tali pusar bayi sehingga bayi rewel setelah puput pusar. Dibawah ini adalah langkah-langkah yang tepat untuk diikuti.

  1. Biarkan daerah tali pusar kering

Setelah bayi lahir dan bagian tali pusat belum puput atau terlepas secara alami maka biarkan bagian tersebut kering. Anda harus hati-hati saat memilih popok agar area sekitar tali pusar tidak basah. Hindari bagian tersebut dari air kencing bayi. Jadi lebih baik untuk membiarkan bagian ini kering dan sering terkena udara.

  1. Jangan sampai terkena air mandi secara langsung

Saat Anda mencoba cara memandikan bayi baru lahir dengan benar maka jangan sampai menggunakan air dalam bak mandi bayi secara berlebihan. Sangat disarankan untuk menggunakan spon mandi yang halus untuk membasahi bayi. Ini juga sangat baik untuk menjaga agar bagian tali pusar yang belum puput tidak terkena air dan terhindar dari infeksi. Namun Anda tetap perlu membersihkan area tali pusar dengan kapas yang lembut.

  1. Pakaian yang longgar untuk bayi

Karena tali pusar belum puput maka Anda harus memilih pakaian bayi dengan  tips memilih baju bayi baru lahir yang tepat. Hindari memilih pakaian yang terlalu ketat sehingga kulit bayi di sekitar tali pusar tidak nyaman dan tertekan. Pilih saja pakaian yang longgar dan lembut untuk kulit bayi. Kemudian jika ingin menggunakan popok sekali pakai, maka jaga agar daerah tali pusar tidak tertekan oleh popok. Anda sebaiknya memilih popok yang benar-benar khusus untuk bayi yang baru lahir.

  1. Hindari memberikan pakaian “bodysuit”

Banyak sekali ibu yang mencoba memberikan pakaian yang menarik untuk bayi yang baru lahir, seperti jenis baju bodysuit. Baju terusan yang menutup telapak kaki sampai lengan bayi memang terlihat nyaman untuk bayi. Tapi sebaiknya pakaian ini diberikan setelah bayi puput tali pusar. Saat sebelum puput dan setelah puput maka berikan pakaian yang longgar.

  1. Jangan menarik tali pusar

Biasanya  banyak ibu yang menarik tali pusar bayi karena terlihat menggantung dan sebentar lagi akan lepas. Tapi karena proses ini lebih baik terjadi secara alami maka jangan menarik tali pusar secara sengaja. Biasanya ini akan menyakiti bayi dan meninggalkan luka yang bisa infeksi. Jadi lebih baik membiarkan tali pusar terlepas secara alami saja.

Pencegahan Infeksi Setelah Puput Pusar

  1. Jangan menggunakan alkohol

Banyak ibu yang menggunakan alkohol untuk membersihkan tali pusar bayi yang belum puput atau setelah puput. Meskipun awalnya ini disarankan oleh dokter dan perawat tapi sekarang sudah dilarang. Alkohol bisa menyebabkan infeksi dan membuat area pusar menjadi basah terus menerus. Akibatnya pusar sulit kering dan terjadi infeksi. Jadi lebih baik menggunakan air biasa yang bersih.

  1. Hindari menggunakan antiseptik

Baik alkohol maupun cairan antiseptik sangat dilarang untuk membersihkan tali pusar. Cairan ini bisa menyebabkan infeksi dan membuat puput pusar tidak terjadi secara normal. Bayi Anda mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama sampai bisa tali pusar puput. Jadi lebih baik untuk menjaga dan membersihkan dengan air yang bersih.

  1. Perawatan oleh dokter jika bayi prematur

Jika Anda melahirkan bayi prematur maka lebih baik untuk menyerahkan perawatan tali pusar kepada dokter atau perawat khusus. Karena bayi yang prematur lebih rentan daripada bayi yang normal dan sehat sehingga perawatan yang salah bisa meningkatkan resiko infeksi yang lebih besar. Jika Anda ingin merawat sendiri maka mintalah saran yang paling tepat dari dokter.

Tanda Tali Pusar Infeksi

  1. Pusar bayi terlihat lebih besar, merah dan ada tanda bengkak yang jelas.
  2. Ada aroma tidak sedap atau cairan kental dan keruh dari tali pusar.
  3. Ada darah yang menetes terus menerus dari tali pusar.
  4. Bayi Anda demam dan sering rewel.
  5. Bayi Anda tidak memiliki nafsu untuk minum ASI sehingga juga sangat lemah.

Nah inilah masalah yang terjadi ketika bayi rewel setelah puput pusar, serta penyebab, perawatan dan cara untuk mencegahnya. Anda bisa mencoba untuk melakukan perawatan yang tepat sehingga bayi Anda bisa tetap sehat setelah puput tali pusar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn