Proses Persalinan – Tahapan Kelahiran Normal dan Operasi Caesar

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Persalinan menjadi titik puncak kehamilan yang akan dilalui dari semua proses kehamilan. Ada berbagai perasaan yang bercampur ketika menyambut persalinan. Diantara rasa bahagia karena akan segera melihat dan bertemu dengan buah hati, maka umumnya ibu hamil juga cemas. Kecemasan ini berhubungan dengan proses persalinan yang akan dijalani dan juga bayangan rasa sakit. Meskipun biasanya ibu hamil telah menyiapkan mental untuk bisa melalui proses persalinan dengan baik.

Ada 2 metode persalinan yang biasanya dilakukan secara medis oleh profesional seperti bidan atau dokter kandungan. Berikut ini adalah gambaran lengkap mengenai proses persalinan normal dan caesar.

Persalinan Normal

persalinan normalPersalinan normal adalah persalinan yang melewati jalan lahir atau wanita yang biasanya terjadi secara alami. Persalinan ini termasuk dalam persalinan klasik yang paling banyak diinginkan oleh semua wanita. Bayi akan melewati ruang panggul dan mulut rahim kemudian selanjutnya keluar lewat vagina.

Untuk menghadapi melahirkan normal maka prosesnya akan mengalami tiga tahap utama hingga bayi benar-benar lahir ke dunia. Setiap tahap bisa membutuhkan waktu dan tingkatan rasa sakit yang berbeda. Namun semua wanita tentu bisa menghadapi kondisi ini dengan sikap dan perasaan yang berbeda pula. Berikut ini tahap persalinan normal.

Berikut ini Tahap Persalinan Normal :

1. Pelebaran Lapisan Serviks atau Mulut Rahim

Fase Tahap Awal (Serviks akan membuka dari 0 – 4 cm)” state=”opened

Proses pembukaan serviks ini membutuhkan waktu antara 6 hingga 10 jam dan bisa lebih panjang jika merupakan kelahiran pertama. Untuk ibu hamil yang sudah pernah melahirkan maka prosesnya akan lebih singkat. Proses yang akan dialami terdiri beberapa tahap seperti :

  • Kontraksi ringan akan mulai terjadi dengan gerakan yang halus hingga sedikit lebih kuat. Umumnya proses kontraksi sudah mendorong serviks untuk membuka secara alami. Namun setiap wanita akan memiliki proses yang berbeda.
  • Untuk mencapai pembukaan ukuran 3 cm maka bisa membutuhkan waktu selama beberapa jam atau lebih lama untuk kelahiran pertama.
  • Kontraksi ringan hingga berat akan terjadi selama 5 hingga 30 menit dengan jarak antara 30 hingga 50 detik.
  • Cairan darah merah yang tipis akan keluar dari vagina sebagai tanda pelembutan serviks.
  • Resiko pecah cairan ketuban bisa terjadi dalam proses ini sehingga ibu hamil mengeluarkan banyak cairan yang beresiko terhadap keselamatan bayi.

Apa yang Harus Anda Lakukan ?

  • Anda harus tetap fokus dengan kelahiran namun harus bisa membawa perasaan untuk tetap santai, tidak panik dan tidak stress.
  • Selama kontraksi ringan Anda tetap bisa tinggal di rumah dan tetap menghubungi dokter untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.
  • Untuk menenangkan pikiran maka Anda bisa mendengar musik, berjalan-jalan di dalam rumah, melihat televisi, dan melakukan berbagai hal lain sehingga Anda merasa terhibur dari rasa sakit.

Fase Aktif (Serviks Membuka 4 – 7 cm)

Pada fase ini maka kepala bayi sudah lebih turun dari posisi semula. Dokter bisa memasukkan jari secara lembut ke bagian vagina untuk merasakan kepala bayi. Cara ini akan dilakukan dengan sangat lembut sehingga tidak menyebabkan rasa sakit. Proses ini membutuhkan waktu antara tiga hingga tujuh jam untuk kelahiran bayi pertama. Pada tahap ini ibu hamil sudah berada di rumah sakit atau prakter dokter untuk bersiap menghadapi kelahiran. Proses ini akan terdiri dari beberapa tahap seperti :

  • Kontraksi akan terjadi lebih sering dalam waktu yang sangat sering.
  • Kontraksi akan membuat ibu hamil merasa sakit di sekitar punggung dan perut bawah dengan waktu antara 3 – 5 menit.
  • Rasa nyeri yang kuat akan terasa di bagian perut bawah, punggung bawah, dan paha sehingga membuat ibu menjadi lebih lemah, berkeringat dan sulit untuk bicara.
  • Bercak merah dan coklat akan keluar dengan jumlah yang lebih banyak dari vagina. Jika tidak terjadi pecah ketuban maka proses ini masih dalam tahap yang aman.

Apa yang Harus Ibu Lakukan?

  • Pada tahap ini Anda harus berusaha untuk tetap santai dan tenang serta percaya dengan kemampuan dokter atau bidan.
  • Jika Anda ingin merasa segar maka bisa mandi atau mengelap badan dengan air hangat karena bisa membuat Anda tetap bersemangat.
  • Jika Anda mampu untuk bangun dari tempat tidur maka Anda harus lebih sering buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih.
  • Minum air putih atau minuman manis untuk membantu tubuh agar tidak dehidrasi.
  • Peran pendamping seperti suami sangat diperlukan untuk membantu latihan pernafasan dan memberikan semangat.
  • Berusaha untuk tenang dan tidak gugup karena akan berpengaruh untuk proses persalinan.

Fase Peralihan (Serviks membuka antara 8 – 10 cm)

Proses ini kontraksi yang dialami oleh ibu yang akan melahirkan menjadi sangat kuat. Pada umumnya proses ini membutuhkan waktu antara 20 menit hingga dua setengah jam bagi persalinan pertama. Namun untuk ibu yang sudah pernah melahirkan maka prosesnya akan lebih cepat. Para proses ini maka ibu hamil akan mengalami beberapa tahap, seperti :

  • Kontraksi yang akan dialami membutuhkan waktu antara 1 – 4 menit dengan jarak yang sangat dekat.
  • Ibu yang akan melahirkan akan merasa sangat lelah, kurang konsentrasi, keinginan untuk menyerah, mual dan muntah.
  • Tubuh ibu yang alam melahirkan akan berusaha untuk membuka lapisan leher rahim sepenuhnya sehingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
  • Ibu yang akan melahirkan sudah memiliki keinginan untuk mengejan atau mendorong dan ada tekanan yang kuat terasa antara bagian dubur dan vagina.
  • Kepala bayi sudah terasa bergerak seperti mengarah ke bagian vagina
  • Namun ibu yang akan melahirkan tidak diperbolehkan untuk mengejan atau mendorong hingga dokter atau bidan meminta. Hal ini untuk mengatasi perobekan serviks akibat pembukaan yang belum sempurna.

Apa yang Harus Ibu Lakukan?

  • Ibu yang akan melahirkan sebaiknya tetap fokus untuk menjalani persalinan dan menikmati setiap sensasi rasa sakit karena kontraksi.
  • Daripada menahan rasa sakit maka lebih baik jika diatasi dengan latihan pernafasan namun tetap tidak mendorong bayi atau mengejan hingga dokter memberikan instruksi.
  • Terkadang ibu yang akan melahirkan merasa sangat putus asa dengan rasa sakit yang dihadapi namun bisa diatasi dengan sebuah semangat bahwa sebentar lagi Anda akan bertemu dengan buah hati dan melihat wajahnya.

2. Mendorong dan Mengejan

Pada tahap ini maka lapisan serviks sudah terbuka sepenuhnya sehingga kepala bayi sudah mendekat vagina. Biasanya proses ini membutuhkan waktu antara 1 – 2 jam dan akan lebih cepat untuk kelahiran kedua dan seterusnya. Pada proses ini maka ibu yang akan melahirkan akan menjalani tahap :

  • Keinginan untuk mendorong dan mengejan dengan kuat secara berkelanjutan. Dokter atau bidan akan memberikan instruksi kapan waktu untuk menarik nafas dan kapan untuk mendorong.
  • Kontraksi tetap masih akan terasa dan akan tubuh akan lebih lemah karena sudah banyak kehilangan tenaga untuk mengejan dan mendorong.
  • Rasa sakit akan terasa sangat kuat pada bagian vagina dan perineum (jarak antara dubur dan vagina) ketika kepala bayi sudah masuk ke bagian ini.
  • Dokter bisa melakukan tindakan episiotomi jika ukuran kepala bayi terlalu besar sehingga tidak sesuai dengan pembukaan vagina. Proses ini akan diawali dengan memberikan obat bius sehingga, anda tidak akan merasa sakit ketika dokter merobek bagian antara vagina hingga rektum untuk membuat kepala bayi bisa keluar.
  • Dokter akan memberikan instruksi hingga kepala bayi keluar dan semua bagian tubuh bayi keluar.

Apa yang Harus Ibu Lakukan?

  • Selama proses ini maka Anda harus tetap mengikuti nasehat dan instruksi dokter atau bidan.
  • Tetap mengambil nafas dengan baik sehingga Anda tidak merasa kelelahan hingga bayi benar-benar keluar.

3. Tahap Pengeluaran Plasenta

Setelah bayi Alahir maka selang beberapa menit atau paling lama setengah jam mak,  plasenta juga akan ikut keluar dari vagina. Pada proses ini dokter atau bidan tetap akan membantu anda untuk mendorong plasenta keluar dari rahim. Anda cukup mengikuti semua petunjuk dokter hingga plasenta benar-benar bisa keluar. Proses ini juga akan membuat Anda merasa nyeri perut dan kram karena plasenta juga keluar dari rahim seperti bayi anda.

Apa yang Harus Ibu Lakukan?

  • Jika bayi Anda sehat dan kondisinya normal maka Anda bisa menjalani proses menyusui dini. Pada tahap ini maka bayi bisa langsung diberi ASI yang bisa merangsang proses kontraksi untuk rahim.
  • Ketika terjadi kontraksi maka dokter atau bidan akan memijat dan menekan perut dengan lembut sehingga plasenta bisa keluar.
  • Setelah proses ini selesai maka dokter akan membersihkan area vagina dan menjahitnya jika terjadi episiotomi. Anda akan terlepas dari semua rasa sakit dan tubuh akan merasa sangat lelah.

Tips Mempermudah Persalinan Normal

Jika ibu ingin mendapatkan persalinan normal dan nyaman maka bisa mencoba mengikuti beberapa tips dibawah ini :

  • Anda bisa mengikuti senam hamil selama kehamilan. Senam hamil akan membantu ibu mendapatkan otot paha dan panggul yang lebih lentur sehingga bisa mempercepat proses persalinan normal.
  • Anda bisa mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tanpa menggunakan alat seperti mengepel tanpa tongkat ketika sudah mendekati usia persalinan. Latihan jongkok dan berdiri akan membantu otot paha sehingga mempermudah kelahiran normal, namun tetap jauhi aktivitas berbahaya untuk ibu hamil yang terlalu berat.
  • Hindari stress selama kehamilan karena stress bisa membuat kondisi janin juga ikut terbawa stres. Terkadang kondisi ini akan membuat posisi bayi sungsang, sehingga tidak mungkin bisa mendapatkan persalinan normal.
  • Lakukan latihan pernafasan yang baik selama kehamilan. Latihan pernafasan dapat membantu  membiasakan diri ketika masuk ke persalinan normal. Selain itu, latihan pernafasan juga akan membantu tingkat oksigen dalam tubuh baik sesuai kebutuhan. Bahkan latihan pernafasan juga bisa mengurangi depresi dan cemas.
  • Jangan pernah mendengarkan cerita menakutkan dari orang lain yang pernah melahirkan secara normal. Cerita menakutkan akan membuat anda merasa cemas dan takut sehingga tidak memiliki keinginan yang kuat untuk bisa melahirkan normal.
  • Jaga asupan gizi ibu hamil selama kehamilan seperti konsumsi makanan seperti serat, asam folat, zat besi, kalsium dan nutrisi lain yang dibutuhkan. Nutrisi akan membuat tubuh ibu dan bayi juga sehat sehingga bisa mendukung untuk persalinan normal.
  • Melakukan pijatan di area perineum selama masuk kehamilan bulan ke tujuh. Terapi ini bisa membuat otot perineum terlatih, lembut dan tidak mengalami peregangan ketika kontraksi pada persalinan normal.
  • Selalu berbicara dan berkonsultasi dengan dokter ahli kandungan untuk mengetahui kondisi bayi dan kemungkinan untuk bisa melewati persalinan normal. Selama kondisi ibu dan bayi sehat maka selalu ada kesempatan untuk bisa melahirkan normal.

Persalinan Caesar

persalinan caesarPersalinan caesar hanya akan dilakukan dalam kondisi tertentu baik yang bersifat darurat atau terencana. Persalinan dengan operasi caesar dianggap menjadi prosedur yang aman untuk ibu dan bayi karena bisa mengurangi beberapa resiko komplikasi. Terkadang beberapa hambatan yang menghalangi proses persalinan normal akan membuat ibu dan bayi berada dalam kondisi kritis. Operasi ini harus dilakukan oleh seorang dokter ahli kandungan dan tidak bisa dilakukan oleh bidan.

Berikut ini tahapan proses persalinan caesar :

1- Dokter akan memberikan keterangan mengapa Anda membutuhkan operasi caesar. Keterangan dokter sangat diperlukan baik untuk persalinan caesar terencana maupun yang bersifat darurat. Setelah Anda menyetujui dan bersedia melakukan operasi caesar maka Anda atau suami atau wali harus menandatangai persetujuan prosedur operasi caesar.

2- Anda tetap bisa menjalani proses persalinan ini dengan didampingi oleh suami namun jika hanya mendapatkan persetujuan oleh rumah sakit. Karena tidak semua rumah sakit memperbolehkan pendampingan selama operasi caesar. Hal ini dilakukan dengan alasan kesehatan dan prosedur operasi rumah sakit tersebut.

3- Anda akan bertemu dengan ahli anestesi yang akan memberikan obat bius sehingga, anda tidak merasa sakit ketika proses operasi. Ada 2 jenis anestesi yang bisa diberikan oleh dokter anestesi, yaitu:

  • Anestesi umum : hanya dilakukan dalam kondisi tertentu saja karena Anda mungkin tidak bisa menahan rasa sakit yang sudah parah atau kondisi penyakit tertentu. Anestesi ini akan membuat Anda tidak sadarkan diri selama proses operasi sehingga mungkin tidak bisa merasakan kehadiran bayi.
  • Anesteri epidural : anestesi ini diberikan lewat suntikan yang akan memblok rasa sakit dari bagian tulang belakang sehingga Anda tidak akan merasa sakit dari mulai bagian perut ke bawah. Anestesi ini akan membuat Anda sadar selama proses caesar dan bisa merasakan kehadiran bayi.

4- Selama proses operasi mungkin Anda masih akan merasakan tarikan atau tekanan di sekitar perut namun tidak akan terasa sakit karena obat yang sudah diberikan sebelum operasi.

5- Perawat atau dokter akan memasang kateter ke bagian uretra untuk mengalirkan urin selama operasi dan selama masa pemulihan. Setelah itu, anda akan masuk ke ruang operasi.

6- Jika selama proses operasi muncul kondisi darurat maka dokter bisa memberikan anestesi umum. Proses ini biasanya dilakukan untuk mengatasi ibu yang muntah selama operasi sehingga, mencegah resiko cairan yang keluar lambung yang bisa merusak paru-paru.

7- Cairan infus dan obat antibiotik akan diberikan untuk mengatasi infeksi sepanjang dan setelah operasi.

8- Sayatan merupakan bahaya operasi caesar yang akan dilakukan dengan garis horizontal di atas bagian bawah perut, jaringan menuju rahim akan dipotong secara perlahan selama operasi. Proses ini akan berlangsung hingga dokter bisa mencapai bagian rahim.

9- Jika bagian rahim sudah terbuka maka dokter akan menarik bayi hingga keluar, memotong tali pusar dan mengeluarkan plasenta dari rahim. Setelah proses ini selesai maka dokter akan menutup jalan lahir Anda.

10- Jahitan akan diterapkan ke bagian jaringan rahim hingga ke lapisan kulit paling luar. Jahitan dengan benang yang bisa larut menjadi daging akan digunakan dalam proses ini. Proses ini akan membutuhkan waktu antara 30 – 45 menit.

11- Setelah operasi selesai maka Anda akan masuk ke dalam ruang pemulihan hingga kondisi Anda stabil dan bayi Anda sehat. Jika proses lancar maka, akan segera masuk ke ruang perawatan.

12- Selama belum bisa makan dan minum dengan baik maka cairan infus akan tetap diberikan.

13- Umumnya proses pemulihan ini membutuhkan waktu antara 3 hingga 4 hari hingga, bisa pulang ke rumah.

14- Anda harus tetap minum obat anti nyeri dan antibiotik selama proses pemulihan untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka pada bekas jahitan.

Alasan Mengapa Dibutuhkan Operasi Caesar?

Beberapa ibu hamil tetap mengharapkan persalinan normal ketika akan melahirkan. Namun dalam kondisi tertentu maka operasi caesar terkadan,  sangat diperlukan dalam kondisi darurat. Berikut ini beberapa alasan mengapa operasi caesar tetap harus dilakukan.

  • Pernah melakukan operasi caesar pada periode kelahiran sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengatasi rahim yang pecah jika tetap melakukan persalinan normal karena fisik rahim yang sudah pernah mengalami pembukaan dari dalam. (Baca juga : resiko melahirkan normal setelah caesar)
  • Pernah memiliki bekas trauma pada rahim seperti operasi pengangkatan jaringan pada rahim. Misalnya karena terjadi hamil anggur atau kehamilan ektopik.
  • Kehamilan dengan ciri ciri hamil anak kembar, akan lebih aman jika dilakukan kelahiran dengan operasi caesar.
  • Ukuran bayi yang sangat besar sehingga, jalan lahir atau vagina mungkin tidak akan bisa memuat kepala bayi atau bisa menyebabkan kerusakan dinding vagina.
  • Bayi yang akan Anda lahirkan ternyata memiliki posisi yang sungsang seperti perut, pantat atau kaki yang sudah masuk ke ruang panggul.
  • Anda mengalami kelainan posisi plansenta seperti plasenta pervia yaitu plasenta yang berada di bagian rongga panggul sehingga bisa menyebabkan bayi dalam kondisi yang darurat.
  • Bayi yang akan dilahirkan mungkin mengalami kelainan atau cacat, yang tidak mungkin bisa melewati persalinan normal.
  • Leher rahim atau serviks Anda tidak membuka dengan sempurna sehingga, bayi tidak mungkin bisa turun melewati vagina sementara kontraksi sudah tidak mungkin terjadi dan ibu sudah kelelahan.
  • Kondisi detak jantung bayi melambat karena induksi, atau stress sehingga nyawanya dalam kondisi darurat.
  • Leher bayi terlilit tali pusat sehingga bisa menyebabkan bayi Anda kurang oksigen dan resiko janin yang meninggal dalam kandungan sangat tinggi.
  • Pada penderita penyakit tertentu seperti HIV/AIDS yang bisa menyebabkan bayi terinfeksi virus dari cairan vagina saat persalinan normal.

Tips Pemulihan Cepat Setelah Operasi Caesar

Umumnya ibu yang baru melewati persalinan caesar mengeluh dengan proses pemulihan yang sangat lama. Terkadang proses pemulihan berjalan sangat lambat sehingga, ibu kehilangan waktu untuk menyusui atau menggendong bayi yang baru dilahirkan. Berikut ini adalah beberapa cara pemulihan operasi caesar agar menjadi lebih cepat :

Step 1” state=”opened

Cobalah bergerak sedikit demi sedikit pada hari kedua setelah operasi. Jika ibu terus diam di tempat tidur maka, ada resiko bekuan darah yang berada di bagian tubuh bawah sehingga, membuat rasa yang lebih sakit ketika bangun dari tempat tidur.

Step 2

Tubuh membutuhkan energi untuk bisa pulih dan bergerak banyak sehingga, lebih baik jika tetap makan. Mungkin ibu merasa tidak nafsu makan setelah operasi namun, tubuh membutuhkan asupan yang baik. Jika Anda makan maka anda bisa bergerak dengan lebih mudah dan tubuh juga merespon dengan baik untuk mengatasi rasa sakit berlebihan.

Step 3

Untuk memulihkan jahitan selama di rumah, maka jangan pernah mengangkat beban berat. Bahkan akan lebih baik jika seseorang membantu untuk mengangkat bayi jika ingin menyusui. Jika ibu terlalu banyak mengangkat beban berat maka, bisa membuat bekas jahitan mengalami banyak tekanan sehingga lama untuk sembuh.

Step 4

Banyak istirahat akan membantu tubuh Anda cepat pulih. Anda pasti akan merasa sangat senang karena kehadiran bayi di rumah namun Anda tetap harus banyak istirahat untuk memulihkan tenaga. Selama proses ini maka lebih baik jika Anda mendapatkan bantuan untuk merawat bayi.

Step 5

Gunakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat terutama pada daerah bekas operasi caesar. Pakaian yang nyaman akan menghindari luka dari gesekan dan tekanan yang bisa membuat luka tidak cepat kering.

Step 6

Jika bekas luka operasi caesar terasa sakit, bengkak, berdarah dan bau maka segera periksa ke dokter. Dokter akan memeriksa kemungkinan infeksi dan memberikan obat sehingga tubuh Anda akan menjadi lebih baik. (Baca juga : resiko operasi caesar yang mungkin terjadi)

Jadi persalinan normal maupun operasi caesar merupakan cara persalinan yang aman. Apapun pilihan ibu yang akan melahirkan maka keselamatan dan kesehatan ibu dan janin adalah prioritas utama.

fbWhatsappTwitterLinkedIn