Khitan adalah salah satu tindakan medis yang dilakukan pada laki-laki dan perempuan. Khitan sendiri dilakukan dengan cara membuang kulit kulup yang biasanya menutup semua area ujung penis. Khitan biasanya dilakukan saat anak sudah sedikit besar. Tapi sekarang dunia medis mengatakan jika khitan bisa dilakukan juga kepada bayi. Hanya saja saat khitan bayi memang harus sehat dan sudah mendapatkan rekomendasi dari dokter anak dan kemudian dilakukan oleh dokter ahli bedah khusus anak. Saat proses khitan maka bayi akan dibius total sehingga tidak akan menyakiti bayi. Berikut ini adalah berbagai manfaat khitan saat bayi paling sehat untuk bayi.
Umur Berapa Bayi Boleh Khitan?
Khitan pada bayi biasanya tidak diperbolehkan untuk bayi yang mengalami kelahiran prematur. Ini karena bayi mungkin akan menderita beberapa masalah kesehatan jika tetap akan dikhitan. Jadi khitan hanya bisa dilakukan pada bayi yang sehat dan sudah berusia 7 sampai 14 hari. Semua bayi yang sudah melewati proses persalinan baik itu caesar atau normal sudah bisa dikhitan jika memenuhi syarat usia, bayi sehat dan tidak mengalami penyakit tertentu.
Manfaat Khitan pada Bayi
- Mengurangi resiko pendarahan
Pendarahan salah satu resiko saat khitan yang bisa terjadi ketika anak dikhitan saat usia sudah semakin besar. Bayi yang dikhitan saat berusia 7 sampai 14 hari memiliki resiko pendarahan yang lebih kecil. Ini karena saat bayi masih kecil maka darah yang keluar sebenarnya sangat sedikit. Sehingga proses perawatan setelah khitan juga lebih mudah dan jika diatasi dengan baik maka tidak akan menjadi penyebab bayi rewel.
- Proses penyembuhan yang lebih cepat
Khitan pada bayi juga memiliki dampak yang sangat baik untuk tubuh bayi. Hal ini karena penyembuhan pada bekas khitan memang lebih cepat. Bagian luka bedah memiliki pembentukan jaringan dan sel yang lebih cepat dibandingkan pada anak yang lebih dewasa. Jadi ketika orang tua takut bayi terkena demam setelah khitan memang tidak benar. Bahkan khitan sejak kecil juga bisa menjadi tips agar anak tidak mudah sakit.
- Minim trauma
Banyak anak-anak yang tidak mau sunat karena mereka merasa takut dari berita-berita yang diberikan oleh orang dewasa. Tapi ketika bayi sudah dikhitan sejak masih kecil maka bayi tidak ingat apapun. Proses bius total yang diberikan pada bayi saat khitan juga tidak menyebabkan bayi ingat rasa sakitnya. Ini yang akan membuat bayi dan anak minim trauma dan proses penyembuhan juga akan lebih cepat.
- Mengatasi kelainan pada organ vital bayi
Memang tidak semua dokter akan mengijinkan proses khitan pada bayi. Hal ini karena ada pertimbangan bahwa bayi harus sehat agar tidak terjadi komplikasi. Namun beberapa alasan medis bisa membuat bayi harus menerima khitan secepatnya. Misalnya bayi menderita beberapa kelainan seperti adanya infeksi pada kelenjar saluran air kencing sehingga bayi sulit kencing, bayi menderita fimosis, pertumbuhan jaringan pada kulup sehingga bisa menyebabkan penyakit pada organ reproduksi anak nantinya.
- Mengurangi resiko infeksi saluran air kencing
Bayi juga sangat rentan menderita infeksi saluran kencing, terutama jika orang tua tidak menjaga kebersihan organ vital bayi. Bayi bisa terkena infeksi saluran kencing dengan cepat seperti ketika bayi jarang ganti popok. Infeksi ini sangat berbahaya untuk bayi karena proses komplikasi terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa. Selain itu ketika bayi sakit juga akan menjadi sangat rewel.
- Menurunkan resiko kanker penis
Bayi yang sudah dikhitan sejak masih kecil juga bisa memiliki resiko kanker penis yang lebih kecil. Hal ini karena area kulup yang sudah hilang sejak kecil sehingga tidak ada kotoran yang masuk ke penis. Khitan juga sangat baik untuk bayi Anda karena menurunnya resiko peradangan dan iritasi pada organ reproduksi anak nantinya.
Jadi ternyata ada banyak sekali manfaat khitan saat bayi paling sehat untuk bayi. Khitan memang terlihat sebagai proses yang menyakitkan untuk laki-laki, namun ketika dilakukan sejak bayi maka akan mengurangi resiko ketakutan pada anak. Jika Anda ingin melakukan proses ini sejak masih bayi, maka segera konsultasikan dengan dokter yang merawat bayi Anda.