Perut Bayi Keras – Penyebab Dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Merawat dan memperhatikan kondisi kesehatan serta perkembangan bayi baik fisik maupun mentalnya merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus dilakukan oleh ibu hamil pasca proses melahirkan atau persalinan yang dijalani sebagai akhir dari proses kehamilan yang berlangsung selama kurang lebih 40 minggu. Perhatian kepada bayi dimulai dari proses pemberian nutrisi yang sebaiknya hanya fokus dengan air susu ibu atau asi setidaknya pada 6 bulan awal kehamilannya.

Demi memenuhi kebutuhan nutrisi dan jumlah asi maka ibu juga perlu memperhatikan makanan sehat untuk ibu menyusui. Pemberian asi pada bayi sangat penting karena banyaknya manfaa asi untuk bayi yang diantaranya seperti mengoptimalkan pertumbuhan fisik, meningkatkan kecerdasan bayi, menumbuhkan daya tahan tubuh atau imunitas sehingga menyebabkan bayi tidak mudah mengalami gangguan kesehatan, serta meningkatkan hubungan emosional antara ibu dengan bayinya.

Selain pemenuhan nutrisi pertumbuhan, ibu sebagai seorang orang tua juga harus memperhatikan berbagai macam perubahan fisik yang terjadi pada bayinya dan mampu memiliki informasi mengenai apakah perubahan fisik tersebut merupakan kondisi yang normal atau tidak. Dalam artikel ini, hamil.co.id akan membahas mengenai salah satu perubahan fisik yang dapat memberikan pemahaman dan informasi tambahan bagi ibu menyusui sebagai acuan terkait dengan kondisi yang dialami oleh bayinya. Salah satu perubahan fisik yang dapat menjadi pertanda kondisi kesehatan bayi tersebut adalah perut bayi keras.

Perut Bayi Keras, Bahaya Atau Tidak ?

Kondisi perut bayi yang tiba tiba menjadi keras seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi ibu menyusui tentang kondisi kesehatan bayinya. Perut bayi keras merupakan kondisi yang tidak normal terjadi pada bayi dan dapat termasuk salah satu penyebab bayi rewel. Kondisi perut yang teraba keras pada bayi umumnya merupakan gejala dari kembung. Kondisi kembung pada perut bayi tersebut disebabkan oleh banyaknya gas pada saluran pencernaannya. Kembung pada bayi tidak hanya ditandai oleh perut yang keras namun juga ada beberapa gejala pengiring lainnya seperti sering kentut, rewel, sering melengkungkan punggung ke belakang.

Kondisi munculnya gas pada bayi sebagai penyebab dari kembung yang menjadikan perut bayi keras tersebut merupakan kondisi yang dipicu karena saluran pencernaan bayi yang masih belum terbentuk dan bekerja secara optimal atau mkasimal. Kondisi usus yang belum bekerja secara optimal tersebut menjadikan gas pada perut tidak dapat dikeluarkan sehingga menumpuk. Kondisi perut keras pada bayi tidak terlalu berbahaya untuk kesehatannya namun tetap membutuhkan bantuan untuk mengeluarkan gas sehingga bayi tidak lagi mengalami kembung.

Cara Mengatasi Perut Bayi Yang Keras

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perut bayi yang keras merupakan salah satu tanda terjadinya kondisi kembung. Keadaan kembung tersebut meskipun tidak berbahaya tetap saja dapat menganggu kenyamanan sehingga menyebabkan bayi sering rewel. Untuk mengatasi perut bayi yang keras maka dapat dilakukan dengan cara mengatasi kondisi kembung atau adanya gas pada saluran pencernaan bayi tersebut terlebih dahulu. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi kembung pada bayi.

  • Gerakan kaki, cara pertama yang dapat dilakukan oleh ibu untuk mengatasi kembung sebagai penyebab perut bayi yang keras adalah dengan mengerakkan kaki bayi. Setelah bayi mendapatkan asi dari ibu atau menyusu maka tidurkan bayi dengan posisi terlentang. Setelah tertidur terlentang, gerakan kedua kaki bayi naik turun dan memutar seperti gerakan mengayuh sepeda angin.
  • Pijat perut, hal kedua yang juga dapat dilakukan oleh ibu untuk membantu mengurangi gas yang ada pada perut bayi adalah dengan memberikan pijatan lembut ke perutnya searah jarum jam. Pemberian pijatan tersebut dapat dilakukan setelah proses gerakan kaki. Perhatikan pijatan yang diberikan pada bayi dan usahakan lakukan secara lembut dan perlahan.
  • Berikan asi pada saat yang tepat, untuk mencegah perut keras sebagai pertanda kembung pada bayi maka sebaiknya ibu memperhatikan waktu pemberian asi yang tepat. Waktu pemberian asi yang tepat untuk mencegah terjadinya kembung adalah sesaat sebelum bayi merasa lapar atau setidaknya langsung memberikan asi ketika bayi lapar dan tidak menundanya.
  • Kualitas asi dan makanan bayi, memperhatikan kualitas dan kuantitas asi maupun makanan bayi juga perlu dilakukan ibu menyusui untuk mencegah terjadinya perut keras pada bayi akibat kondisi kembung. Usahakan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas dan tidak memberikan makanan tersebut sebagai makanan pendamping asi pada bayi serta menghindari beberapa pantangan ibu menyusui agar menghasilkan asi berkualitas.

Itulah beberapa hal terkait dengan kondisi perut yang keras pada bayi sebagai akibat dari kondisi kembung di saluran pencernaannya. Kondisi perut yang keras merupakan keadaan yang tidak berbahaya namun tetap butuh tindakan agar tidak menganggu kenyamanan pada bayi. Jika kondisi perut yang keras pada bayi tersebut tidak kunjung membaik ketika sudah dilakukan beberapa cara yang disebutkan diatas maka sebaiknya ibu segera membawanya ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan perawatan medis dan diagnosis yang lebih baik. Cara menjaga bayi agar tidak mudah sakit juga harus dilakukan untuk selalu menghindarkan bayi dari gangguan kesehatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn