Penyebab Tetanus Pada Bayi Dan Cara Pencegahannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kesehatan bayi merupakan hal yang utama harus selalu mendapatkan perhatian khusus dari semua orang tua. Kondisi tersebut diperlukan mengingat keadaan tubuh bayi yang masih belum memiliki kekebalan tubuh yang optimal dalam menangkal berbagai resiko penyakit disekitar lingkungan hidupnya. Kesehatan yang terjaga dengan baik juga menghindarkannya dari kondisi perkembangan bayi yang berjalan dengan lambat serta tidak sesuai usia yang sekarang ini dilewatinya.

Untuk mendapatkan kondisi kesehatan dan terhidarnya bayi dari berbagai jenis penyakit baik ringan maupun berbahaya maka peran aktif orang tua sangat diperlukan. Beberapa peran aktif tersebut dapat terwujud dalam usaha dan upaya yang dilakukan orang tua diantaranya seperti memperhatikan nutrisi yang lebih mengarahkan mendapatkan manfaat asi untuk bayi dibandingkan susu formula, menjaga kebersihan bayi, merawat bayi, memeriksakan kondisi perkembangan kesehatan bayi secara rutin, serta memahami berbagai penyakit yang beresiko pada bayi salah satunya tetanus pada bayi yang dijelaskan di bawah ini.

Penyebab Tetanus Pada Bayi

Tetanus pada bayi  atau dalam istilah medis disebut dengan tetanus neonatum disebabkan oleh karena infeksi bakteri. Mikroorganisme bakteri yang bertanggung jawab terhadap terjadinya kondisi tetanus pada bayi adalah Clostridium tetani. Bakteri penyebab tetanus tersebut dapat menghasilkan racun neurotoxin yang dapat menyerang bagian sistem saraf pusat di tubuh bayi. Infeksi bakteri penyebab tetanus tersebut terjadi akibat adanya luka goresan, luka tusukan, maupun sobekan disebabkan oleh benda benda yang sudah terkontaminasi bakteri.

Pada orang dewasa dan anak anak, tetanus banyak disebabkan oleh karena luka dari benda terkontaminasi bakteri yang tidak dibersihkan dengan baik. Kondisi infeksi bakteri tetanus pada bayi yang baru lahir terjadi akibat proses persalinan yang tidak higienis, seperti contohnya ketika memotong tali pusar tidak menggunakan alat yang semestinya terjaga higienitasnya. Konidsi persalinan yang kurang terjaga kebersihannya tersebut dalam menyebabkan bakteri penyebab tetanus masuk ke dalam tubuh bayi. Ada beberapa faktor resiko mengapa bayi dapat mengalami penyakit tetanus diantaranya seperti :

  1. Kondisi ibu hamil yang tidak terlindungi oleh vaksin tetanus
  2. Proses persalinan ditempat yang tidak higienis atau kurang terjaga kebersihanya.
  3. Adanya paparan bahan disekitar proses persalinan yang berpeluang menyebabkan penularan bakteri tetani kepada bayi.
  4. Riwayat tetanus yang terjadi pada anak ibu tersebut sebelumnya.

Pencegahan Tetanus Pada Bayi

Kondisi tetanus yang terjadi pada bayi baru lahir merupakan keadaan yang berbahaya. Kondisi berbahaya dan efek yang dapat terjadi pada bayi akibat penyakit tetanus adalah kematian dan hampir sebagaian besar bayi yang mengalaminya berakhir dengan hilangnya nyawa pada bayi baru lahir tersebut. Melihat kondisi yang ada, ibu harus memahami beberapa cara pencegahan tetanus pada bayi yang benar benar dilakukan untuk dapat menghindari munculnya kondisi penyakit berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan bayi baru lahir tersebut dalam penjelasan di bawah ini.

1. Vaksinasi pada ibu hamil

Upaya pencegahan yang utama untuk dapat membantu bayi yang baru lahir tidak mengalami kondisi penyakit tetanus adalah dengan melakukan vaksinasi pada ibu hamil. Vaksinasi yang dimakud adalah vaksin tetanus toxoid atau yang dikenal dengan kode TT. Vaksinasi dilakukan sebelum seorang wanita mengalami proses kehamilan. Vaksin TT ini banyak disarankan pada wanita yang akan menikah.

2. Menjalani persalinan pada rumah sakit yang terpercaya

Langkah pencegahan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk menghindari terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir adalah dengan menjalani proses persalinan pada rumah sakit yang memang terpercaya. Proses persalinan di rumah sakit terbaik dan terpercaya tentu akan dijalani dengan standar yang tinggi dimana kebersihan dari kamar bersalin dan alat alat yang digunakannya sangat higienis.

3. Pemberian vaksin saat masa kehamilan

Selain vaksinasi sebelum wanita menjalani proses kehamilan, pemberian vaksin tt juga diberikan di masa kehamilan untuk ibu hami dengan faktor resiko tinggi bayi di dalam kandungannya dapat mengalami penyakit tetanus. Imunisasi tt pada ibu hamil ini dilakukan oleh dokter dengan pertimbangan menyelamatkan bayi dari besarnya resiko penyakit tetanus yang berbahaya. Vaksinasi pada saat hamil dilakukan di usia kehamilan memasuki trimester pertama untuk dosis awal dan dosis kedua empat minggu sebelum menjalani proses persalinan.

Kondisi tetanus pada bayi baru lahir merupakan keadaan yang sangat berbahaya untuk nyawanya sehingga harus benar benar dicegah agar tidak terjadi. Bayi baru lahir yang mengalami penyakit tetanus memiliki resiko sangat besar mengalami kematian yang tentunya tidak diinginkan oleh semua ibu hamil. Memahami penyebab dari penyakit tetanus secara mendalam akan membantu dalam memberikan pemahaman terhadap ibu hamil dalam upaya pencegahan penyakit tetanus. Untuk mencegah kondisi tetanus terutama pada ibu yang memiliki faktor resiko tinggi dapat dilakukan proses vaksinasi baik sebelum hamil maupun pada saat hamil. Selain vaksinasi, memperhatikan higienitas dari tempat bersalin juga akan membantu mencegah tetanus pada bayi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn