Tongue Tie Pada Bayi Baru Lahir : Pengertian – Penyebab – Perawatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tongue tie adalah salah satu kelainan yang terjadi pada bayi sejak lahir. Memang ada banyak penyebab bayi lahir cacat tapi ini termasuk jenis cacat yang tidak terlalu fatal. Masalah tongue tie masih bisa diperbaiki sejak bayi lahir sehingga cacat tidak berkembang. Tongue tie terjadi ketika pita pada bagian jaringan atau frenulum lingual menjadi sangat pendek, ketat dan tebal. Akibatnya lidah bayi terlihat tidak memiliki jarak dengan bagian bawah lidahnya. Ini bisa membuat bayi sulit untuk minum ASI sejak lahir. Berikut ini adalah berbagai informasi lengkap mengenai tongue tie pada bayi baru lahir.

Apa itu Tongue Tie?

Tongue tie adalah sebuah kondisi ketika bagian jaringan lidah bayi menjadi sangat pendek. Ketika dijulurkan maka lidah bayi tidak bisa panjang seperti bayi normal. Masalah ini sering diketahui saat pemeriksaan kesehatan bayi setelah lahir, baik dengan persalinan normal maupun caesar. Kondisi ini perlu mendapatkan perawatan saat bayi karena bisa menyebabkan bayi tidak bisa menelan ASI dengan baik, bahkan juga bisa  berdampak pada kemampuan bicara nanti saat sudah besar.

Gejala

  1. Lidah bayi tidak bisa digerakkan ke atas atau ke bawah.
  2. Lidah bayi selalu bergerak ke arah sisi kanan atau kiri.
  3. Lidah bayi tidak bisa melewati gigi depan bawah.
  4. Lidah bayi seperti terjepit bentuknya.
  5. Bayi terdengar aneh saat menangis.
  6. Bayi tidak mau minum ASI setelah lahir.

Penyebab

  1. Faktor genetik

Berbagai penyebab kelainan kongenital non genetik bisa terjadi sejak bayi masih ada dalam kandungan. Jenis kelainan tongue tie merupakan pengaruh faktor genetik sejak bayi ada dalam kandungan dan akan terbawa sejak lahir. Biasanya bagian jaringan frenulum memang akan terpisah ketika sebelum lahir, tapi pada bayi yang menderita tongue tie sama sekali tidak memisah. Orang tua yang pernah mengalami masalah ini biasanya akan menurunkan pada anak.

  1. Terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki

Kasus tongue tie paling sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki. Penyebabnya memang tidak diketahui secara pasti tapi biasanya juga terkait dengan faktor keluarga. Meskipun ini sering terjadi pada anak perempuan namun sekarang bayi laki-laki juga bisa menerima resiko yang sama.

Komplikasi

  1. Kesulitan untuk menelan

Bayi yang mengalami tongue tie biasanya akan sangat sulit untuk menelan. Perkembangan area lidah yang tidak menjulur dengan baik bisa membuat anak tidak mengunyah dengan baik, meskipun sudah tumbuh gigi. Bila sudah masuk ke perkembangan bayi 6 bulan lebih maka bayi juga akan sulit untuk menerima makanan pendamping ASI.

  1. Sulit untuk menyusui

Ketika ibu sudah melakukan cara agar ASI keluar sebelum melahirkan namun bayi menderita tongue tie maka perjuangan ibu bisa sangat sia-sia. Masalah tongue tie akan menyebabkan bayi tidak bisa menyusui dengan baik. Bayi biasanya akan mengunyah puting susu kemudian menarik ASI secara normal. Tapi karena lidah yang kurang panjang maka posisi puting tidak akan pas. Jika dipaksakan maka bisa menyebabkan bayi tersedak dan sangat berbahaya untuk pernafasan bayi.

  1. Anak nanti sulit bicara

Tongue tie yang tidak diobati akan menyebabkan anak sulit bicara meskipun Anda sudah menerapkan berbagai cara melatih anak berbicara. Masalah ini terjadi karena anak tidak akan bisa mengucapkan beberapa huruf dengan benar seperti huruf t, d, z, s, h, r dan l. Bahkan karena sulit untuk menyebutkan huruf ini maka biasanya anak menjadi tidak percaya diri ketika bicara.

  1. Kebersihan gigi yang sangat buruk

Ternyata tongue tie yang tidak diobati bisa menyebabkan kebersihan mulut yang buruk saat sudah dewasa. Hal ini terjadi karena makanan selalu terjebak dibawah lidah dan kemudian akan menyebabkan peradangan pada gusi dan gigi. Hal ini juga bisa menyebabkan kerusakan gigi karena terlalu banyak kotoran yang terus menumpuk pada bagian ini.

Diagnosa

Diagnosa untuk tongue tie pada bayi yang baru lahir biasanya hanya diperiksa melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan melihat langsung setelah bayi dilahirkan. Kemudian pemeriksaan lanjutan bisa dilakukan jika perawatan sudah dilakukan. Hal ini penting untuk mengetahui apakah masalah ini menyebabkan dampak serius atau tidak.

Perawatan

  1. Menunggu perkembangan lidah bayi

Beberapa dokter yang melihat kondisi tongue tie akan melihat perkembangan bayi dalam waktu beberapa bulan. Jika tidak parah maka dokter akan menunggu. Hal ini karena jaringan frenulum lingual masih bisa melonggar dan masih bisa menyesuaikan dengan kemampuan mulut bayi. Namun saat keputusan ini diambil maka bayi sudah bisa menyusui baik dengan ASI atau dengan botol susu. Kemudian jika kondisi lidah bayi tidak berubah maka dokter bisa mengambil tindakan perawatan yang lain.

  1. Tindakan fretonomy

Ini adalah sebuah tindakan pembedahan sederhana yang biasanya dilakukan tanpa anestesi yang akan dilakukan oleh dokter profesional. Prosedur dilakukan dengan memerika bagian frenulum lingual kemudian dokter akan menggunting dengan gunting yang sudah disterilkan. Kemudian bagian yang digunting pada jaringan frenulum akan membuka. Prosedur ini akan dilakukan dengan sangat cepat dan tidak menyebabkan rasa sakit karena hanya melibatkan bagian syaraf dan pembuluh darah yang sangat sedikit. Resiko darah yang keluar biasanya tidak terlalu banyak dan biasanya bayi akan segera diam setelah menyusui.

Resiko komplikasi dari tindakan ini sangat minimal. Jika terjadi komplikasi biasanya hanya menyebabkan infeksi saja dan juga sedikit kerusakan pada kelenjar ludah. Dan biasanya akan sembuh sendiri atau hanya dengan merawat kebersihan lidah saja.

  1. Frenuloplasty

Tindakan ini diperlukan jika jaringan yang melibatkan frenulum lingual memang sangat tebal dan tidak mungkin dilakukan fretonomi. Karena jaringan yang sangat tebal jadi tidak mungkin bisa dilakukan tindakan fretonomy. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi dan alat bedah yang lebih lengkap. Prosedur dimulai dengan melepaskan frenulum kemudian luka yang terbuka akan di tutup dengan jahitan.

Komplikasi yang terjadi dari tindakan ini kemungkinan hanya infeksi namun sangat jarang dan juga pendarahan ringan. Jaringan parut yang terbentuk biasanya bersifat sementara dan akan pulih dengan sendirinya.

Nah inilah semua informasi tentang tongue tie pada bayi baru lahir yang sangat lengkap. Terkadang masalah ini sering diremehkan dan anak akan menerima dampaknya ketika sudah dewasa. Agar tidak terlambat jika curiga dengan masalah tongue tie pada anak maka segera konsultasikan dengan dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn