Mengecek kehamilan menjadi momen paling penting bagi wanita yang sedang menantikan kehadiran anak. Mengecek kehamilan sangat penting untuk mencegah komplikasi postern pada ibu hamil.
Para wanita sangat menantikan proses kehamilan apalagi buat pasangan pengantin baru. Sebagian wanita dengan keterbatasan akses menyukai mengecek kehamilan dengan garam.
Metode tradisional ini masih ada di lingkup masyarakat dengan sifat sederhana dan biaya rendah, tapi tidak bisa dijadikan dasar ilmiah yang kuat.
Berikut metode cek kehamilan dengan garam
Bahan yang diperlukan:
- Garam dapur halus (1-2 sendok teh)
- Sedikit urine (urine pagi hari lebih disarankan)
Langkah yang harus dilakukan:
- Menyiapkan wadah bersih dan kering, idealnya berwarna putih atau transparan agar lebih jelas dan terlihat adanya perubahan warna.
- Menuangkan garam dapur halus ke dalam wadah.
- Mengumpulkan urine dalam wadah terpisah.
- Menuangkan urine secara perlahan di atas garam dalam wadah.
- Memastikan dengan hati-hati urine tercampur dengan garam.
- Mengamati perubahan yang terjadi dalam beberapa menit hingga hasil termunculkan.
Interpretasi Hasil:
- Perubahan warna (Kristalisasi)
Banyak yang mempercayai bila urine bereaksi dengan garam akan menghasilkan perubahan warna menjadi putih dan berbentuk peristal yang memberikan pertanda kehamilan.
- Ketidakpastian
Secara riset ilmiah, garam dan urine memiliki sifat kimia yang berbeda dan tidak ada mekanisme sebagai indikator yang menjelaskan reaksi di antara keduanya untuk pertanda kehamilan.
Keakuratan Metode Garam Untuk Pengecekan Kehamilan
Metode penggunaan garam untuk mengecek tanda kehamilan sudah berlangsung lama sekali sejak peradaban romawi kuno turun temurun hingga saat ini.
Bagi sebagian wanita yang terkendala akan keterbatasan biaya dan akses informasi lebih memiliih untuk mengikuti nenek moyang menggunakan metode tradisional ini.
Secara konsep mengatakan bahwa metode garam untuk pengecekan kehamilan ini berdasar pada reaksi antara urine yang mengandung hormon hCG (Human Chorionic gonadotropin) yang dihasilkan selama kehamilan dan fakor lain yang mempengaruhi kadar hCG selain pada garam yang menghasilkan perubahan warna, tekstur mengendap, bentuk yang mengkristal.
Hormon hCG ini merupakan jenis hormon yang dihasilkan oleh plasenta setelah adanya pembuahan dan implantasi embrio ke dinding rahim. Hormon hCG ini sangat penting peranan dan fungsinya dalam masa awal perkembangan kehamilan.
Sebagai indikasi adanya kehamilan atau tidak, hormon hCG ini terdeteksi dalam urin selama 10-14 hari setelah konsepsi dan terjadinya pembuahan. Konsentrasi hCG dalam urin ini terus meningkat dalam beberapa mingggu di masa awal kehamilan.
Hormon hCG ini merangsang corpus luteum dimana sel telur siap dibuahi oleh sperma. Corpus luteum menghasilkan hormon progesterone untuk mempertahankan lapisan rahim hingga plasenta mampu mengambil alih.
Hormon hCG ini turut membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan plasenta. Plasenta sendiri memiliki peranan sebagai penyambung penyerapan nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin.
Hormon hCG dapat menghentikan siklus menstruasi ibu hami agar tetap memproduksi hormon progesterone untuk mencegah rahim mengalami siklus menstruasi yang berdampak pada penolakan lapisan rahim dan menganggu proses kehamilan.
Konsentrasi dalam hormon hCG dapat memberikan petunjuk adanya kelainan kehamilan atau tidak seperti implantasi di luar rahim, pertumbuhan berlebih jaringan plasenta tanpa embrio normal.
Tidak ada bukti ilmiah, menjadikan tidak adanya keberhasilan persentase metode garam untuk pengecekan kehamilan. Reaksi antar garam dan urin ini memang benar menghasilkan perubahan warna, endapan dan juga kristalisasi sebagai penada adanya kehamilan.
Namun, ada faktor lain yang mempengaruhi proses tersebut termasuk konsentrasi hormon hCG dalam urin, jenis garam yang digunakan, kebersihan wadah, dan suhu yang dapat memberikan hasil salah.
Tidak adanya keakuratan dan dasar ilmiah yang kuat menjadikan metode garam untuk pengecekan kehamilan memiliki banyak resiko kesalahan interpretasi seperti subjektivitas hasil, variasi konsentrasi hCG, interaksi kimia yang rumit, tingkat kesalahan tinggi, tidak didukung ahli medis, tidak dapat membedakan hasil dan adanya pengaruh variable eksternal.
Dalam subjektivitas hasil mengharukan orang mengamati terhadap perubahan warna, endapan, kristalisasi dalam campuran urin dan garam. Proses pengamatan ini sangat subjective karena setiap orang memiliki persepsi berbeda, warna dasar garam, dan pencahayaan.
Tingkatan hormon hCG dalam urine bervariasi dan bisa berbeda satu sama lain menghasilkan hasil tidak konsisten dalan salah dalam mengimplementasi metode dengan penggunaan garam ini.
Metode garam yang melibatkan reaksi antara urin dan garam ini sangat kompleks melibatkan banyak factor seperti suhu, komposisi kimia urin, pH, jenis garam dan akan mempengaruhi hasil yang diperoleh.
Jadi, metode ini tidak bisa membedakan anatara pertanda seorang wanita hamil atau tidak dengan jelas, sebagai contoh perubahan warna atau endapan yang muncul pada urin yang bukan dari seorang wanita hamil.
Tingkat kesalahan interpretasi penggunaan metode garam ini sangat tinggi dan dipengaruhi factor ekstermal suhu ruangan, kebersihan peralatan dan factor lingkungan lain yang berdampak pada perubahan tidak relevan dalam campuran urin dan garam, sebagaimana tidak ada standar jelas dalam menilai hasil.
Masih tetap harus menggunakan alat tespek agar hasil akurat dalam pengecek kehamilan yang direkomendasikan oleh professional medis yang sesuai dengan dasar ilmiah.
Dengan beragam penjelasan yang telah dipaparkan bahwa metode penggunaan garam untuk pengecekan kehamilan ini sangat tidak dianjurkan dan tidak direkomendasikan karena tidak adanya keakuratan dan kurangnya bukti ilmiah.
Sangat penting untuk selalu berkonsultasi ke profesional medis sehingga dapat memberikan nasihat yang akurat dan berdasarkan pengetahuan media yang tepat.