Sebagai seorang wanita yang telah matang sistem reproduksinya tentu akan tumbuh rambut kemaluan di area kemaluan kita. Hal itu merupakan hal yang wajar bagi kita, dan mungkin bagi sebagian wanita ingin mencukurnya. Namun hingga sekarang masih ada pro dan kontra untuk mencukur rambut kemaluan itu. Terutama bagi Anda yang saat ini sedang hamil dan memang sebelumnya biasa mencukur rambut kemaluan. Anda mungkin berpikir apa boleh sih mencukur rambut kemaluan? Apalagi sebentar lagi Anda akan menjalani prosesi persalinan normal. Untuk Anda, para ibu-ibu yang sedang bingung dan bertanya-tanya apakah boleh mencukur rambut kemaluan ketika hamil? Tenang saja bunda karena kali ini kami akan membagikan informasinya kepada bunda. Berikut adalah informasi mengenai bolehkah ibu hami potong rambut kemaluan? Simak baik-baik ya ulasannya!
Informasi tanda kehamilan:
Tahu tidak bunda? Ternyata mencukur rambut kemaluan ketika Anda sedang hamil memiliki beberapa manfaat lho untuk bunda. Terutama bagi bunda yang akan menjalani proses persalinan normal bunda. Apa saja sih manfaat memotong atau mencukur rambut kemaluan ketika hamil? Berikut adalah manfaatnya untuk bunda :
Manfaat dari mencukur atau memotong rambut kemaluan yang pertama pada ibu hamil adalah akan mudah melakukan pembersihan pendarahan pospartum setelah melahirkan nanti bunda. Pendarahan pospartum ini biasanya terjadi sekitar 3-10 hari setelah ibunda melakukan prosesi melahirkan. Supaya mudah membersihkan darah yang keluar, biasanya ibu-ibu memotong rambut kemaluan mereka sebelum melahirkan supaya nanti mudah untuk membersihkan sisa darahnya. (baca: cara mengatasi pendarahan setelah melahirkan – menstruasi setelah melahirkan)
Informasi masa nifas:
Manfaat dari memotong rambut kemaluan untuk ibu hamil yang kedua adalah prosesi kelahiran ibu yang normal akan menjadi lebih higienis. Ketika ibu merencanakan untuk melahirkan secara normal ada baiknya ibu memilih untuk mencukur rambut kemaluan supaya nanti persalinan terjadi secara higienis dan mengurangi resiko si bayi terkena infeksi bunda. Sebaiknya bunda cukur terlebih dahulu karena jika dicukur ketika proses melahirkan malah meningkatkan resiko bibir vagina terluka dan membuat infeksi karena luka cukuran itu.
Informasi persalinan normal:
Informasi bayi sungsang:
Bagi ibu-ibu yang mungkin menjalankan prosesi melahirkan lewat operasi caesar juga disarankan untuk memotong rambut kemaluan mereka sebelum prosesi melahirkan. Karena itu akan memudahkan untuk menjahit bagian yang telah di operasi, selain itu jahitan tidak akan rusak karena tidak terganggu dengan rambut kemaluan. Dan hal ini akan membantu Anda juga dalam penyembuhan dan proses pembersihan luka. Ada beberapa ibu yang jahitannya rusak hanya karena tidak mencukur rambut kemaluannya.
Informasi gangguan kehamilan :
Ibu hamil juga harus menghindari organ reproduksinya dari infeksi. Oleh karena itu cara satu-satunya adalah dengan memotong atau mencukur rambut kemaluan. Karena rambut kemaluan sendiri membuat vagina menjadi lembab dan rawan terkena bakteri, oleh karena itu jika ingin terhindar dari infeksi ada baiknya ibu mencukur rambut kemaluan. Dan mungkin jika ibu sudah kesulitan karena kandungan yang sudah besar, bunda bisa meminta bantuan suami bunda.
Baca: cara menjaga kehamilan muda – cara mencegah keguguran – cara menjaga kehamilan trimester pertama
Yang selanjutnya adlaah menjaga supaya ibu hamil menjadi tetap nyaman. Ketika ibu mulai mengandung, tentu segala yang ada di dalam tubuh ibu berubah karena pengaruh hormonal. Dan karena itu juga ibu hamil menjadi lebih mudah berkeringat dibandingkan sebelumnya. Rambut kemaluan yang tidak dicukur bisa membuat organ reproduksi Anda menjadi berkeringat. Oleh karena itu ada baiknya Anda mencukur supaya atau memotong supaya Anda menjadi nyaman bunda.
Informasi keguguran:
Tidak hanya memberi manfaat saja ya bunda, ternyata mencukur atau memotong rambut kemaluan kalau dilakukan secara tidak benar bisa memberikan resiko bagi bunda. Apa saja sih resiko yang bisa bunda alami ketika ibu hamil potong rambut kemaluan? Simak ulasan di bawah ini baik-baik ya!
Bolehkah ibu hamil potong rambut kemaluan? Jawabannya boleh, namun ibu harus melihat lagi ya alat yang akan ibu gunakan untuk memotong atau mencukur rambut itu steril atau tidak? Karena jika tidak dan ibu tidak berhati-hati, apalagi kondisi perut yang besar akan menyulitkan ibu. Jika tidak dilakukan berhati-hati bisa membuat bibir vagina ibu hamil terluka dan malah berbahaya ketika proses kelahiran nantinya karena bisa menyebabkan infeksi.
Informasi keputihan:
Kalau bunda mungkin belum tahu, molluscum contagiosum adalah infeksi kulit yang bisa menular dan biasanya menular melalui hubungan seks. Infeksi ini bisa menyebabkan gatal-gatal pada organ intim bunda dan bisa menyebakan bentol-bentol, tentu ini akan sangat menganggu ketika Anda hamil bukan? Beberapa penelitian menunjukkan jika penyebab dari molluscum contagiosum adalah karena orang-orang pernah mencukur rambut kemaluannya.
Resiko lain yang bisa ibu hamil dapatkan ketika ibu memilih untuk mencukur ataupun memotong rambut kemaluan adalah akan tumbuh beberapa bisul di organ intim Anda. Tentu sebagai ibu yang sedang hamil hal ini akan sangat menganggu bukan? Selain merasa terganggu, ibu tentu juga harus mencari pengobatan untuk mengobati bisul itu. (baca: bisul pada bayi – penyebab bisul pada bayi )
Berikut bunda adalah informasi tambahan dari kami, yaitu tips untuk memotong rambut kemaluan ketika hamil bagi bunda yang ingin mencukur rambut kemaluan bunda. Simak ulasan di bawah ini baik-baik ya bunda!
Bagi bunda yang mungkin usia kandungannya sudah besar mungkin bunda akan kesulitan ketika ingin mencukur atau memotong rambut kemaluan sendiri. Dan jangan dipaksa jika memang bunda kesulitan, karena akan berbahaya bagi perut bunda. Oleh karena itu bunda bisa minta bantuan suami bunda untuk mencukur jika bunda merasa kesulitan. (baca: peran suami saat istri hamil – hamil yang ngidam suami – pantangan suami saat istri hamil )
Karena mungkin akan sedikit sulit untuk mencukur rambut kemaluan ketika dalam keadaan kering. Bunda yang sedang hamil sebaiknya menggunakan krim pencukur ketika bunda ingin mencukur rambut kemaluan Anda. Krim pencukur ini akan memudahkan rambut kemaluan hilang dan tentunya akan menghemat waktu bunda bukan?
Tips yang ketiga adalah supaya ibu hamil selalu menggunakan alat cukur atau gunting yang steril. Supaya tidak menyebarkan infeksi dan luka sebaiknya ibu gunakan alat cukur yang baru ibu beli, jangan gunakan alat cukur yang sudah berkarat ya bunda. Selain menghindarkan ibu dari infeksi dan selain itu juga masih tajam jadi mudah untuk mencukurnya.
Kalau biasanya ketika Anda mencukur bulu Anda menggunakan strip wax, sebaiknya ketika Anda hamil jangan menggunakan strip wax. Karena menggunakan strip wax ketika hamil bisa membuat ibu terkena ruam dan merasakan kesakitan. Mengingat kondisi ibu hamil berbeda dengan kondisi orang normal dan banyak sekali perubahannya.
Itu dia beberapa informasi dari kami bunda, mulai dari manfaat, resiko, hingga tips untuk mencukur rambut kemaluan bagi ibu hamil.Pertanyaannya bolehkah ibu hamil potong rambut kemaluan? Jawabannya boleh, namun itu semua kembali kepada ibu masing-masing ya. Ibu hamil bisa konsultasi dahulu dengan dokter kandungan dan jika memang boleh jalankan prosedur yang aman supaya tidak menimbulkan bahaya dan resiko yang sudah kami sebutkan di atas tadi ya bunda. Ingat lagi jika bunda sedang mengandung, jangan lakukan hal ini secara sembrono. Semoga artikel ini bermanfaat bagi bunda-bunda sekalian!
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…