Ibu Hamil Sakit Sinusitis : Penyebab – Bahaya – Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masalah ibu hamil batuk pilek sudah menjadi hal yang sangat umum. Hampir semua ibu hamil bisa mengalami kondisi ini di semua trimester. Sementara itu jenis batuk pilek yang tidak kunjung sembuh bisa jadi karena sinusitis. Sinusitis adalah infeksi pada bagian rongga sinus yang akan membuat peradangan buruk dan menyerang pada sinus paranasal, dimana bagian ini seharusnya berisi udara

Sinusitis akan menyebabkan pipi bengkak, dahi sakit, hidung mampet dan lendir berlebihan dari hidung. Agar Anda lebih paham berikut kami uraikan lengkap mengenai ibu hamil sakit sinusitis yaitu penyebab, bahaya dan cara mengatasi.

Penyebab

  1. Pengaruh hormon kehamilan

Ketika hamil maka ada perubahan hormon estrogen dan progesteron yang bisa membuat infeksi sinus menjadi lebih parah lagi. Hal ini karena hormon akan membuat sirkulasi darah meningkat terutama pada sistem pembuluh darah dan selaput. Kemudian ini yang akan membuat hidung mampet dan menghasilkan banyak cairan pada rongga sinus. Terkadang ini juga yang menjadi bahaya flu bagi ibu hamil.

  1. Sistem kekebalan tubuh lemah

Saat hamil tubuh ibu juga menjadi lemah. Hal ini karena perkembangan janin bisa membuat banyak hal yang berubah dalam tubuh ibu. Selain menjadi lebih lemah maka biasanya ibu mudah terkena infeksi baik itu dari virus, bakteri atau jamur. Inilah yang membuat ibu hamil juga mudah terkena sinusitis.

  1. Faktor risiko lain

Selain dua hal di atas maka ibu hamil bisa terkena sinusitis karena adanya risiko yang lebih buruk lagi. Misalnya ibu sudah menderita alergi rinitis, alergi yang disebabkan karena debu, bulu hewan dan sabun bubuk. Kemudian trauma pada kepala atau hidung juga bisa memicu sinusitis.

Bahaya

  1. Bahaya untuk ibu

  • Terjadi sinusitis akut. Hal ini biasanya terjadi ketika ibu sudah mengalami sinusitis selama lebih dari 4 minggu. Peradangan dan pilek yang membuat sistem drainase akan lebih parah lagi. Jika disertai batuk maka pasti ada pengaruh batuk pada ibu hamil terhadap janin.
  • Sinusitis kronis. Hal ini bisa terjadi ketika ibu sudah mengalami sinusitis selama 12 minggu lebih. Gejala bisa menjadi parah atau ringan dan terkadang serangan sinusitis tidak tentu.
  1. Bahaya untuk janin

Secara medis sinusitis tidak mempengaruhi bayi sehingga cukup aman untuk janin dalam kandungan. Infeksi dari sinusitis memang tidak akan di transfer pada bayi sehingga ini aman untuk janin. Fungsi plasenta sendiri sangat penting untuk menyaring racun sehingga janin tetap aman dari penyakit sinusitis.

Cara Mengatasi

  1. Lembabkan kamar tidur. Saat malam hari maka cobalah untuk membuat kamar tidur menjadi lebih lembab. Anda bisa meletakkan ember berisi air hangat sehingga ruangan menjadi lebih hangat dan nyaman.
  2. Usap hidup dengan lap basah. Membuang lendir dengan cara menekan hidung satu per satu bisa sangat berbahaya. Untuk itu ibu bisa menggunakan lap basah untuk mengeluarkan lendir.
  3. Gunakan larutan garam. Ibu bisa menggunakan larutan garam untuk membersihkan hidung. Caranya adalah dengan meneteskan larutan garam ke hidung sehingga lendir akan keluar sendiri.
  4. Kompres hangat. Kompres hangat pada hidung, dahi dan pipi juga sangat penting untuk menghangatkan rongga sinus sehingga tidak ada lendir berlebihan di rongga sinus.
  5. Obat medis. Obat medis bisa diminum jika berbagai perawatan alami tidak efektif. Ibu bisa mencoba untuk minum obat acetaminophen untuk menghilangkan sakit kepala, antibiotik seperti amoksisilin bisa digunakan untuk sinus yang akut. Kemudian jenis obat dekongestan, eskpektoran dan antihistamin bisa untuk melonggarkan saluran pernafasan.

Itulah semua keterangan tentang ibu hamil sakit sinusitis yaitu penyebab, bahaya dan cara mengatasi. Ibu hamil yang terkena sinusitis sebaiknya merawat dengan baik sehingga infeksi bisa cepat sembuh selama hamil dan janin sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn