Screening Kromosom Saat Hamil Pada Janin : Perlu Tidak – Prosedur Dan Biaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mengetahui adanya tanda tanda janin cacat memang bisa membuat orang tua bisa bersikap positif atau tidak. Karena semua orang tua pasti ingin anak lahir dalam kondisi yang sehat dan sempurna, maka kekurangan pada bayi bisa membuat orang tua kecewa dan depresi. Namun dokter biasanya selalu menawarkan untuk melakukan beberapa tes sederhana selama hamil. Tes ini tidak hanya penting untuk janin itu sendiri tapi juga untuk orang tua. Berikut ini akan kami jelaskan mengenai screening kromosom saat hamil pada janin, berdasarkan pertimbangan perlu tidak, prosedur dan biaya.

Perlu Tidak?

Perlu tidaknya melakukan tes screening kromosom memang biasanya selalu menjadi pro dan kontra. Ada orang tua yang tidak keberatan melakukan tes namun ada juga yang tidak. Tapi pada kondisi khusus memang sebaiknya ibu melakukan tes ini. Misalnya pada kasus kehamilan yang rentan seperti:

  • Adanya riwayat cacat genetik dalam keluarga dari pihak ayah atau ibu.
  • Usia ibu hamil lebih tua karena ada resiko hamil diatas usia 35 tahun
  • Proses kehamilan yang dibantu dengan program medis seperti bayi tabung.
  • Paparan bahan kimia pada ayah atau ibu.
  • Gaya hidup yang kurang baik sebelum hamil baik dari ayah atau ibu seperti pernah menjadi pecandu alkohol dan narkoba.

Dengan adanya latar belakang tersebut maka bisa dipertimbangkan harus melakukan tes atau tidak. Hal yang paling penting adalah tidak melakukan tindakan aborsi paksa jika nanti hasil tes positif.

Prosedur dan Jenis Tes

  1. Tes Sequential screen

Tes ini biasanya disarankan dilakukan dua kali yaitu pada saat usia kehamilan 10 sampai 13 minggu dan kemudian diulang lagi pada saat usia kehamilan 16 sampai 18 minggu. Tes ini bermanfaat untuk melihat adanya kemungkinan bayi menderita ciri-ciri bayi down syndrome dalam kandungan, spina bifida, trisomi 18. Hasil tes ini akan dianalisa oleh dokter.

Prosedur:

  • Tes pertama biasanya dilakukan dengan menggunakan alat ultrasound untuk menentukan jumlah cairan yang ada di bagian belakang leher janin. Setelah itu tes dilakukan dengan pengambilan sampel darah dan hasil analisa akan digabungkan.
  • Tes kedua dilakukan dengan pengambilan darah dari ibu hamil. Kemudian hasil tes akan dipastikan lagi oleh dokter ahli.
  1. Tes quad screen

Tes ini dilakukan untuk menganalisa jenis protein yang ada dalam darah ibu hamil dan akan dilakukan pada saat trimester kedua. Ibu biasanya disarankan mulai melakukan tes ini sejak usia kehamilan 15 minggu sampai 21 minggu. Tes ini bisa memberikan hasil yang sama seperti tes Sequential screen namun biasanya hasilnya memang kurang akurat. Namun jika ada masalah kelainan pada bayi seperti down syndrome maka bisa di lihat apa penyebab down syndrome.

  1. USG usia kehamilan 20 minggu

Tes yang lain dilakukan dengan prosedus USG namun dilakukan pada saat usia kehamilan 18 sampai 22 minggu. Manfaat USG kehamilan memang sangat penting karena tidak hanya untuk melihat kondisi janin dan perkembangan janin, tapi juga untuk menemukan adanya cacat atau kelainan pada janin. USG tidak hanya dilakukan untuk melihat apakah bayi laki-laki atau perempuan, tapi juga untuk melihat apakah ada cacat pada anggota tubuh bayi.

Termasuk juga untuk melihat jika bayi mengalami cacat organ seperti pada ginjal, jantung, bibir, tangan, kaki dan semua bagian tubuh bayi. Kemudian jika ada masalah maka ibu biasanya dianjurkan untuk melakukan tes screening yang bisa membuat hasil lebih akurat.

Biaya

Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan tes screening ini memang sangat beragam. Semua memang tergantung dengan biaya dokter dan tes itu sendiri. Namun pada umumnya tes secara keseluruhan bisa menghabiskan dana yang lumayan mahal sampai kurang lebih 8 jutaan. Karena itu konsultasikan dengan dokter yang merawat ibu sebelum melakukan tes.

Itulah informasi tentang screening kromosom saat hamil pada janin, berdasarkan pertimbangan perlu tidak, prosedur dan biaya. Untuk memastikan lagi maka ibu bisa langsung berkonsultasi dengan dokter yang merawat sebelum melakukan tes.

fbWhatsappTwitterLinkedIn