4 Penyebab Janin Sudah Mati Tapi Tidak Ada Pendarahan dan Tips Perawatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berbagai tanda keguguran di awal kehamilan ternyata tidak selalu muncul sehingga membuat ibu hamil merasa panik. Kondisi ini bisa dihubungkan dengan sebuah kondisi medis yang bernama silent miscarriage atau dalam artian keguguran diam-diam. Hal ini akan menyebabkan janin yang sudah mati dalam beberapa waktu namun ibu tidak mengalami semua tanda keguguran awal. Artinya ibu tidak akan mengalami nyeri perut, kram perut, cairan vagina, atau pendarahan seperti menstruasi akibat tanda keguguran. Akhirnya plasenta yang sudah terbentuk tetap akan menghasilkan hormon kehamilan dan ibu merasa seperti hamil biasa. Saat produksi hormon kehamilan menurun maka ibu akan kehilangan semua gejala hamil dan akhirnya baru tahu. Berikut ini semua informasi mengenai penyebab janin sudah mati tapi tidak ada pendarahan dan tips perawatan yang bisa dilakukan.

Penyebab

  1. Adanya kelainan kromosom pada janin

Meskipun keguguran diam – diam memang sulit terdeksi termasuk oleh dokter yang memeriksa kehamilan secara rutin, namun ini bisa ditandai dengan kehilangan gejala hamil. Penyebab utama masalah ini bisa termasuk seperti adanya gangguan kromosom pada janin. Kelainan kromosom ini sudah terjadi sejak proses pembuahan. Penyebabnya bisa berasal dari gen ibu maupun ayah sehingga hasilnya janin tidak akan bertahan sampai akhir kehamilan.

  1. Hamil kosong

Kemudian adanya tanda tanda hamil kosong memang biasanya juga tidak terdeteksi sejak awal. Kondisi ini biasanya membuat ibu masih merasa hamil tapi tidak mengalami pendarahan. Jika diperiksa dengan metode USG maka dokter akan melihat tidak ada perkembangan embrio dan kantung kehamilan kosong. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika embrio sudah berkembang tapi henti tumbuh sampai hilang. Biasanya dokter tidak akan memberikan diagnosa sampai detak jantung janin benar-benar hilang.

  1. Perhitungan kehamilan yang tidak tepat

Ibu yang mengalami penyebab haid tidak teratur juga biasanya cenderung memiliki resiko kehamilan ini. Hal ini karena biasanya menstruasi yang datang tidak teratur akan membuat perhitungan kehamilan menjadi lebih sulit. Dokter memang bisa memeriksa kantung janin dan ukuran janin untuk menentukan usia kehamilan. Tapi pada akhirnya bisa membuat penentuan kehamilan memang lebih sulit.

  1. Ibu hamil di usia lebih tua

Salah satu resiko hamil diatas usia 35 tahun adalah bahwa janin bisa mudah terkena infeksi. Ada banyak jenis infeksi dan salah satunya yang berbahaya adalah rubella. Kondisi infeksi ini akan membuat kehamilan sangat rentan dengan infeksi dan janin tidak berkembang dengan baik. Karena itu ibu hamil akan menjalani pemeriksaan kehamilan lebih detail termasuk untuk tes toksoplasma, rubella, sampai penyakit torch.

Tips Perawatan

  1. Membiarkan keguguran terjadi secara alami. Ibu biasanya diberikan pilihan oleh dokter untuk membiarkan keguguran secara alami. Ibu bisa menunggu reaksi tubuh apakah tubuh ibu bisa menghilangkan jaringan atau tidak. Jika bisa maka ibu akan mengalami pendarahan, kram perut, dan keguguran biasa disertai dengan gumpalan dan jaringan.
  2. Dokter juga bisa memberikan obat untuk membantu agar keguguran bisa terjadi secara alami. Obat akan mendorong agar rahim mengalami kontraksi lalu jaringan akan keluar secara alami.
  3. Tindakan kuret bisa dilakukan jika ibu sudah hamil selama kurang lebih 11 minggu. Hal ini karena pertimbangan bahwa mungkin janin tidak akan hilang sendiri dan reaksi tubuh ibu bisa lebih rentan sehingga memicu infeksi. Akhirnya dokter akan melakukan kuret untuk membersihkan rahim ibu.

Nah sekarang ibu sudah tahu tentang penyebab janin sudah mati tapi tidak ada pendarahan dan tips perawatan. Jika ibu pernah mengalami ini maka ibu tidak perlu khawatir. Ibu tetap bisa hamil lagi asalkan organ reproduksi dan tubuh ibu sudah normal. Dan jangan lupa untuk periksa ke dokter ketika ada hal yang mengkhawatirkan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn