Mendapati proses kehamilan belum tentu bisa diperoleh dengan mudah oleh seorang wanita dengan pasangan resminya karena terkadang membutuhkan berbagai macam usaha untuk memperolehnya. Berbagai usaha tersebut dilakukan demi satu tujuan pernikahan yakni memperoleh keturunan dan menjadikan status wanita menjadi sempurna karena akan berubah menjadi sosok ibu untuk anaknya kelak. Berbagai usaha untuk mendapatkan kehamilan tersebut dapat dilakukan secara traditional maupun melalui tindakan medis seperti bayi tabung dan inseminasi buatan.
Karena kondisi yang dijelaskan tersebut dan harapan ibu hamil untuk mendapatkan keturunan, dalam proses menjalani kehamilan seorang ibu akan senantia menjaga agar kondisi kesehatan dirinya dan janin didalam kandungan serta perkembangan janin dapat berjalan secara lancar. Untuk menjaga kondisi ideal tersebut dan menjadikan ibu hamil terbebas dari gangguan kehamilan beberapa usaha mulai dari konsumsi makanan sehat untuk ibu hamil, menghindari aktivitas berat, beristirahat yang cukup, dan berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin perlu dilakukan setiap ibu hamil secara konsisten.
Meskipun begitu, ada beberapa kondisi yang dapat terjadi pada ibu hamil yang sebaiknya dihindari karena bahaya atau dampak negatifnya yang salah satunya adalah mimisan. Memisin merupakan kondisi keluarnya darah dari hidup yang biasa terjadi pada kehamilan terutama di usia kandungan menginjak trimester kedua dan setelahnya. Dalam artikel ini, hamil.co.id akan mengulang mengenai penyebab dan bahaya sering mimisan bagi ibu hamil yang dijelaskan dalam uraian dibawah ini.
Penyebab Mimisan Pada Ibu Hamil
Mimisan merupakan kondisi yang memang sering terjadi pada beberapa ibu hamil di usia trimester kedua dan setelahnya akibat dari perubahan hormonal pada ibu hamil selama proses kehamilan. Pada saat melewati proses kehamilan, pembuluh darah pada hidup ibu hamil akan membesar akibat adanya penyesuain tubuh terhadap kehamilan. Suplai darah pada ibu hamil juga akan semakin meningkat karena kebutuhan kehamilan sehingga menambah tekanan pada pembuluh darah kecil dan halus.
Adanya kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran hidung dan pernapasan sehingga menjadikannya sangat rentan terhadap kondisi pecahnya pembuluh darah. Dengan pecahnya pembuluh darah tersebut maka darah akan keluar dari hidup ibu hamil yang disebut sebagai mimisan. Selain karena hal tersebut, penyebab mimisan pada ibu hamil juga dapat disebabkan oleh kondisi ibu yang terserang flu, infeksi sinus, alergi, perubahan suhu udara, trauma, kondisi medis seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah.
Bahaya Mimisan Bagi Ibu Hamil
Mimisan pada ibu hamil tidak akan menimbulkan bahaya bagi kehamilan jika hanya sesekali terjadi. Namun jika ibu hamil mengalami mimisan pada saat usia kehamilan pada trimester ketiga. Bahkan dokter kandungan biasanya akan menyarankan seorang ibu untuk melakukan proses persalinan dengan operasi caesar. Kondisi ini dikarenakan adanya bahaya dalam proses persalinan bagi ibu hamil yang pernah mengalami mimisan saat hamil trimester ketiga yakni resiko mengalami pendarahan.
Dalam sebuah studi, satu diantara sepuluh ibu hamil yang mengalami mimisan mengalami pendarahan hebat pada proses persalinannya yang dapat membahayakan kondisi ibu hamil bahkan memiliki resiko kematian. Itulah sebabnya dokter kandungan menyarankan ibu hamil yang sering mimisan pada kehamilan trimester ketiga untuk menjalani persalinan dengan proses operasi caesar dibandingkan melahirkan normal karena peluang pendarahan dapat dicegah melalui persalinan caesar. Jika ibu hamil mengalami mimisan yang sering terutama pada kehamilan trimester ke tiga maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan penganan yang tepat.
Cara Menghentikan Mimisan Pada Ibu Hamil
Mimisan yang hanya sesekali terjadi tidak akan mimbulkan dampak berbahaya seperti disebutkan diatas. Untuk dapat menghentikan konidsi mimisan tersebut, ibu hamil bisa melakukan berbagai macam langkah dibawah ini.
- Poisikan tubuh untuk dapat duduk tegak dan tundukan kepala sedikit. jangan memposisikan diri dalam keadaan berbaring serta menghadap keatas karena dapat menyebabkan darah menetes ke bagian belakang tenggorokan.
- Untuk menghentikan pendarahan, cubit bagian tengah hidup secara rapat selama kurang lebih 10 menit dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari. Penekanan ini diharapkan dapat menghentikan pendarahan atau setidaknya menghambat aliran pendarahan.
- Jika pendarahan masih belum menujukan tanda berhenti maka lakukan penghentian pendarahan yang disebutkan pada langkah dua selama 10 menit lagi.
- Jika tubuh dalam kondisi lemas maka tidur dengan posisi miring dapat dilakukan selain itu gunakan kompres es pada hidung juga dapat membantu mengatasi pendarahan mimisan.
- Penggunaan dauh sirih mungkin dapat dilakukan jika memang tersedia karena daun sisih dapat membantu menyembuhkan luka. Namun jangan menggunakan tisu atau bahan lain untuk menahan pendarahan karena bisa jadi menyebabkan infeksi akibat bahan yang kotor serta beresiko menyebabkan timbunan darah dalam hidung.
Itulah beberapa penjelasan mengenai bahaya mimisan bagi ibu hamil dan penyebab mimisan yang terjadi pada ibu hamil serta beberapa cara yang dapat dilakukan agar kondisi tersebut tidak menyebabkan gangguan kehamilan. Ketika mengalami mimisan sebaiknya ibu tetap tenang dan segera bertindak untuk menghentikan mimisan tersebut. Namun bila ibu khawatir terhadap keadaan yang ada maka dapat mengkosultasikan kondisi yang ada pada dokter spesialis kandungan demi mendapatkan diagnosis dan tindakan medis yang tepat.