Hamil diluar kandungan atau yang biasa disebut kehamilan ektopik adalah suatu kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi menempel pada organ selain rahim. Biasanya tuba falopi menjadi tempat yang paling sering dituju sel telur yang nanti akan berkembang menjadi kehamilan ektopik. Ada berbagai faktor penyebab hamil di luar kandungan yang mungkin tidak pernah disadari oleh ibu hamil. Biasanya kehamilan ini harus diatasi dengan tindakan operasi untuk membersihkan sel embrio yang berkembang diluar rahim. Tapi beberapa ibu enggan melakukan tindakan operasi. Berikut ini adalah informasi mengenai hamil diluar kandungan tanpa operasi termasuk bahaya dan cara mengatasinya.
Bahaya
Saat mengalami kehamilan yang tidak biasa seperti ektopik ini sang ibu akan mengalami berbagai efek yang mungkin menyakitkan. Beberapa hal yang mungkin dapat terjadi selama sang ibu hamil mengalami kehamilan ektopik :
- Pendarahan terus menerus.
Kondisi ini jika dibiarkan sang ibu akan kekurangan darah hingga terganggu aktifitasnya sebab lemas dan tidak berenergi. Kemungkinan terkena penyakit anemia pun sangat besar. Sehingga di sarankan untuk terus menjaga asupan makanan selama proses ini terjadi. Pendarahan bisa sangat berbahaya termasuk kerusakan pada organ reproduksi. Terkadang ini pendarahan juga menjadi gejala kehamilan ektopik yang sering dikira hanya pendarahan biasa.
- Rasa nyeri berlebihan
Rasa sakit dan nyeri yang dirasakan oleh ibu yang mengalami kehamilan ektopik umumnya saat buang air besar. Hal ini bisa menyebabkan ibu mengejan berlebihan dan menyebabkan kondisi usus mengalami penekanan yang besar. Bahkan ini juga bisa meningkatkan resiko pendarahan organ dalam tubuh ibu.
- Tuba falopi sobek
Ini merupakan dampak terburuk yang mungkin terjadi selama mengalami kehamilan ektopik. Hal ini akan menyebabkan masalah serius jika tidak terdeteksi secara dini dan tidak langsung diambil tindakan. Hal yang mungkin terjadi berupa pendarahan yang terus keluar hingga berujung pada operasi besar. Operasi ini juga dilakukan dalam rangka memperbaiki tuba falopi, namun perbaikan pada tuba falopi sangat jarang terjadi. Kebanyakan kasus kehamilan ektopik yang menyebabkan tuba falopi sobek biasanya berakhir pada operasi besar untuk pengangkatan tuba falopi itu sendiri. Dokter bisa saja mengambil tindakan lain termasuk pengangkatan dua tuba falopi dan rahim. Tentu saja ini merugikan karena bisa menjadi penyebab kemandulan pada wanita.
Cara Mengatasi
- Tindakan bedah medis
Jika sudah terjadi kehamilan di luar kandungan maka cara yang paling aman adalah dengan melakukan tindakan bedah medis. Tindakan ini dimaksudkan untuk membersihkan sisa sel-sel yang berada di bagian tuba falopi atau sekitarnya agar tidak berkembang menjadi sel kanker di masa depan. Tindakan bedah bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu laparoskopi atau laparotomi.
Laparoskopi melibatkan ahli bedah yang menggunakan laparoskop untuk menghilangkan kehamilan ektopik. Ini juga akan memperbaiki atau mengangkat tuba falopi yang mengalami luka. Umumnya bedah laparoskopi dilakukan tergantung pada kesehatan tuba falopi itu sendiri. Bedah laparoskopi juga biasa dikenal dengan nama operasi lubang kunci. Sedangkan jika kehamilan ektopik tidak bisa diatasi dengan sistem laparoskopi maka harus melakukan bedah lain yaitu, laparotomi. Jika tindakan ini tidak dilakukan maka meningkatkan resiko akibat aborsi tidak bersih meskipun ibu tidak melakukan aborsi pada kasus ini.
- Perawatan medis
Hal ini dilakukan demi menghindari pilihan untuk melakukan operasi. Biasanya dalam perawatan ini ibu hamil ektopik adalah obat metotreksat melalui suntikan. Obat ini bekerja membunuh sel-sel kehamilan yang tumbuh di falopi. Cara ini biasanya dilakukan kepada ibu hamil yang masih berusia muda kandungannya. Namun, sisi lain yang harus di perhatikan saat melalui prosedur ini adalah sang ibu hamil harus dijaga secara ketat selama beberapa minggu dengan melakukan tes darah berulang untuk hCG setiap 2-3 hari sampai memenuhi ketentuan yang ada. Biasanya juga akan muncul efek samping seperti mual dan muntah. Jika memang sel tersebut masih berkembang maka ibu juga harus melakukan tindakan operasi.
Tips Menghindari Kehamilan diluar Kandungan
Dalam mengatasi masalah ini sang ibu bisa melakukan beberapa cara yang akan mengurangi atau bahkan mencegah kemungkinan ini bisa terjadi. Berapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan ektopik ini terjadi adalah dengan beberapa cara berikut ini
- Melakukan tes darah atau USG pada awal kehamilan.
Biasanya pada usia 5-6 minggu awal USG belum bisa di deteksi melalui USG. Namun ibu hamil bisa melakukan tes darah untuk mengetahui jenis kehamilan yang sedang dialaminya. Ada banyak manfaat USG kehamilan saat awal kehamilan termasuk mengetahui lebih dini jika terjadi kehamilan diluar kandungan.
- Memilih dengan cermat alat kontrasepsi.
Pemakaian alat kontrasepsi seperti IUD atau Intaruterine device dapat mengakibatkan kehamilan ektopik. Biasanya ini terjadi ketika ibu sudah lama menggunakan IUD dan kehamilan selanjutnya tidak mendapatkan pemeriksaan dari dokter.
- Mengobati infeksi atau masalah organ reproduksi sebelum hamil.
Saat sang ibu memiliki masalah dalam organ reproduksinya maka kehamilan ektopik memiliki peluang yang sangat besar. Wanita yang memiliki riwayat penyakit menular seksual seperti gonore atau Chlamydia berkemungkinan besar mengalami kehamilan sejenis ini. Gejala yang biasanya dialami oleh orang yang mengalami penyakit infeksi menular seksual biasanya merasakan sakit atau nyeri saat buang air kecil hingga saat berhubungan seksual.
- Berhenti merokok.
Bagi wanita yang memiliki kebiasaan merokok atau biasa disebut perokok aktif, kehamilan ektopik ini akan semakin besar kemungkinannya. Rokok mengandung banyak zat berbahaya dan racun yang akan membuat kehamilan anda terganggu. Apabila anda dan pasangan sedang merencanakan program untuk mendapatkan momongan maka sebaiknya hindari dari kegiatan yang satu ini.
- Mengetahui tentang kesuburan dan stuktur organ reproduksi.
Bagi wanita yang ingin segera memiliki momongan, maka wajib hukumnya untuk melakukan permeriksaan terhadap seluruh organ reproduksi. Sebab kehamilan abnormal seperti ektopik ini bisa terjadi akibat struktur tuba falopi yang tidak normal. Selain itu wanita yang pernah mengalami masalah dalam organ reproduksinya atau pernah terjadi masalah seputar kesuburan juga biasanya berisiko mengalami kehamilan yang tidak normal.
- Melakukan pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan rutin dan bimbingan dokter ahli saat menjalani kehamilan yang selanjutnya. Hal ini dilakukan demi mendapatkan kehamilan yang normal, sebab dokter tentunya memiliki banyak ilmu dan pengalaman untuk bisa menangani masalah yang anda hadapi. Melakukan pengecekan rutin juga akan membuat anda dan pasangan menjadi tenang, karena bisa berkonsultasi dan mengetahui secara pasti setiap perkembangan atau hal-hal lain yang terjadi selama proses kehamilan.
- Tidak merencanakan kehamilan saat memasuki usia lanjut
Faktor usia juga menjadi salah satu hal yang sangat memiliki peranan dalam kehamilan ektopik. Calon ibu yang sudah memasuki usia lanjut atau berada di kisaran umur 40 tahun akan membuat kehamilan yang dialaminya berkemungkinan besar menjadi kehamilan ektopik.
Jadi itu semua informasi mengenai hamil diluar kandungan tanpa operasi termasuk bahaya dan cara mengatasinya. Ternyata jika ditangani tanpa operasi maka bisa menyebabkan resiko bahaya yang sangat besar. Karena itu lakukan pemeriksaan rutin saat hamil dan cobalah untuk terus memantau kondisi janin dalam kandungan.