Hamil di luar kandungan dalam bahasa medis sering disebut juga dengan kehamilan ektopik merupakan sebuah kehamilan yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma menempel di bagian lain selain rahim. Kehamilan tersebut seringkali terjadi dibagian tuba falopi (saluan telur) atau leher rahim (serviks), oleh karena saluran tuba falopi tidak dirancang untuk dapat menahan perkembangan janin maka kehamilan tersebut tak dapat berkembang sempurna dan harus diambil tindakan pengobatan. (baca juga: 15 Gejala Keracunan Kehamilan Paling Berbahaya)
Penyebab Terjadinya Kehamilan di luar Kandungan
Sesungguhnya kehamilan normalnya, setelah terjadi pembuahan atau konsepsi sel telur akan berjalan menuju rahim untuk melakukan pelekatan. Umumnya kehamilan yang terjadi di luar kandungan hanya mampu bertahan beberapa minggu saja karenanya sering dianggap sebagai tanda keguguran di awal kehamilan. Semua wanita sesungguhnya memiliki tingkat resiko yang sama untuk mengalami kejadian kehamilan di luar kandungan. Meskipun kehamilan (Ektopik) tersebut tak memiliki penyebab secara pasti, namun terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko tersebut. Sebagaimana berikut diantaranya:
- Adanya infeksi pada saluran Falopi disebut-sebut sebgai faktor utama yang mempengaruhi terjadinya kehamilan ektopik. Infeksi tersebut misalnya disebabkan oleh infeksi penyakit menular seksual seperti Chlamydia trachomatis yang menyebabkan terjadinya radang panggul atau nyeri pada panggul. (baca juga: Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil ; Penyebab ; Gejala dan Perawatan)
- Sebelumnya pernah mengalami kehamilan di luar kandungan (Ektopik), apabila seorang wanita hamil pernah mengalami kehamilan ektopik maka hal tersebut akan semakin meningkatkan resiko tersebut berulang kembali.(baca juga: Penyebab Keguguran Berulang Ulang Kali)
- Pernah melakukan operasi pembedahan pada saluran Falopi seperti fertilisasi yang menyebabkan terjadinya pelengketan pada saluran tersebut. (baca juga: Masa Subur Pria; Waktu dan Tingkat Kesuburan)
- Saat menjalani pengobatan mengenai masalah kesuburan seorang wanita menjadi lebih beresiko mengalami kehamilan diluar kandungan, apalagi bila terjadi pembuahan karena dapat beresiko untuk terjadi kehamilan ektopik. (baca juga: Cara Menyuburkan Kandungan Paling Alami)
- Dietilstilbestrol (DES) merupakan sejenis estrogen sintetis yang diberikan kepada wanita dengan riwayat keguguran sejak 1950-an hingga 1970-an. Namun Sayangnya, dalam beberapa kasus obat tersebut di ketahui dapat meningkatkan resiko terjadinya kehamilan di luar kandungan (Ektopik). (baca juga: Penyebab Keguguran Berulang Ulang Kali)
- Penelitian yang dilakukan oleh University of Edinburgh menunjukkan bahwa seorang wanita perokok memiliki peningkatan tingkat protein PROKR1 di saluran falopinya. Protein tersebut memiliki peran untuk membantu kehamilan menempel pada rahim, namun ketika protein tersebut terjadi peningkatan di saluran falopi maka dapat menghambat pergerakan sel telur yang telah dibuahi tersebut menuju rahim, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan diluar kandungan. (baca juga: Bahaya Merokok Bagi Janin dalam Kandungan)
Sebuah kehamilan yang terjadi di luar kandungan tidak dapat diketahui secara langsung, karena hal tersebut harus melalui serangkaian pemeriksaan laboratorium agar petugas medis dapat menentukan penanganan yang tepat untuk keadaan tersenut. Meskipun demikian selain dilihat dari penyebab-penyebab tersebut, ada beberapa kondisi lainnya yang juga turut serta meningkatkan terjadinya kehamilan di luar kandungan pada seorang wanita. Sebagaimana berikut diantaranya.
- Usia saat terjadi kehamilan berkisar antara 35 hingga 44 tahun,
- Pernah mengalami hal serupa pada kehamilan sebelumnya,
- Pernah melakukan operasi pada bagian perut atau panggul sebelumnya,
- Memiliki atau pernah mengalami Pelvic Inflamatory Desease (PID) atau penyakit radang panggul,
- Terjadinya pembuahan sesaat setelah memakai alat kontrasepsi IUD,
- Endometriosis yang menyebabkan jaringan parut pada tuba falopi (baca juga: 8 Obat Kista Endometriosis; Medis dan Alami)
Tanda-tanda Terjadinya Kehamilan di Luar Kandungan
Secara khusus seorang wanita yang mengalami kehamilan di luar kandungan tidak memiliki perbedaan yang mencolok pada kehamilan normal pada umumnya. Tanda-tanda seperti terlambat datang bulan, mual, morning sickness dan juga pada saat melakukan tes kehamilan hasilnya pun juga menunjukkan tanda positif. Tanda-tanda kehamilan yang terjadi di luar kandungan dapat terlihat pada saat berikut ini:
- Merasakan adanya nyeri yang sangat tajam dan kemudian menjalar di bagian perut perut bawah, terkadang disertai pusing dan juga mual yang lebih parah dari khamilan normal pada umumnya. (baca juga: Perbedaan Mual Hamil atau Maag)
- Mengalami perdarahan di vagina seperti pada saat menstruasi atau terdapat bercak-bercak perdarahan, sementara pada saat kehamilan yang normal dan tidak memiliki masalah, pelekatan hanya menimbulkan flek-flek sedikit saja tidak sampai terjai pendarahan. (baca juga: Penyebab Pendarahan Saat Hamil Harus di Hindari)
- Hal yang demikan dapat terjadi pecahnya pada dinding di saluran tuba falopi, namun apabila hal tersebut belum terjadi satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti terjadinya sebuah kehamilan di luar kandungan ialah dengan melakukan pemeriksaan UltraSonografi (USG). (baca juga: Manfaat USG 4 Dimensi untuk Ibu Hamil)
Penanganan pada Kehamilan di luar Kandungan
Pengobatan pada kasus kehamilan yang terjadi di luar kandungan sangat di pengaruhi pada keadaan yang terlihat, misalnya pada kehamilan ektopik terganggu. Perawatan yang paling umum ialah dengan pemberian obat-obatan dan juga tak menutup kemungkinan mengambil tindakan operasi. Dalam banyak kasus, dokter akan segera mengambil tindakan pengobatan pada kehamilan di luar kandungan demi mencegah mencegah kerusakan pada organ reproduksi wanita. (baca juga: Gejala kehamilan Ektopik belum terganggu)
Metode dengan memberikan obat-obatan dapat digunakan apabila gejala kehamilan di luar kandungan dapat didiagnosa lebih awal, sebelum saluran tuba falopi mengalami kerusakan. Namun untuk kehamilan yang telah melewati beberapa minggu pertama, tindakan operasi akan lebih aman dan lebih efektif dalam menangani kejadian tersebut daripada hanya dengan obat-obatan sintetis. Dan jika memungkinkan, tindakan operasi laparoskopi akan disarankan oleh dokter. Operasi tersebut sejenis operasi yang tindakan pembedahannya dilakukan melalui sayatan kecil di perut. (baca juga: Gejala Kehamilan Ektopik Terganggu)
Hal tersebut umum terjadi, setelah kehamilan tersebut sangat mungkin bagi seseorang untuk merasa khawatir berlebihan. Namun perlu diingat dan diperhatikan bahwa seseorang yang pernah mengalami kehamilan di luar kandungan bukan berarti tidak akan bisa hamil secara normal di masa depan. Namun perlu di ingat bahwa ada kemungkinan seorang wanita tersebut akan mengalami kesulitan untuk hamil dan lebih mungkin untuk mengalami keadaan kehamilan ektopik lagi. (baca juga: Tanda Janin Tidak Berkembang)
Dan jika ingin hamil lagi, pastikan sebelumnya mengkonsultasikan hal tersebut terlebih dahulu dengan dokter. Dengan melakukan konsultasi pada ahlinya akan dapat mencari tahu penyebab pastinya melalui pemeriksaan laboratorium dan akan memberikan penanganan dan dapat mengawal kehamilan agar terhindar dari bahayanya. (baca juga: Tanda Tanda Bahaya Kehamilan, Tanda Tanda Hamil Kosong)