Orang tua pasti khawatir bila anak jatuh. Anak yang sudah mulai aktif tak jarang akan jatuh ketika berdiri, merangkak, berjalan, bermain, maupun berada di atas tempat tidur.
Hal ini bisa membuat tubuh bayi luka, memar, bahkan menunjukan ciri-ciri bayi keseleo yang mudah dikenali. Biasanya ibu akan panik dan bingung apa yang harus dilakukan saat melihat anak jatuh dan benjol.
Saat anak terjatuh, penting bagi seorang ibu untuk tidak mengkhawatirkan bagian kepala saja karena semua anggota tubuh memiliki resiko yang sama mengalami benturan dan dapat membahayakannya.
Jika orang tua menemukan benjolan di kepala anak, perhatikan dulu keadaannya. Apakah anak sadar, mengantuk atau tidak sadar? Perhatikan apakah anak masih lancar berbicara atau bicaranya tidak jelas?
Jika seorang anak kehilangan kesadaran atau tiba-tiba kebingungan, segera bawa mereka ke rumah sakit karena khawatir mengalami gegar otak. Selain itu, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk anak di bawah 2 tahun yang memiliki benjolan di kepala.
Namun, jika anak itu masih sadar dan dapat berbicara atau menjawab pertanyaan, kemungkinan besar hanya bagian luar kepalanya yang rusak. Jika ada luka terbuka di kepala anak, segera berikan pertolongan pertama untuk menghentikan pendarahan dan mencegah infeksi.
Lantas tindakan apa yang perlu orang tua ambil terlebih dahulu sebagai pertolongan pertama pada anak saat jatuh dan mengalami benjol?
Triknya adalah dengan membasuh luka dengan air mengalir dan berikan tekanan lembut pada area luka dengan kasa steril untuk menghentikan pendarahan.
Jika pendarahan tidak berhenti setelah beberapa menit atau jika lukanya besar, segera bawa anak ke dokter atau unit gawat darurat rumah sakit. Jika tidak ada luka terbuka di kepala anak setelah jatuh, berikut adalah cara mengatasi dan mengobati atau cara menghilangkan benjol di kepala bayi atau anak yang bisa orang tua lakukan sebagai pertolongan pertama saat anak jatuh dan benjol sebagai berikut :
1. Kenali perbedaan kondisi anak sebelum dan sesudah benjol atau terjatuh
Kemudian ibu mengenali kondisi benjolan atau lebam di kepala atau badan anak. Ketika kepala anak dipukul dengan keras, benjolan terbentuk, menyebabkan darah menggenang dan membentuk benjolan di bawah kulit.
Namun, jika bagian tubuh yang dipukul berada di sisi yang lunak, dampaknya akan memar. Tetapi orang tua harus tahu bahwa kondisi benjol tidak selalu berwarna biru. Bisa juga berwarna ungu, tergantung posisi kulit anak yang dimana terjadi pendarahan.
Ada banyak pembuluh darah di dasar kulit manusia, sehingga ketika terkena, pembuluh darah di bawah kulit pecah dan berdarah. Namun, karena darah tidak dapat keluar melalui kulit, darah menumpuk di tubuh yang terkena.
2. Berikan P3K pada anak
Jika benturan akibat terjatuh pada anak menyebabkan benjolan dan borok di kepala, orang tua perlu memberi perhatian khusus seperti:
- Hentikan pendarahan dengan memberikan tekanan langsung pada luka dengan kain bersih atau perban selama 15 menit. Jika lukanya dalam dan dapat menembus tengkorak kepala, lakukan pertolongan pertama atau segera periksa ke dokter.
- Kemudian cuci luka dengan sabun dan air selama 5 menit. Jika ada kotoran atau debu di luka, gosok perlahan untuk menghilangkannya.
- Oleskan krim antibiotik OTC topikal 2 kali sehari.
- Tutup luka dengan perban dan ganti setiap hari sampai mulai sembuh. Tujuannya adalah untuk melindungi luka dari infeksi.
3. Berikan minum dan ketenangan
Memberikan air minum kepada anak lalu menyuruh anak untuk tidur agar anak merasa tenang. Setelah jatuh, anak biasanya kesal dan kesakitan, sehingga perlu ditenangkan.
Ibu dapat menawarkan air minum untuk menenangkan anak. Biasanya anak juga menjadi mengantuk karena lelah menangis, jadi baringkan anak di tempat tidur agar dia bisa beristirahat.
Ibu juga dapat mengalihkan perhatian anak dari ketidaknyamanan dengan memberinya camilan favorit, menonton kartun favoritnya, atau membaca buku cerita.
Setelah anak tidur, periksa kondisinya sesekali untuk memastikan anak tidur dengan nyaman. Jika anak-anak dipaksa untuk bangun saat mereka masih tidur, mereka cenderung menjadi gelisah dan lebih sulit untuk dilihat.
Jadi pastikan anak tidur nyenyak setelah jatuh. Selain itu, tidur yang baik juga membantu sel-sel tubuh untuk memperbaiki diri dan mempercepat pemulihan.
4. Kompres
Jika anak jatuh dan kepalanya terbentur, orang tua harus segera mengompres kepala anak dengan air dingin. Suhu dingin dapat mengurangi pembengkakan atau benjolan dan mengurangi rasa sakit di kepala.
Orang tua dapat membungkus es batu dengan kain bersih lalu mengikatkannya ke kepala anak selama 20 menit. Ulangi kompres setiap 3 jam.
Ingatlah bahwa es batu tidak boleh diletakkan langsung di kulit kepala anak. Hal ini karena alih-alih mengurangi pembengkakan, es batu justru dapat merusak jaringan kulit.
5. Berikan obat-obatan atau vitamin
Untuk meredakan rasa sakit akibat cedera kepala, ibu juga dapat memberikan parasetamol pada anak. Namun, pastikan Anda meminum obat sesuai petunjuk pada label kemasan.
Selain itu, ibu dapat memberikan vitamin pada anak untuk mengembalikan daya tahan tubuhnya dan vitamin juga dapat menjaga daya tahan tubuh.
Penyebab bayi rewel di malam hari ketika mengalami kesakitan, jika benjol anak akibat jatuh tidak kunjung sembuh, ibu bisa memberikan obat pereda nyeri kepada anak sesuai dosis anak yang telah dianjurkan dokter.
Seperti pereda nyeri, anti inflamasi, penurun panas, parasetamol atau asetaminofen sesuai dosis dan usia anak. Jangan berikan aspirin pada anak karena dapat menyebabkan kondisi serius dan langka yang disebut sindrom Reye (kerusakan pada hati dan otak).
6. Perhatikan tubuh anak yang mengalami benturan
Jika orang tua menyaksikan langsung anak jatuh, perhatikan terlebih dahulu bagian tubuh anak yang mengalami benturan pertama. Ingat proses jatuhnya, apakah langsung terbentur ke lantai atau justru terbentur terlebih dahulu baru ke lantai.
Periksa berapa meter anak itu jatuh dan di media apa tempat pendaratannya. Lihat perhatikan baik-baik kondisi anak, apakah setelah jatuh langsung menangis dan menggerak-gerakkan semua anggota badannya? Jika iya, kita bisa langsung menggendong dan menenangkannya.
Setalah anak tenang, baru lakukan observasi. Observasi yang bisa orang tua lakukan adalah cari dan ingat bagian-bagian mana saja lebam/benjol/memar di seluruh badan anak. Jika menemukan benjol di kepala atau memar di badan, boleh di obati dengan obat anti trauma oles.
Jika di bagian kepala tidak ditemukan lebam atau benjol, tapi anak menangis saat dipegang, larikan segera mungkin ke rumah sakit terdekat. Coba gerakan tangan bayi ke samping, ke atas, ke bawah, ke depan, lalu rentangkan dan angkat-angkatlah.
Observasi ini perlu dilakukan selama 2×24 jam. Jika dalam kurun waktu itu ada keluhan, ditambah lagi sampai terjadi muntah dengan menyembur, bawa segera ke dokter atau rumah sakit terdekat.
7. Perhatikan keadaan anak
Jika orang tua sudah menemukan anak di lantai, perhatikan keadaan anak apakah sadar atau tidak, menangis atau tidak, dapat menggerakkan-gerakan anggota badan atau tidak.
Tetapi, orang tua harus memeriksakan sekitar bahu, kedua tangan, dada, dan kaki. Caranya gerakan tangan ke atas, depan, dan samping jika ada keluhan sakit maka sesegera mungkin periksa ke dokter.
Sedangkan jika anak dalam keadaan telentang, khawatir ada cedera yang cukup pada bahaya anak jatuh kepala belakang, panggul, leher, dan punggung. Mulai dari tanda lebam dan memar, hingga keluhan sakit saat disentuh dan digerakkan seperti yang telah disebutkan di atas.
Pastikan anak tidak muntah atau mengalami penurunan kesadaran dalam 2×24 jam.
Jika ditemukan dalam posisi duduk periksa dan pastikan anak masih sadar (menangis) dan mampu menggerakkan anggota badan. Periksa juga bagian panggulnya apakah ada memar, merah, atau sakit saat dipegang atau digerakkan.
8. Lakukan pemeriksaan mata anak
Lihatlah reaksi senter matanya (mengedip, menutup, atau kaget). Jika tidak ada reaksi segera bawa ke rumah sakit. Gerakan senter Mata (kanan atau kiri) apakah masih mampu bayi mengikuti gerakan sinar.
Jika tidak bayi wajib dilarikan ke rumah sakit. Kemudian perhatikan pula pupil matanya, apakah pupil mata yang kiri dan kanan sama besar atau kecilnya saat orang tua mengecek matanya satu persatu.
Jika bersama orang tua tidak perlu khawatir tentang kesehatannya, namun jika tidak anak perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti CT Scan.
Cara Menghindari terjadinya anak jatuh
Menurut penjelasan dr. Anna Tjandra, Sp.A dari RSAB Harapan Kita Jakarta mengalami manajemen kecelakaan pada anak yang sederhana dan cara menghilangkan benjol di kepala yaitu:
- Jangan meninggalkan anak dalam pengawasan
Jangan tinggalkan anak sendirian tanpa pengawasan orang dewasa. Perhatikan benda-benda yang ada disekitarnya, apakah berbahaya atau tidak.
Ketika sedang menggendong anak, perhatikan posisi kaki ibu, anak bisa saja jatuh ketika di gendong. Misalnya, tidak sengaja menginjak mainan dan terpeleset.
- Gunakan tempat tidur khusus anak
Selain beresiko membuat anak jatuh, tempat tidur dewasa juga bisa membuatnya terperangkap diantara kasur dan dinding diantara perabot lainnya. Pilihkan kasur yang aman dan nyaman untuk anak.
Jangan pula menaruh mainan di kasur anak. Orang tua juga bisa menciptakan rumah yang aman guna mencegah anak dari cedera. Baik saat tidur atau bermain, bisa saja anak jatuh dari tempat tidur.
Bila hal ini terjadi orang tua jangan buru-buru panik. Jika anak menunjukan gejala atau keluhan yang perlu diwaspadai, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.