Bayi usia 1 bulan merupakan masa di mana bayi masih membutuhkan perhatian ketat orang tua. Hal ini juga termasuk dengan gerakan dan posisi tidur bayi yang baik, dikarenakan pada usia 1 bulan tubuh atau otot bayi belum sempurna untuk melakukan gerak sendiri. Hal ini juga berlaku dengan posisi tidur bayi yang tentunya perlu perhatian orang tua. Mungkin kita selalu melihat bayi yang tidur terlentang. Namun tentu beberapa diantara orang tua juga bertanya-tanya apa kira-kira bolehkah bayi 1 bulan miring dan kemungkinan akibat bayi sering tidur miring.
Bolehkah bayi 1 bulan tidur miring?
Sebenarnya, menempatkan bayi dalam posisi miring (keadaan terbangun) tidak begitu bermasalah bahkan dalam beberapa keadaan kita perlu menempatkan bayi dalam kondisi miring. Namun membiarkan bayi dalam posisi miring dalam waktu lama dapat beresiko berbahaya. Terlebih lagi jika bayi dalam keadaan tidur dengan posisi yang miring, maka resiko bahaya juga bisa lebih tinggi. Berikut dijelaskan tentang bahaya bayi tidur miring.
Bahaya bayi tidur posisi miring
Ada beberapa bahaya yang dapat terjadi ketika bayi tidur dalam posisi miring. Namun yang paling sering dan utama adalah, bayi dapat mengalami kematian mendadak atau dikenal dengan sindrom kematian bayi mendadak. Selain itu, bayi juga dapat beresiko mengalami gangguan saluran napas. Berikut penjelasan tentang bahaya yang mungkin terjadi pada bayi tersebut jika dibiarkan tidur dalam posisi miring.
- Sindrom kematian bayi mendadak
Sindrom kematian bayi mendadak atau dikenal dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) merupakan kematian bayi secara mendadak yang tidak terduga sebelumnya. Secara umum kebanyakan bayi mengalami sindrom kematian mendadak terjadi pada saat bayi dan orang tuanya tertidur. Salah satu penyebab sindrom kematian bayi mendadak dapat dikarenakan bayi yang tidur dalam posisi miring. Pada saat bayi dibiarkan tidur dalam posisi miring tanpa pengawasan orang tua, maka dalam beberapa kasus bayi dapat bergerak dan akhirnya tubuhnya jatuh kedepan sehingga bayi menjadi dalam posisi tengkurap. Akibatnya terdapat bahaya bayi tidur tengkurap atau efek bayi tidur tengkurap.
Pada usia 1 bulan bayi belum dapat mengangkat atau menopang kepalanya, ditambah dengan keadaan tidur membuat hidung dan mulut bayi bisa saja terbekap bantal atau tempat tidur dan akhirnya dapat membuat bayi beresiko mengalami kehabisan napas dan pada akhirnya lemas serta mati karena kekurangan oksigen. Oleh karenanya, sebaiknya lebih aman menempatkan bayi tidur dalam posisi terlentang serta di tempatkan di tempat tidur secara terpisah dari orang tua (penggunaan box bayi) agar bayi tidak tertimpa oleh orang tua saat tidur.
- Penyakit saluran napas
Membiarkan bayi dalam posisi miring baik sedang tertidur ataupun tidak, juga dapat beresiko mengalami gangguan atau terkena penyakit saluran napas. Hal ini dikarenakan pada saat bayi dalam posisi miring, maka bayi akan mudah memutar jatuh kedepan sehingga bayi akan dalam posisi telungkup atau bayi tidur tengkurap. Dalam usia yang masih 1 bulan tentu bayi tidak dapat mengangkat atau menopang kepalanya dengan otot dan tenaga dari leher (karena otot bayi belum berkembang sempurna). Tentu dalam keadaan ini, bayi akan tetap berusaha bernapas dengan hidung atau mulut yang menempel dengan bantal atau tempat tidur.
Walaupun dengan cara demikian bayi mungkin masih bisa menghirup udara melalui celah atau serat kain dari bantal atau tempat tidur, tetapi bayi dapat terkena penyakit saluran napas akibat infeksi. Hal ini dikarenakan pada saat posisi telungkup, bayi akan berusaha menghirup napas dengan kuat. Sehingga aliran udara dapat dihirup melaalui celah atau serat kain bantal dan tempat tidur. Namun ternyata jika dilihat kebersihannya, bantal dan tempat tidur merupakan perabotan yang tidak selalu dicuci dan dijemur tiap hari.
Oleh karenanya, bisa saja dalam serat kain dari bantal dan tempat tidur tersebut terdapat bakteri, virus, parasit dan jamur yang telah lama bersembunyi dalam serat kain tersebut. Sehingga ketika bayi bernapas, mikroorganisme tersebut dapat terhirup masuk dan dapat menjadi penyebab infeksi pada saluran napas sehingga timbul gangguan atau penyakit pada saluran napas. Karena itu kebersihan perabotan, makanan, serta alat-alat lainnya disekitar bayj perlu dijaga kebersihannya.
Keadaan bayi dapat dimiringkan
- Bayi muntah
Biasanya bayi dapat mengalami muntah, terutama setelah selesai menyusui. Apabila hal ini terjadi saat bayi baring terlentang, maka segera miringkan tubuh bayi atau langsung di gendong dengan posisi kepala yang ditinggikan. Hal ini bertujuan mencegah agar susu tidak langsung masuk ke saluran napas saat muntah. Oleh karenanya setelah menyusui bayi, orang tua perlu menepuk-nepuk punggung bayi dan menunggu bayi untuk bersendawa terlebih dahulu baru dibaringkan.
- Bayi gerah
Pada umumnya kondisi ruangan yang pengap atau panas membuat bayi menjadi rewel dan sulit untuk ditidurkan. Maka bayi dapat dibuat merasa lebih lega gerahnya dengan sedikut dimiringkan agar punggung bayi dapat lebih terasa sejuk dan dingin. Setelah bayi tenang dan tidak rewel, maka bayi dikembalikan pada posisi terlentang. Pada saat melakukan ini, orang tua perlu memastikan agar hidung dan mulut bayi tidak terbekap.
- Dekubitus atau infeksi punggung
Bayi juga dapat dimiringkan jika bayi mengalami infeksi atau luka pada punggung sehingga tidak memungkinkan bayi tidur dalam posisi terlentang. Namun tetap saja hal ini beresiko pada bayi. Sehingga pada keadaan ini, perlu pengawasan ketat dari orang tua. Dan tempatkan juga penyangga tubuh bayi agar tidak jatuh telungkup.
Demikian artikel mengenai bolehkah bayi 1 bulan tidur miring, semoga informasi yang ada pada artikel ini dapat bermanfaat untuk anda.