5 Bahaya Bayi Tidur Tengkurap Perlu Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tidur merupakan kebutuhan yang utama bagi bayi, karena perkembangan bayi akan semakin meningkat saat ia mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. Ada banyak posisi tidur bayi yang baik dan benar agar bayi mendapatkan tidur yang berkualitas termasuk dengan tidur tengkurap. Banyak bayi yang menyukai posisi tidur tengkurap karena membuat bayi merasa nyaman. Namun benarkah demikian lantas apakah tidur tengkurap berbahaya untuk bayi? (Baca juga: Bahaya Bayi Naik Pesawat ,Bayi susah tidur)

Bahaya Posisi Tidur Tengkurap

Bahaya tidur tengkurap bagi ibu hamil muda juga berikut bahaya bayi tidur tengkurap yang perlu di waspadai bagi para ibu:

1. Dapat memicu SIDS

Bayi yang tidur dengan posisi tengkurap sebelum ia mampu berguling terlentang kembali dapat memicu resiko SIDS, yang merupakan sebuah sindrom yang dapat mengakibatkan terjadinya kematian mendadak pada bayi. Karena bayi bisa saja mengalami kekurangan oksigen saat tidur tengkurap. Setidaknya jangan biarkan bayi tidur tengkurap sebelum usianya menginjak 6 bulan. (Baca juga: Mitos Mitos Bayi Baru Lahir , Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi)

2. Mengganggu pernapasan bayi

Selain dapat meningkatkan resiko terjadinya SIDS pada bayi. Posisi tidur tengkurap dapat mnyebabkan bayi mengalami kesulitan untuk bernapas, karena posisi tersebut akan menekan rahang bayi. Terlebih lagi bila samping bayi banyak terdapat barang – barang seperti bantal atau selimut. Tentu saat bayi tidur dengan posisi miring, ia akan menjadi lebih kesulitan saat bernapas.

Baca juga:

3. Bayi dapat kekurangan oksigen

Saat bayi tidur dengan posisi tengkurap, hal ini dapat membuat bayi menghirup udara yang ia keluarkan kembali, dengan kata lain bukan oksigen yang dihirup oleh bayi namun karbondioksida. Hal tersebut dapat membuat bayi kekurangan kadar oksigen dalam tubuh bayi sehingga dapat memperburuk kondisi bayi.(baca juga: Gejala Asma Pada Bayi , Tanda Tanda Bayi Dehidrasi)

4. Membuat jantung bayi bekerja lebih berat

Posisi tidur tengkurap dapat membuat kinerja jantung bayi menjadi lebih berat. Hal ini terjadi karena tekanan berat badan bayi yang beralih kebagian depan membuat jantung bayi tidak leluasa karena tekanan tersebut. (Baca juga: Kelainan Jantung pada Bayi Baru Lahir)

5. Membuat badan sakit

Bayi yang tidur tengkurap akan lebih rewel saat bangun dari tidurnya. Ini terjadi karena sirkulasi darah menjadi tidak lancar saat tubuh bayi dalam posisi tengkurap saat tidur sehingga membuat badan bayi terasa sakit. Dan karena bayi belum mampu mengutarakan apa keluhannya maka yang bisa ia lakukan hanyalah menangis. (Baca juga:  Penyebab Bayi Rewel dan Cengeng , Cara Menidurkan Bayi dengan Cepat)

Namun meskipun posisi tidur tengkurap pada bayi sangat tidak dianjurkan untuk bayi yang masih berusia dibawah satu tahun, akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia dan kematangan tubuh bayi bahaya tidur tengkurap pun juga ikut menurun.

Posisi yang Dianjurkan

Potensi dari resiko yang ditimbulkan oleh SIDS menurut beberapa ahli memang masih menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi para orang tua. Karenanya menidurkan bayi dengan posisi yang baik dan benar sangat penting demi keselamatan bayi terutama. Akan lebih baik bila orang tua mengajarkan bayi untuk tidur dengan posisi terlentang, karena memiliki resiko yang sangat kecil jika dibandingkan dengan tidur tengkurap. (Baca Juga: Penyebab Anak Susah Tidur Malam)

Meskipun bayi yang tidur dengan posisi terlentang, kemungkinan besar rambut bagian belakang bayi akan lebih lama tumbuh dan tak jarang membuat rambut terlihat botak. Hal ini karena pertumbuhan rambut tidak merata saat tidur terlentang. Meskipun demikian posisi terlentang masih merupakan pilihan terbaik untuk bayi terutama di awal -awal kelahiran. (baca juga: Cara Melebatkan Rambut Bayi , Bahaya Bayi Tidur Miring)

Posisi tidur lainnya yang juga masih diperdebatkan keamanannya ialah posisi tidur miring. Karena dikhawatirkan juga dapat menimbulkan resiko bahaya pada bayi, sebab bayi masih dapat mengubah posisinya ketika tidur. (baca juga: Penyebab Bayi Susah Tidur)

Tips Menidurkan Bayi dengan Aman

Posisi tidur sangat penting bagi bayi demi menunjang perkembangannya dimasa mendatang. Ketika tidur dengan posisi tengkurap beberapa bayi mungkin dapat tidur dengan lebih nyenyak, namun perlu diperhatikan beberapa hal berikut agar posisi tersebut tidak membahayakan bayi.

  1. Posisi tidur tengkurap tidak diperkenankan pada bayi yang masih berusia dibawah 6 bulan. (Baca Juga: Hipoglikemia pada Bayi)
  2. Jauhkan selimut dari bayi yang suka tidur dengan posisi tengkurap, karen dapat menutupi wajah bayi dan membuatnya kesulitan untuk bernapas.
  3. Jangan tidurkan bayi dikasur yang terlalu empuk yang dapat membuat wajah bayi terbenam, pilih alas tidur bayi yang nyaman dan tentunya aman. (Baca juga: Bahaya Rokok Bagi Janin)
  4. Jangan letakan benda -benda di dekat bayi yang sedamg tidur, misalnya  boneka, mainan atau bantal talbahan untuk bayi.
  5. Jangan pernah tinggalkan bayi sendiri saat tidur dengan posisi tengkurap, karena sangat beresiko.
  6. Hindarkan asap dari bayi yang sedang tidur, baik dari asap rokok maupun asap dari obat nyamuk bakar.
  7. Perhatikan cara menyusui bayi yang benar agar tidak membuat bayi tersedak saat tidur.
  8. Pakaikan baju yang nyaman agar saatvtidur bayintidak kepanasan. (Baca juga: Tips Memilih Baju Bayi Baru Lahir)
  9. Berikan dot empeng pada bayi agar bayi tidak tengkurap, pemberian dot empeng pada bayi dipercaya dapat membantu menurunkan resiko SIDS. Namun jangan paksa bila bayi tak nyaman menggunakannya.

Bayi yang memiliki masalah pada asam lambungnya atau GERD akan lebih disarankan dengan posisi tidur tengkurap, meskipun begitu orang tua harus mengkonsultasikan hal tersebut pada ahlinya. (Baca juga: Penyebab Bayi Sering Kentut , Cara Mengatasi Kembung Pada Bayi)

Tengkurap merupakan fase pertumbuhan bayi untuk membantu menguatkan otot dan tulangnya. Namun sesungguhnya tengkurap bukanlah posisi tidur yang disarankan untuk bayi, terutama bayi baru lahir karena dapat memicu sejumlah masalah. Karenanya sebagai orang tua harus dapat memgawasi setiap gerakan dan tingkah polah bayi demi menghindarkannya dari bahaya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn