Tali pusar yang bentuknya sangat kecil pada bayi yang baru lahir ternyata memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan bayi. Tali pusar menjadi alat untuk bayi menerima nutrisi dan oksigen dari ibu. Kemudian inilah yang menunjang semua perkembangan janin yang sempurna sampai bisa lahir. Setelah bayi lahir maka pembuluh darah pada bagian tali pusar akan terhubung langsung dengan plasenta. Dimana plasenta akan keluar setelah bayi lahir. Lalu masalahnya adalah apakah bahaya tidak tali pusar bayi berdarah setelah puput? Ikuti informasi dibawah ini.
Bahaya Atau Tidak ?
Seharusnya setelah tali pusar dipotong maka bagian pembuluh darah arteri pada tali pusar akan menutup sendiri. Ini sangat penting untuk membantu bayi agar tidak kehilangan darah ke arah plasenta. Kemudian bagian lain yang menutup adalah vena umbilikalis, saat itu masih ada darah yang mengalir dari bayi. Jadi memang saat itu biasanya tali pusar tidak langsung dipotong setelah bayi lahir. Perlu waktu beberapa menit agar tubuh bayi menerima manfaat.
Kemudian setelah beberapa menit baru dipotong dengan meninggalkan sekitar 2 sampai 3 cm di bagian perut bayi. Lalu jarak 5 sampai 15 hari maka tali pusar akan kering, hitam dan kemudian lepas. Nah setelah lepas ini biasanya beberapa bayi mengeluarkan darah pada area tali pusar. Kondisi ini seharusnya tidak terjadi sehingga ketika mengeluarkan darah maka bisa jadi pertanda infeksi. Infeksi yang sangat berbahaya, selain mengeluarkan darah juga menunjukkan gejala lain, seperti:
- Bagian sekitar kulit pusar menjadi bengkak dan merah.
- Bagian sekitar pusar menjadi panas dan tidak nyaman saat disentuh.
- Bayi menangis ketika disentuh pada sekitar pusar.
- Jika sudah parah bisa mengeluarkan bau dan tidak nyaman.
- Menjadi penyebab bayi rewel
Perawatan
- Rawat tali pusar agar tetap bersih
Setelah tali pusar dipotong maka tali pusar harus dirawat dengan benar. Ibu bisa mencoba membersihkan dengan lembut menggunakan kain yang bersih atau kapas. Sebelumnya kain atau kapas bisa direndam sebentar dalam air hangat. Kemudian bersihkan kotoran dengan lembut. Jangan lupa untuk mencuci tangan ibu sebelum melakukan perawatan ini.
- Jaga tali pusar selalu kering
Kemudian cara merawat tali pusar bayi yang benar adalah dengan selalu menjaga bagian ini tetap kering. Ibu bisa membuat bagian ini sering terkena udara sehingga jangan selalu ditutupi oleh popok. Menjaga area ini tetap kering juga membuat kotoran bisa keluar sendiri sehingga tidak iritasi atau merah.
- Mandikan bayi dengan cara yang benar
Untuk memandikan maka ibu juga harus mengikuti cara memandikan bayi baru lahir dengan benar. Sebaiknya bayi tidak langsung direndam dalam air tapi juga bisa dilap dengan kain khusus. Jika ibu ingin membasuh tubuh bayi dengan air maka pastikan air tidak mengenai tali pusar. Lalu segera keringkan dengan handuk yang bersih. Ibu juga harus menjaga area tali pusar saat mengeringkan tubuh bayi.
- Jangan melepas tali pusar secara paksa
Bayi yang sehat umumnya bisa mengalami puput tali pusar dalam waktu 1 sampai 2 minggu setelah lahir. Beberapa juga bisa mengalaminya sebelum usia 1 minggu. Karena ini proses yang sangat alami maka jangan memaksa untuk mencabutnya. Ini hal yang penting untuk diperhatikan. Kemudian lakukan cara merawat tali pusar bayi setelah puput agar tidak mengalami infeksi. Dengan cara ini maka tali pusar akan sembuh sendiri dan tidak berdarah setelah puput.
Jadi sekarang Anda sudah tahu bahaya tidak tali pusar bayi berdarah setelah puput? Setiap ibu yang baru memiliki putra pertama pasti bingung dengan kondisi ini, sehingga bisa mengikuti panduan ini agar tidak mengalami infeksi.