Pipis Bayi Berwarna Kuning Pekat : Penyebab dan Cara Pengobatannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kondisi bayi bisa dikenali dari berbagai cara. Salah satunya adalah warna dan juga bau, ditambah lagi tekstur bisa dikenali hanya dengan melihat apakah ada perubahan di pipis bayi.

Termasuk jika bayi Bunda ternyata mengalami pipis bayi berwarna kuning pekat. Dalam artikel ini kita bahas bagaimana kondisi tersebut terjadi, penyebab utama serta cara untuk mengobatinya. Apakah aman jika terjadi kondisi perubahan pada urine di bayi?

Pipis Bayi Berwarna Kuning Pekat ?

Ada banyak faktor yang memberikan warna pada urin bayi. Selain itu banyak tenaga kesehatan dan ibu atau ayah yang menggunakan warna pipis bayi untuk menilai apakah ada gangguan di tubuh si kecil. Sehingga mereka bisa memanfaatkan gejala dan juga tanda seperti ini untuk melihat kondisi tubuh.

Warna urin yang normal seharusnya putih dan sedikit ada warna kuning. Selain itu warna urine juga bisa menandakan tubuh memiliki cairan yang cukup atau tidak. Lalu bagaimana jika pipis bayi berwarna kuning pekat? Apakah tanda dan warna tersebut berbahaya?

Menurut penelitian, warna kuning pekat bisa menjadi tanda bahwa adanya asupan makanan mengandung betakaroten tinggi pada tubuh. Sehingga mereka seringkali kesulitan untuk mengolah kandungan ini, mengingat organ tubuh bayi masih terbatas.

Selain itu kandungan pekat juga bisa dikatakan tahap aman jika tidak berbau ataupun berlendir. Karena kondisi tersebut bisa mengindikasikan bahaya.

Penyebab Warna Pipis Bayi Berwarna Kuning Pekat

Lalu apa saja penyebab dari perubahan warna pipis bayi, termasuk salah satunya jika berubah menjadi warna kuning pekat? Ada beberapa faktor dan penyebab diantaranya yakni:

1. Obat

Konsumsi obat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan warna urin menjadi berwarna dan berubah. Selain karena kandungan obat yang kuat, bisa jadi obat juga cukup kuat bagi bayi karena organ dalam tubuh belum bisa menyaring dengan sempurna.

Apalagi bagi beberapa bayi yang seringkali mengkonsumsi obat dengan dosis atau jenis yang sangat kuat. Disisi lain, beberapa obat juga memang dibuang melalui urin.

Bagi yang mengkonsumsi obat-obatan terutama rutin dan cukup keras. Hidrasi bayi dengan menggunakan ASI ataupun air mineral untuk membersihkan kandungan warna berlebih dalam tubuh.

2. Dehidrasi

Penyebab kedua mengapa warna pipis bayi berwarna kuning pekat adalah dehidrasi. Tanda-tanda bayi dehidrasi bisa diatasi dengan mengkonsumsi air dan juga ASI atau susu.

Namun bagi bayi yang mengandalkan susu bisa diberikan susu formula atau ASI. Tanda pipis berubah warna juga bisa disebabkan kekurangan cairan sehingga tanda pipis menjadi lebih pekat dan tidak tersaring dengan baik.

3. Indikasi Penyakit Pencernaan dan Kemih

Jika berlanjut dan ternyata berulang, maka harus dicurigai. Pipis berwarna kuning pekat bukanlah warna dan tekstur pipis normal apalagi jika terjadi pada anak dan bayi.

Jika terjadi bisa mengindikasikan penyakit dan juga kondisi khusus yang harus diwaspadai. Misalnya saja pipis berwarna keruh disertai dengan demam atau rewel maka bisa jadi si kecil mengalami masalah kesehatan.

Mulai dari masalah kesehatan dan ciri-ciri bayi gangguan pencernaan, infeksi ataupun peradangan pada bagian tertentu yang tidak disadari oleh ibu.

Pengobatan Pipis Bayi Jika Berwarna Kuning Pekat

Apakah yang bisa dilakukan jika terjadi hal seperti ini pada bayi atau anak. Ada beberapa tahapan dan penanganan yang bisa dilakukan:

1. Konsultasikan ke Dokter

Pertama tentu saja pengobatan yang paling aman dan sesuai adalah konsultasi ke dokter yang berwenang. Pertama Bunda bisa ke dokter anak sehingga bisa di cek secara menyeluruh.

Bunda juga bisa pergi ke dokter urologi yang berkaitan dan berurusan dengan kesehatan kandung kemih. Konsultasikan terkait kondisi bayi/anak sehingga tidak mendapatkan pengobatan yang salah.

Selain itu, Bunda tidak perlu panik jika bayi pipis berwarna kuning pekat. Bunda bisa memantau kondisi tersebut pada 6 jam pertama hingga 12 jam pertama. Jika masih berlanjut, maka konsultasikan ke dokter/rumah sakit agar dapat ditangani.

2. Konsumsi ASI

Jika bayi masih dibawah usia 12 bulan maka air minum yang dapat membantu menetralkan warna urin adalah ASI. Mengingat air putih belum bisa diberikan dan hanya sesekali jika anak haus.

Sehingga tidak boleh memberikan air atau cairan lain yang bisa memberikan efek pada pengolahan urin bayi. Berikan ASI dan jika perlu tingkatkan agar bayi bisa mendapatkan nutrisi sebagai manfaat asi bagi bayi.

Ditambah lagi jika ada perubahan pipis bayi berwarna kuning pekat, khawatirnya bayi dan anak tersebut dehidrasi. Lebih aman jika tetap ternutrisi dengan ASI. Jika sudah diatas 12 bulan bisa diiringi dengan air putih untuk bayi.

3. Mengurangi Jenis Makanan yang Sulit Diurai

Poin ketiga bukan salah satu pengobatan yang bisa dilakukan namun cara ini dapat membantu kinerja pencernaan, menjaga pola makan bayi dan juga urin bayi menjadi lebih mudah diolah.

Jika bayi sudah bisa mengkonsumsi makanan maka kurangi jenis makanan yang lebih sulit diurai. Berikan asupan pengganti dan pilih makanan yang sudah dipastikan tidak menyebabkan bayi/anak menjadi alergi.

Disisi lain, jika mengurangi jenis makanan yang sulit diurai bukan hanya warna pipis yang akan berubah. Pencernaan juga jadi ikut berubah dan terolah dengan tepat. Cara ini bisa dilakukan bagi bayi diatas 6 bulan khususnya yang memasuki MPASI seperti berusia 8 bulan hingga 1 tahun.

fbWhatsappTwitterLinkedIn