Bahaya obesitas bagi ibu hamil banyak yang tidak diketahui oleh ibu hamil, ibu yang sedang hamil memiliki pikiran bahwa gemuk saat hamil adalah syah-syah saja. Akibatnya adalah ibu hamil yang memiliki kenaikan berat badan selama kehamilan lebih dari angka berat badan normal menganggap hal wajar toh dia lagi hamil. Padahal ibu hamil yang tidak memiliki kontrol yang bagus terhadap berat badannya selama kehamilan rentan untuk mengalami komplikasi kehamilan.
Kenaikan Berat Badan yang Normal Selama Kehamilan
Untuk mengecek apakah berat badan selama kehamilan naik dengan normal atau melonjak tajam ibu hamil bisa menggunakan acuan berupa jumlah kenaikan berat badan yang normal selama kehamilan. Berat badan yang normal selama kehamilan bisa menjadi tolak ukur apakah kenaikan berat badan yang dialaminya selama kehamilan masih tergolong normal atau berlebihan. Jumlah kenaikan berat badan yang normal saat hamil tergantung dengan BMI atau body mass index ibu hamil tersebut.
Rumusnya adalah berat badan dalam satuan kilogram / [( tinggi badan meter )] * [( tinggi badan meter )] Misalnya saja anda memiliki berat badan 85 kilogram dan tinggi anda adalah 183 cm atau jika diubah dalam meter adalah 1,83. Sehingga rumus perhitungannya adalah 85 / [( 1,83 )] * [( 1,83 )] = 25, xxxx. Sudah ditemukan angka BMI untuk tubuh anda yaitu 25. Berikut ini berat badan yang ideal sesuai dengan BMI yang anda miliki :
Kehamilan Tunggal” state=”opened
Kehamilan tunggal tentu berbeda dengan kehamilan kembar. Berkut ini berat badan ideal sesuai dengan BMI pada kehamilan tunggal :
- BMI ibu hamil yang kurang dari 18,5 kenaikan berat badan normal ibu hamil tersebut sebesar 12 kg sampai dengan 18 kg.
- BMI ibu hamil 18,5 sampai dengan 24,9 kenaikan berat badan yang normal adalah 11 kg sampai dengan 15 kg.
- BMI ibu hamil antara 25 sampai dengan 19,9 kenaikan berat badan normal selama kehamilan adalah 6 sampai dengan 11 kg.
- BMI lebih dari 30 kenaikan berat badan yang normal sekitar 4 sampai dengan 9 kg.
Kenaikan Berat Badan Normal Hamil Kembar
Kenaikan berat badan hamil kembar tentu berbeda dengan kehamilan tunggal. Berikut ini adalah kenaikan berat badan yang normal berdasarkan dengan BMI nya:
- BMI kurang dari 18,5 untuk menentukan kenaikan berat badan yang normal saat hamil kembar bisa melakukan konsultasi kepada dokter gizi. Hal itu dikarenakan untuk kehamilan kembar dengan BMI kurang dari 18,5 masih belum terdapat patokan angka berat badan yang pasti.
- BMI antara 18,5 sampai dengan 24,9 memiliki kenaikan berat badan yang normal sekitar 16 kg sampai dengan 24 kg.
- BMI antara 25 sampai dengan 19,9 memiliki kenaikan berat badan normal antara 14 kg sampai dengan 22 kg.
- BMI lebih dari 30 memiliki kenaikan berat badan normal antara 11 kg sampai dengan 19 kg.
Obesitas selama kehamilan tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil saja, namun juga bisa berbahaya terhadap janin yang ada di dalam kandungan. Diperlukan pengetahuan berapa jumlah kenaikan berat badan yang ideal selama terjadinya kehamilan. Berikut ini berbagai macam bahaya obesitas yang diderita oleh ibu hamil :
1. Diabetes
Ibu hamil yang memiliki berat badan yang melonjak drastis bisa rentan untuk terkena diabetes, terutama ibu hamil yang selama kehamilan suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis-manis. Diabetes tersebut bisa disebabkan karena penumpukan kadar lemak di dalam tubuh ibu hamil sehingga bisa menyebabkan penyerapan kadar gula di dalam tubuh menjadi menurun.
Akibatnya ibu hamil tersebut mengalami penumpukan kadar gula di dalam tubuhnya dan menyebabkan ibu hamil tersebut terkena diabetes. Bidan atau petugas medis akan menganjurkan untuk melakukan diet gula dan karbohidrat pada ibu hamil yang mengalami obesitas tersebut.
2. Bayi Mengalami Obesitas
Jika ibu yang sedang hamil mengalami diabetes, besar kemungkinannya bayi yang ada di dalam kandungan juga mengalami obesitas. Secara tidak langsung obesitas yang diderita oleh ibu bisa berpengaruh kepada bayi.
3. Operasi Caesar
Ibu yang memiliki bayi dengan berat badan yang berlebihan tidak bisa melahirkan secara normal sebab sempitnya jalan lahir pada bayi. Operasi caesar atau pembedahan akan dilakukan oleh petugas medis untuk mengangkat bayi dari dalam rahim sang ibu.
4. Keguguran
Ibu hamil muda yang gemuk dan mengalami obesitas rentan untuk terkena keguguran, terutama ibu hamil dengan usia kandungan kurang lebih 20 minggu.
5. Diabetes Pada Bayi
Jika ibu hamil mengalami diabetes, akibatnya adalah bayi yang dikandung oleh ibu akan mengalami diabetes juga. Hal itu dikarenakan faktor turunan atau genetika dari ibunya. Gangguan kehamilan diabetes pada dasarnya akan diturunkan, bahayanya jika saat hamil sudah mengalami diabetes. Diabetes itu bisa langsung diturunkan kepada bayi yang ada di dalam kandungan sang ibu.
6. Cacat Tulang Belakang
Ibu hamil dengan obesitas bisa membuat bayi yang ada di dalam kandungannya terkena kecacatan. Kecacatan tersebut misalnya saja adalah cacat pada tulang belakang.
7. Cacat Otak
Bayi yang ada di dalam rahim ibu hamil dengan diabetes bisa terkena kecacatan pada otak. Tidak hanya itu saja, kerusakan tabung syaraf di otak pun bisa terjadi jika ibu hamil mengalami obesitas.
8. Bayi Tumbuh dengan Obesitas
Ibu hamil yang mengalami obesitas akan menumbuhkan anak dengan obesitas pula, tidak heran jika anak nantinya akan tumbuh dengan tubuh yang gemuk. Sehingga tidak hanya sejak dilahirkan saja bayi memiliki tubuh gemuk, namun bayi bisa tumbuh dengan obesitas. Gemuk yang diderita oleh sang anak bisa menganggu kesehatannya dan mengancam kesehatannya.
9. Sesak Nafas
Ibu hamil yang mengalami obesitas cenderung akan mengalami sesak nafas, tidak heran jika ibu hamil yang memiliki kegemukan nafasnya akan terlihat ngos-ngosan. Nafas cenderung terlihat lebih pendek dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki berat badan ideal. Untuk berjalan dalam jangka dekat saja, ibu hamil dengan obesitas akan terlihat lelah. Hal itu bisa diakibatkan oleh jaringan lemak di dalam tubuh yang menghalangi dan menyempitkan saluran nafas di dalam tubuh.
10. Jantung
Pemeriksaan jantung sangat penting bagi ibu hamil, sebab jika ibu hamil mengalami jantung lemah atau penyakit jantung akan berbahaya ketika ibu hamil mengalami persalinan. Lemak yang banyak dan menumpuk di dalam tubuh ibu hamil bisa menyebabkan ibu hamil terkena penyakit jantung atau gangguan jantung.
11. Preeklamsia
Ibu hamil yang mengalami kegemukan atau obesitas sangat rentan untuk terkena preeklamsia. Preekalmsia tidak boleh disepelekan hal itu karena bisa mengancam nyawa sang ibu dan janin yang ada di dalam kandungan ibu. Preeklamsia bisa dikarenakan kegemukan dan tekanan darah yang tinggi.
Bengkak merupakan tanda awal ibu hamil terkena preeklamsia. Biasanya kaki bengkak saat hamil dan tangan saja, namun jika ibu hamil mengalami preeklamsia dia akan mengalami pembengkakan pada kaki, tangan dan juga wajahnya.
12. Infeksi
Ibu hamil yang memiliki obesitas sehabis persalinan bisa mengalami infeksi. Infeksi itu diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah oleh lemak yang dimilikinya. Penumpukan lemak yang berlipat-lipat di lapisan kulit ibu hamil sangat memungkinkan bagi kuman berkembang biak sehingga infeksi pun tidak bisa dihindarkan. Infeksi itu akan terjadi seusai ibu melahirkan.
13. Kecerdasan Rendah
Ibu hamil yang memiliki obesitas bisa membuat plasenta bayi mengalami penyempitan. Padahal plasenta tersebut merupakan tempat atau perantara untuk menyuplai oksigen ke dalam tubuh bayi. Penyempitan plasenta itu bisa disebabkan oleh kandungan lemak di dalam tubuh ibu hamil tersebut. Cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan bisa terhambat karena oksigen ke dalam otak bayi yang menjadi rendah.
14. Bayi Kurang Konsentrasi
Kurangnya suplai oksigen ke otak bisa membuat bayi yang ada di dalam kandungan ibu hamil jika dilahirkan kelak mengalami gangguan konsentrasi. Bayi jika didepannya terdapat benda atau mainan, bayi tersebut menjadi tidak fokus dan tidak mau konsen menatap benda tersebut.
15. Gangguan Paru-Paru
Kurangnya suplai oksigen di dalam tubuh bayi bisa menyebabkan bayi yang ada di dalam kandungan mengalami gangguan paru-paru. Gangguanm paru-paru itu bisa menyebabkan bayi kesulitan bernafas dan mengalami sesak nafas. Ketika bayi dilahirkan, bayi akan membutuhkan selang oksigen untuk membantu pernafasannya. Hal itu diakibatkan oleh terganggunya fungsi paru-paru di dalam tubuh bayi.
Pencegahan Bahaya Obesitas Bagi Ibu Hamil
Mencegah itu lebih baik dibandingkan dengan mengobati. Mencegah bisa digunakan untuk menghindari berbagai macam resiko kehamilan yang diakibatkan oleh obesitas. Berikut ini cara mencegah obesitas selama kehamilan :
1. Melakukan Serangkaian Tes
Saat memasuki trimester awal proses kehamilan, ibu akan menjalani serangkaian tes. Serangkaian tes itu sangat bermanfaat dan sebagai kontrol bagi ibu hamil. Tes yang dilakukan itu berupa pemeriksaan gula darah, tekanan darah di dalam tubuh ibu hamil dan juga mengukur berat badan ibu hamil. Pemeriksaan tersebut akan diulang saat ibu hamil memasuki trimester akhir atau trimester 3. Pemantauan terhadap janin yang ada di dalam kandungan pun diperlukan dari bulan ke bulan.
2. Membatasi Kalori
Pencegahan ini menjadi kontraversi di dunia medis. Kalori dibutuhkan oleh janin, namun kalori yang berlebihan bisa menyebabkan ibu hamil mengalami obestas. Ditakutkan jika pengurangan kalori pada ibu hamil bisa menyebabkan kekurangan gizi ibu hamil sehingga, janin yang ada di dalam kandungan pun ikut kekurangan gizi. Bagi ibu hamil yang sedang melakukan pengurangan kalori diharapkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dengan komposisi makanan yang seimbang yaitu 4 sehat 5 sempurna.
3. Aktivitas Fisik
Selama hamil, jangan malas untuk melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik berupa jalan pagi dan senam hamil sangat penting untuk cara menjaga kehamilan agar tetap sehat dan kebugaran tubuh ibu hamil.
4. Pola Makan
Ibu hamil bisa mengatur pola makannya 4 sehat dan 5 sempurna agar janin yang ada di dalam kandungannya tetap sehat.
Tips Mengatasi Obesitas Pada Ibu Hamil
Bagi ibu hamil yang memiliki peningkatan berat badan secara tajam setelah kehamilan 20 minggu, diperlukan penanganan atau tips yang bisa digunakan untuk mengatasi kegemukan. Berikut ini tips mengatasi obesitas yang dialami oleh ibu yang sedang hamil :
Makan dengan Santai” state=”opened
Ibu yang mengalami obesitas diharapkan untuk menghindari makan secara terburu-buru. Ibu hamil diharapkan untuk makan dengan santai dan mengunyah dengan pelan. Jika ibu hamil mengunyah dan memakan makanan dengan cepat, hal itu bisa menyebabkan peningkatan gula darah di dalam tubuh semakin meningkat dengan drastis.
Penyebabnya adalah ibu hamil yang mengkonsumsi karbohidrat, sari dari karbohidrat itu bisa langsung terserap oleh usus dan masuk ke dalam sirkulasi darah. Mengunyah makananan yang normal adalah sebanyak 32 kali kunyahan agar sari dari karbohidrat menjadi berkurang dan lambung tidak menjadi terbebani oleh makanan tersebut.
Hindari Makan 3 Jam Sebelum Tidur
Ketika ibu hamil makan 3 jam sebelum tidur, makanan yang dimakan itu bisa terserap dan tersimpan sebagai lemak di kulit. Hal tersebut bisa membuat tubuh ibu hamil semakin gemuk dan melar.
Kurangi Asupan Gula
Ibu hamil pasti suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang serba manis, sugesti ibu yang sedang hamil memang lebih suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis dibandingkan dengan makanan atau minuman yang rasanya tawar. Gula berlebihan bisa membuat kadar gula di dalam tubuh ibu hamil meningkat dengan tajam. Gula bisa menyebabkan obesitas dan juga menyebabkan ibu hamil terkena diabetes.
Hindari Camilan
Saat hamil sebaiknya ibu hamil menghindari kebiasaan ngemil atau memakan camilan. Alasannya adalah ibu hamil yang doyan ngemil akan menumpuk kalori dan gula yang berlebihan di dalam tubuh. Camilan banyak mengandung kalori dan mengandung banyak gula, selain itu gizi di dalam camilan itu cenderung sedikit atau bahkan tidak ada samasekali.
Camilan juga ada yang mengandung kadar garam yang tinggi, pantangan makanan ibu haml tidak boleh mengkonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan alasannya adalah akan memicu meningkatnya tekanan darah di dalam tubuh ibu hamil. Jika ibu hamil mengalami hipertensi, ibu hamil akan mengalami berbagai macam komplikasi kehamilan.
Melakukan Aktivitas
Ibu hamil harus terbiasa untuk menggerakkan badan, hamil bukanlah saatnya untuk bermalas-malasan di tempat tidur. Ibu hamil diharapkan untuk bisa melakukan pekerjaan rumah yang ringan misal menyapu, mencuci piring dan juga berjalan-jalan saat pagi hari.
Terbiasa melakukan aktivitas fisik tersebut bisa membuat ibu terhindar dari kegemukan dan bisa menyegarkan badan. Efek dari aktivitas itu adalah badan ibu hamil akan terasa lebih segar dan tidak lesu.
Olahraga
Olahraga juga merupakan kunci untuk mengatasi obesitas. Ibu hamil bisa melakukan berbagai macam olahraga ringan yang dikhususkan oleh ibu hamil. Olahraga itu misalnya saja adalah senam hamil, berenang atau sekedar jalan-jalan pagi.
Banyak Minum Air Putih
Minum banyak air putih bisa mencegah ibu hamil terhindar dari dehidrasi, dehidrasi bisa menyebabkan aliran darah dan oksigen di dalam tubuh menjadi lancar. Di dalam tubuh yang memiliki aliran darah dan oksigen yang lancar bisa membuat ibu hamil terhindar dari obesitas dan penumpukan lemak di dalam tubunnya.
Makan Makanan Tinggi Serat
Ibu hamil yang memiliki berat badan berlebihan namun memiliki berat badan bayi yang kurang bisa mengkonsumsi makanan yang tinggi serat. Makanan yang tinggi serat ada di dalam sayuran dan buah-buahan. Selain membuat ibu hamil kenyang lebih lama, serat tersebut tidak bisa membuat ibu hamil gemuk dan sari dalam sayuran dan buah itu bisa mudah terserap oleh bayi.
Meskipun berat badan ibu hamil tidak meningkat, berat bayi yang ada di dalam rahim bisa meningkat dan tidak kekurangan nutrisi. Serat juga bisa digunakan untuk mencegah sembelit pada ibu hamil. Jika ibu hamil bisa lancar dalam melakukan BAB, ibu hamil pun bisa melancarkan sistem pencernaannya. Pencernaan yang lancar bisa menghindarkan ibu hamil dari kegemukan.
Konsultasi ke Dokter
Jika berat badan terus meningkat dan ibu hamil sudah melakukan berbagai macam cara untuk menurunkan berat badan ibu hamil bisa berkonsultasi kepada dokter terutama kepada dokter ahli gizi. Dokter tersebut akan menyarankan bagaimana caranya untuk menurunkan berat badan selama kehamilan.
Makanan yang Harus dihindari Ibu Hamil
Obesitas tidak lepas dari faktor makanan dan juga pola makan. Ibu hamil harus bisa mengatur pola makannya agar tidak terkena obesitas. Bagi ibu hamil yang mengalami obesitas sebaiknya ibu hamil mengetahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Berikut ini berbagai macam makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil yang mengalami obesitas :
Makanan Bersodium” state=”opened
Makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil yang mengalami obesitas adalah makanan yang mengandung banyak sodium. Makanan yang mengandung banyak sodium bisa menyebabkan ibu hamil terkena obesitas dan juga hipertensi. Mengkonsumsi garam dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 2300 mg atau setara dengan satu sendok teh.
Garam juga bisa menyebabkan ibu hamil terkena preeklamsia. Hindari makanan berbahaya olahan yang banyak mengandung garam misalnya saja sup yang dikalengkan, makanan beku, camilan yang banyak mengandung garam dan MSG, daging olahan dan juga ikan asin
Makanan dengan Gula Tinggi
Kandungan gula sering tidak disadari oleh ibu hamil, akibatnya makanan dengan kandungan gula yang tinggi bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil. Meski makanan tersebut tidak berasa manis, makanan tersebut mengandung gula yang tinggi. Makanan yang mengandung gula tinggi dan sering tidak disadari oleh ibu hamil adalah kentang goreng tepung, nasi, mie ayam dan berbagai macam makanan yang menggunakan tepung.
Di dalam tepung mengandung gula yang tinggi, sehingga jika dikonsumsi terlalu berlebihan bisa menyebabkan kegemukan serta bisa menyebabkan diabetes. Bijaklah dalam mengkonsumsi makanan tersebut, jangan berlebihan namun jangan dhindari. Sebab gula adalah sumber energi, kekurangan gula bisa membuat tubuh ibu hamil terasa lemas. Yang harus diperhatikan pula adalah hindari gula tambahan pada makanan dan gula buatan seperti fruktosa. Sebab gula tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Makanan Tinggi Lemak
Makanan dengan tinggi lemak tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, makanan tinggi lemak bisa meningkatkan berat badan ibu hamil meningkat secara drastis. Makanan tinggi lemak itu ada pada makanan cepat saji, es krim dan juga bakso. Makanan itu banyak yang tidak disadari oleh ibu hamil jika mengandung lemak yang tinggi.
Lemak bisa menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan pada ibu hamil. Misalnya saja kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, stroke, diabetes bahkan jantung. Bijaklah dalam mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang tinggi.
Jika ibu hamil mengalami kenaikan berat badan lberlebihan bisa dipastikan bahwa ibu hamil telah mengalami obesitas. Oleh sebab itu ibu hamil perlu untuk melakukan cara mengatasi obesitas dan menghindari berbagai macam makanan yang menyebabkan obesitas. Jika tidak mau mengontrol berat badannya, ibu hamil bisa terkena bahaya obesitas bagi ibu hamil.
Wanita sebelum hamil sudah memiliki tubuh gemuk juga rentan untuk terkena komplikasi kehamilan sehingga bagi ibu hamil yang sudah obesitas sebelum kehamilan harus pandai mengontrol berat badannya. Pihak medis akan menyarankan untuk ibu tersebut berdiet tanpa mengurangi nutrisi yang masuk ke dalam tubuh bayi yang dikandungnya, fungsi diet itu adalah menggemukkan bayi yang ada di dalam kandungan namun tidak bisa menggemukkan tubuh ibu hamil. Diet yang lainnya adalah diet untuk kedua belah pihak, hal itu dilakukan jika bayi di dalam rahim sudah mencapai angka lebih dari 3 kg dan ibunya sudah mengalami kenaikan berat badan lebih dari angka normal.