Kerokan Saat Hamil, Amankah ?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kerokan merupakan suatu cara tradisional dari Indonesia untuk mengatasi masuk angin. Dalam praktiknya, kerokan menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu yang halus, potongan jahe atau benda tumpul lainnya. Caranya, benda tumpul itu digosokkan ke bagian terutama punggung menggunakan cairan misalnya minyak telon, lotion atau minya kelapa. Kerokan dipercaya sangat ampuh untuk mengatasi masuk angin sehingga, metode ini sangat populer di seluruh kalangan masyarakat. Karenanya, jangan heran jika sewaktu mengalami masuk angin maka orang di sekitar akan langsung menyarankan untuk dilakukan kerokan.

Ciri-ciri Ibu Hamil Terkena Masuk Angin

Sebenarnya, dalam dunia medis, yang namanya penyakit “Masuk Angin” tidaklah dikenal. Namun, diketahui bahwa Masuk Angin tersebut adalah kumpulan dari berbagai gejala yang mirip dengan influenza. Ciri atau tanda masuk angin pada ibu hamil umumnya tidak berbeda dengan gejala masuk angin pada umumnya, yakni:

  • Tubuh terasa tidak nyaman, selalu merasa kedinginan (terutama di ujung jari kaki dan tangan) dan cegukan disebabkan oleh aliran darah yang tidak lancar dan tumpukan asam laktat pada otot sehingga terasa pegal.
  • Perut terasa kembung terjadi karena ada penumpukan gas di dalam saluran pencernaan (lambung, usus halus, dan / atau usus besar).
  • Mudah kelelahan dan sering mengantuk
  • Terjadi pilek, demam saat hamil, dan diare
  • Nafsu makan berkurang akibat gejala mual muntah. Jika terjadi pada masa kehamilan muda, bisa memperparan gejala morning sickness sampai terjadi hyperemesis gravidarum.

Cara Kerja Kerokan dalam Mengatasi Masuk Angin

Pada dasarnya, prinsip daripada kerokan tidak jauh berbeda dengan prinsip akupuntur, yakni sama-sama bertujuan untuk meningkatkan suhu tubuh. Ketika benda tumpul seperti koin atau batu halus digosokkan ke bagian tubuh, misalnya punggung, dengan gerakan yang cepat hal ini dapat mengakibatkan peningkatan suhu pada tubuh akibat dari gesekan permukaan. Terjadinya peningkatan suhu tubuh menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah sehingga oksigenisasi menjadi lebih lancar. Warna kemerahan yang muncul setelah kerokan adalah tanda bahwa terjadi pelebaran pembuluh darah sekaligus inflamasi (peradangan) akibat kerokan.

Sebenarnya kerokan memang tidaklah berbahaya, akan tetapi jika dilakukan secara terus-menerus berisiko menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler. Oleh sebab itu, kerokan sangat tidak disarankan untuk dilakukan pada ibu hamil. Selain itu larangan ibu hamil ini berisiko menyebabkan pecahnya pembuluh darah, berikut alasan mengapa kerokan tidak boleh dilakukan pada ibu hamil, yaitu :

1. Inflamasi

Prinsip dasar Kerokan adalah membuat peradangan (inflamasi) pada permukaan kulit sehingga, pembuluh darah melebar dan aliran darah yang diharapkan dapat melancarkan aliran darah. Aliran darah yang lancar turut memperbaiki suplai oksigen dan nutrisi ibu hamil ke seluruh tubuh menjadi lebih baik. Sementara gejala masuk angin yang salah satunya menyebabkan tubuh tersa pegal, diharapkan dengan aliran darah yang lancar bisa segera dinetralkan. Inflamasi yang ditimbulkan oleh kerokan memang mampu meredakan nyeri otot akan tetapi juga bisa memicu reaksi kardiovaskuler yang menyebabkan meningkatnya suhu tubuh. Risiko terburuk, inflamasi ini justru menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler.

2. Infeksi

Akibat dari proses kerokan pada permukaan tubuh menyebabkan pori-pori terbuka lebar. Kondisi ini menyebabkan bakteri atau virus yang ada disekitar ibu mudah masuk ke dalam tubuh, bahkan bakteri yang berasal dari benda yang digunakan untuk mengerok tubuh ibu sendiri. Efek dari infeksi biasanya memang tidak langsung terasa, akan tetapi infeksi apapun bisa membahayakan bagi ibu maupun perkembangan janin. Semakin sering ibu melakukan kerokan, semakin besar risiko terpapar bakteri dan virus. Apalagi dengan kondisi tubuh ibu hamil yang lebih sensitif dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, tentu hal ini akan membahayakan kesehatan bumil.

3. Merangsang Kontraksi Dini

Secara alami, ketika tubuh mengalami peradangan seperti yang terjadi akibat kerokan maka, tubuh akan membuat sistem pertahan tubuh dengan melepaskan cytokines, yaitu sel yang memperkuat tubuh saat virus menyerang tubuh. Kemudian, cytokinesis akan memicu pelepasan prostaglandin sehingga terjadi kontraksi yang akan membahayakan bagi kehamilan. (Baca juga : penyebab keguguran karena kontraksi dini)

4. Prematur dan Keguguran

Seperti yang telah dijelaskan bahwa kerokan bahwa, kerokan bisa menyebabkan terjadinya inflamasi bahkan memicu terjadinya kontraksi dini pada ibu hamil. Kondisi ini keduanya sama-sama berisiko menyebabkan terjadinya kelahiran prematur bahkan keguguran.

Cara Mengatasi Masuk Angin pada Ibu Hamil

Penanganan masuk angin pada ibu hamil memang tidak bisa sembarangan sebab, ibu hamil tidak boleh asal meminum obat termasuk obat untuk masuk angin sekalipun. Oleh sebab itu, jika ibu merasa tidak enak badan ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan setempat guna mendapat penanganan yang tepat. Dan ingat, jika saat sebelum hamil ibu sangat menyukai kerokan, ada baiknya selama masa kehamilan ini untuk dihindari saja karena seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa efek atau bahaya yang ditimbulkan oleh kerokan pada saat kehamilan tidaklah main-main.

Berikut ini sejumlah pertolongan pertama untuk masuk angin yang dapat dilakukan di rumah :

  • Memakan Sup Hangat – Diharapkan dengan menyantap sup dalam keadaan hangat dapat membantu meningkatkan suhu tubuh sehingga bisa mengatasi keadaan tidak enak badan saat ibu hamil masuk angin. Karena itu, konsumsilah sup yang mengandung makanan sehat untuk ibu hamil, karena banyak sayuran misalnya wortel atau sup ayam selagi masih hangat.
  • Oleskan Minyak Kayu Putih – Cara paling mudah mengatasi masuk angin adalah dengan mengolesi tubuh menggunakan minyak kayu putih terutama di bagian perut, punggung, leher atau di bagian lain tubuh yang diinginkan. Minyak kayu putih akan emmbuat ibu merasa hangat.
  • Menggunakan Selimut Saat Tidur – Agar badan terasa hangat dan nyaman, saat tidur baiknya ibu menggunakan selimut dan berada di atas alas tidur yang juga nyaman. Jangan tidur di atas alas yang dingin karena permukaan yang dingin bisa merambat ke tubuh sehingga, ibu menjadi semakin tidak enak badan.
  • Memakai Pakaian Hangat – Pakaian hangat yang dimaksud seperti jaket, sweater, mantel, atau pakaian berbahan tebal lainnya bisa ibu gunakan untuk mencegah masuk angin terutama, ketika akan pergi keluar rumah di malam hari atau di musim hujan.
  • Istirahat – Ibu hamil harus pandai mengatur waktu dan harus memiliki istirahat yang cukup setiap harinya. Tidur siang selama 1 jam, tidur malam selama 7 jam adalah minimal yang harus dilakukan ibu. Jangan memaksakan diri untuk bekerja karena merupakan aktivitas berbahaya untuk ibu hamil. Hal ini bisa menyebabkan kelelahan yang menurunkan kekebalan tubuh, sehingga ibu mudah terkena penyakit termasuk masuk angin.
  • Minum air putih hangat – Air putih hangat diharapkan dapat membantu meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, konsumsi air putih juga baik untuk melancarkan metabolisme tubuh.
  • Konsumsi Makanan Bergizi – Makanan yang mengandung vitamin dan mineral membantu ibu mengatasi masuk angin. Oleh sebab itu, rajin mengkonsumsi buah buahan untuk ibu hamil dan sayuran untuk mencegah sekaligus mengatasi masuk angin.

Hindari Penyebab Masuk Angin !

Berikut ini sejumlah hal yang bisa menyebabkan masuk angin yang juga terjadi pada ibu hamil :

  • Kurang Tidur

Bagi siapapun termasuk ibu hamil, kondisi kurang tidur atau begadang sangat tidak bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut penelitian dalam kondisi kurang tidur dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terserang berbagai penyakit, termasuk ibu hamil begadang yang berbahaya.

  • Terlalu Lama Berada di Runag Ber-AC

Ruangan ber-AC dapat menimbulkan berbagai keluhan kesehatan seperti infeksi pernapasan dan sakit kepala akibat dari proses sirkulasi udara yang tidak baik. Berada di ruangan ber-AC berarti ibu harus berada di ruangan yang tertutup agar suhu dingin dari AC bisa terasa secara maksimal. Akibatnya, keadaan ruangan yang sebenarnya adalah pengap meskipun terasa segar. Hal ini terutama sering dirasakan di tempat kerja yang mamakan waktu berjam-jam di ruangan ber-AC. Oleh sebab itu, ada baiknya ibu mengambil rehat di tempat terbuka yang berudara bebas dan segar untuk mengurangi dampak dari AC.

  • Kebiasaan Makan yang Buruk

Kebiasaan makan yang buruk termasuk diantaranya adalah melewatkan jam makan. Hal ini sering terjadi tidak hanya bagi ibu-ibu bahkan setiap orang dengan berbagai alasan seperti bekerja, pergi sekolah, dan lain-lain. Atau mereka yang senang menunda-nunda jam makan. Padahal, kebiasaan ini bisa menyebabkan perut menjadi mudah kembung akibat dari terlalu banyak menampung gas di dalam lambung.

  • Kondisi Cuaca

Dalam kondisi cuaca dengan suhu cenderung rendah, dalam tubuh akan terjadi mekanisme vasokontriksi yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah guna menjaga tubuh agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebih akibat dari usaha mempertahan suhu tubuh. Akibat dari vasokontriksi ini menyebabkan aliran darah kurang lancar dan terjadi penumpukan asam laktat pada otot-otot yang mengakibatkan rasa pegal pada tubuh. Selain itu, kondisi dingin juga memperlambat kerja rambut-rambut sel pada saluran napas yang berfungsi untuk mengeluarkan lendiri, bakteri, dan virus.

Akibatnya, tubuh jadi mudah terkena infeksi. Kerugian lain yang disebabkan oleh cuaca dingin adalah gerak peristaltik usus jadi melambat sehingga menyebabkan gas menumpuk di saluran cerna. Kondisi ini membuat perut terasa kembung dan begah. Kemudian terjadi rasa mual hingga muntah yang akhirnya mempengaruhi nafsu makan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn