Amankah Antibiotik Bagi Ibu Hamil? Tips Cara Mengonsumsinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kehamilan merupakan salah satu momen dalam kehidupan yang begitu membahagiakan terutama bagi kaum hawa. Terutama bagi anda yang telah menunggu momen-momen tersebut, maka diberi kehamilan menjadi anugrah tersendiri yang tidak akan terlupakan. Meski demikian, kehamilan menuntut ibu untuk lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Pola hidup yang lebih sehat harus lebih diperhatikan termasuk didalamnya adalah kehati-hatian dalam memilih obat. Mengonsumsi obat merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengobati gangguan kesehatan namun sayangnya,  mengonsumsi obat yang salah, dapat membuat janin terancam bahaya.

Baca Juga:

Lantas amankah antibiotik bagi ibu hamil?

Antibiotik merupakan salah satu jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang biasa disebabkan oleh bakteri. Mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu seperti antibiotik tentu akan sangat diperlukan terlebih jika sang ibu mengalami gangguan kesehatan. Terutama  jenis obat kimia yang diproduksi oleh pabrik, biasanya akan terjadi  efek samping pengonsumsian obat. Beberapa jenis antibiotik tertentu, bisa meningkatkan resiko bayi cacat lahir. Untuk amannya, tanyakan dulu pada dokter sebelum memutuskan apakah obat yang anda konsumsi aman atau tidak. Jika efek samping yang ditimbulkan begitu merugikan dibandingkan dengan presentasi ganguan kesehatan yang anda alami, maka sebaiknya hindari saja penggunaannya.

Baca Juga:

Antibiotik yang Harus Dihindari

Ada beberapa jenis antibiotik yang harus dihindari dimana salah satunya adalah antibiotik golongan kuinolon. Obat jens ini nyatanya mampu menimbulkan resiko kecacatan. Antibiotik kuinolon berpotensi menghambat pembentukan inti sel yang ketika dikonsumsi akan menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tulang serta janin. Gangguan tulang yang paling banyak dialami oleh bayi adalah terganggunya pertumbuhan tulang sehingga bayi yang terlahir pendek. Dibandingkan sebelum hamil, masa kehamilan tentu lebih rentan terhadap penggunaan obat-obatan tertentu. Resiko lainnya adalah tidak menutupnya tulang belakang bayi. (Baca Juga: Manfaat Bayam Untuk Bayi , Bahaya Antibiotik Untuk Bayi)

Masa kehamilan yang paling rentan terjadinya gangguan kesehatan akibat penggunaan obat-obatan adalah di awal kehamilan. Bukan hanya obat-obatan, namun apapun yang dikonsumsi oleh ibu akan memberi dampak pada bayi. Semakin bagus nutrisi yang diasup maka akan semakin baik pula perkembangan bayi. Kebalikannya, buruknya asupan ibu, maka perkembangan bayi akan terhambat. Sayangnya banyak ibu hamil yang menyadari kehamilan setelah 2 hingga 4 minggu kemudian. Sebelum sadar jika dirinya hamil, tentu ibu merasa bebas mengonsumsi jenis obat-obatan tersebut. (Baca Juga: Makanan Sehat Awal Kehamilan , Tanda Tanda Kehamilan Minggu Pertama)

Kategori antibiotik

Antibiotik memiliki beberapa kategori dengan dosis pemberian serta ketentuan penggunaan yang berbeda satu dengan yang lain.

1. Antibiotik kategori A

Jenis antibiotik ini merupakan antibiotik yang paling aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan jenis antibiotik yang lain. Antibiotik jenis ini tidak membahayakan bagi janin sehingga bisa dikonsumsi secara aman. Contohnya adalah antibiotik Mycostatin. (Baca Juga: Tanda Janin Tidak Berkembang)

2. Antibiotik kategori B

Merupakan jenis antibiotik yang dianggap aman untuk dikonsumsi selama masa kehamilan mengingat tidak ada bukti kelahiran bayi yang menderita cacat ataupun jenis gangguan kesehatan lain setelah mengonsumsinya. Contohnya adalah cefixime, penisilin, cipro, diflucan, ampisilin, naproxen dan penisilin. (Baca Juga: Bahaya Amoxicillin bagi Ibu Hamil)

3. Antibiotik kategori C

Ada beberapa data yang menunjukkan jika konsumsi jenis antibiotik ini memiliki efek samping sehingga sebaiknya dihindari. Contohnya adalah monistat, diflucan, bactrim dan lain-lain. (Baca Juga: Obat Maag untuk Ibu Hamil , Obat Diare untuk Ibu Hamil)

4. Antibiotik kategori D

Jenis antibiotik ini harus dihindari meski kondisi ibu sangat membutuhkannya. Antibiotik ini dapat menyebabkan cacat lahir dan menjadi penyebab komplikasi yang berhubungan dengan janin ibu. Contohnya adalah naproxen, oxytetracycline dan lain-lain. (Baca Juga: Bahaya Antibiotik Bagi Ibu Hamil , Obat Batuk untuk Ibu Hamil)

Tips Mengonsumsi Antibiotik

Durasi penggunaan antibiotik merupakan hal penting dan harus diingat. Paparan antibiotik yang lama digunakan dapat menyebabkan bayi terlahir cacat bahkan meningkatkan resiko keguguran. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan antiobiotik yang terkadang hanya diperbolehkan dikonsumsi pada trisementer tertentu. Meski demikian, ada pula bebrapa jenis antibiotik yang bisa dikonsusi bebas tidak terpengaruh oleh usia kehamilan. Ada beberapa jenis obat-obatan tertentu termasik antibiotik yang disarankan dikonsumsi bersamaan dengan konsumsi suplemen tertentu. Hal ini dilakukan supaya efek samping yang mungkin bisa terjadi saat mengonsumsi antibiotik bisa diminimalisir.

Baca Juga:

Untuk jenis obat-obatan tertentu yang dikonsumsi untuk mengobati infeksi pada saluran kemih, ibu hamil disarankan mengonsumsi suplemen harian asam folat dengan dosis minimal 400 miligram. Namun bagi anda yang menggunakan vitamin prenatal, konsumsi suplemen asam folat tidak diperlukan mengingat vitamin tersebut telah mengandung sekitar 800 miligram asam folat didalamnya. Untuk jenis antibiotik yang digunakan untuk mengatasi penyakit TBC, jerawat ataupun infeksi saluran pernapasan sebaiknya dihindari. Hal ini dikarenakan obat untuk TBC bisa menyebabkan efek samping berupa ketulian pada sang anak. Selain itu, beberapa dari obat jenis ini juga bisa membuat gigi bayi anda menghitam. (Baca Juga: Akibat Kelebihan Asam Folat Pada Ibu Hamil , Akibat Kekurangan Asam Folat pada Ibu Hamil)

Ada penelitian yang menyebutkan jika selama kehamilan ibu banyak mengonsumsi antibiotik, maka anak yang mereka lahirkan nantinya, tidak dapat memperoleh manfaat dari beberapa jenis konsumsi antibiotik. Salah satunya adalah jenis antibiotik anpicilin yang membuat tubuh anak tidak mampu melawan infeksi dalam tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn