2 Cara Mengobati Hygroma Colli Pada Janin Saat Dalam Kandungan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Merawat kehamilan dengan baik sehingga bayi bisa lahir dalam kondisi yang sehat pasti dilakukan oleh semua ibu hamil. Tapi terkadang kesehatan jani terkena masalah sejak dalam rahim. Inilah yang menyebabkan adanya gangguan pada perkembangan janin. Salah satu masalah yang sangat menakutkan bagi ibu hamil adalah ketika mendapatkan diagnosa hygroma colli pada janin. Penyakit ini akan menyebabkan gangguan sistem limfatik pada janin dimana terjadi penumpukan cairan pada salah satu sistem limfatik dalam tubuh janin. Kondisi ini biasanya sudah terdeksi sejak usia janin 9 sampai 16 minggu. Hal yang meragukan adalah apakah kondisi medis ini bisa diobati atau tidak. Berikut kami jelaskan mengenai cara mengobati hygroma colli pada janin saat dalam kandungan.

  1. Melakukan terminasi kehamilan

Mungkin inilah langkah yang sangat berat untuk semua ibu hamil. Ketika ibu ingin mempertahankan janin namun ternyata kondisi tidak memungkinkan. Dalam kondisi yang cukup riskan biasanya dokter akan menyarankan ibu hamil melakukan terminasi kehamilan. Kondisi ini bisa berhubungan dengan penyebab hygroma colli yang berhubungan dengan kelainan kromosom. Sebenarnya penyakit ini yang membuat kromosom janin menjadi tidak normal. Biasanya kelainan ini akan terdeteksi ketika usia kandungan belum sampai 20 minggu.

Alasan

  • Hygroma colli yang berhubungan dengan kelainan kromosom bisa menjadi penyebab janin cacat sejak dalam kandungan. Kondisi cacat ini sangat berbahaya untuk janin dimana janin tidak mungkin bisa berkembang diluar rahim. Jadi mempertahankan kehidupan janin cukup sulit dilakukan.
  • Ibu harus melakukan terminasi kehamilan karena kondisi hygroma colli bisa menyebabkan kematian ibu dan janin. Biasanya hal ini disebabkan oleh kondisi penyakit genetik berat pada janin. Risiko adanya akibat keguguran juga bisa sangat berbahaya untuk ibu dan kesehatan reproduksi ibu.
  1. Pengawasan kesehatan ibu dan janin

Berbanding terbalik dengan kondisi yang disebabkan oleh kelainan kromosom, maka jika disebabkan oleh masalah lain memang bisa dipantau oleh dokter. Namun dalam hal ini dokter harus melakukan pengawasan ketat untuk melihat adanya tanda janin yang meninggal dalam kandungan. Langkah yang dilakukan termasuk seperti:

  • Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan proses amniosentesis untuk melihat adanya masalah hygroma colli pada janin. Proses ini awalnya diperiksa dengan USG sehingga memang manfaat USG kehamilan sangat penting. Dalam proses ini maka dokter akan memeriksa cairan amnion.
  • Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan baik itu dengan USG secara berkala, pemeriksaan dengan sinar X (hanya jika diperlukan), dan CT Scan (hanya jika diperlukan).
  • Ketika hasil pemeriksaan sudah menunjukkan diagnosis hygroma colli namun tidak memberi dampak berbahaya untuk janin (seperti tidak ada masalah cacat janin) maka dokter hanya mengawasi kehamilan ibu. Dokter akan memeriksa semua benjolan pada tubuh bayi setelah lahir.
  • Jika bayi sudah lahir maka dokter akan merawat benjolan yang muncul pada tubuh bayi. Benjolan akan diperiksa apakah ganas atau tidak. Jika tidak maka dokter akan mengoperasi untuk mengecilkan ukuran benjolan. Namun jika ganas maka bisa dilakukan tindakan kemoterapi, radiasi, perawatan dengan obat steroid dan juga sclerotherapy.
  • Kesempatan hidup yang lebih baik pada bayi sebenarnya terjadi ketika benjolan muncul setelah bayi lahir dan bukan sejak janin berkembang dalam kandungan.
  • Perawatan dengan pengawasan kesehatan ibu dan janin harus melibatkan beberapa ahli sehingga kondisi janin benar-benar akan dipastikan.

Jadi seperti itu cara mengobati hygroma colli pada janin saat dalam kandungan. Kondisi ini cukup berbahaya untuk ibu dan janin sehingga ibu harus berkonsultasi dengan beberapa dokter untuk memastikan kondisi kehamilan dan janin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn