Kehamilan menjadi salah satu proses yang sangat penting bagi seorang wanita yang telah menjalani pernikahan secara resmi. Proses kehamilan yang baik dan berjalan dengan normal pastinya akan menentukan bagaimana kondisi janin yang berkembang di dalam rahim ibu hamil tersebut akan terlahir. Demi kondisi janin yang sehat dan memiliki perkembangan janin yang normal maka perlu adanya upaya dan usaha yang harus dilakukan oleh setiap ibu selama menjalani proses kehamilan yang setidaknya akan berlangsung kurang lebih 40 minggu.
Berbagai usaha yang dapat dilakukan oleh setiap ibu hamil tersebut diantaranya mulai dari memastikan kebutuhan nutrisi ibu hamil agar setiap proses kehamilan berlangsung sebagaimana mestinya, memberikan waktu tubuh istirahat lebih banyak dan mengurangi beberapa aktivitas berat yang menjadi salah satu pantangan atau larangan ibu hamil, dan pastinya harus berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan setiap saat untuk memastikan apakah kehamilannya dari bulan ke bulan berlangsung dengan baik tanpa adnaya gangguan kehamilan.
Selain melalui konsultasi dokter kandungan, ibu hamil dapat mengetahui apakah keadaan kehamilan dan perkembangan janin di dalam rahim berlangsung dengan baik dengan cara memperhatikan setiap perubahan yang terjadi termasuk pergerakan janin. Pergerakan janin menjadi salah satu pertanda bahwa janin dalam kondisi yang sehat yang perlu diketahui oleh setiap ibu hamil. Gerakan janin yang berkurang harus diwaspadai dan berikut ini beberapa penyebab gerakan janin berkurang pada ibu hamil.
Gerakan Janin Yang Normal
Sebelum membahas lebih jauh mengenai penyebab gerakan janin berkurang dari biasanya pada ibu hamil maka lebih dahulu perlu untuk dipahami mengenai bagaimana kondisi gerakan janin yang normal tersebut. Gerakan janin pertama kali dapat dirasakan oleh ibu hamil ketika kehamilannya memasuki usia 16 sampai 25 minggu dan biasanya akan lebih lambat dirasakan untuk kehamilan pertama. Semakin bertambahnya usia kehamilan maka gerakan janin pun akan semakin kuat dan terasa karena ukuran janin yang sudah cukup besar dan ruang geraknya di dalam rahim yang sempit.
Secara normal, kondisi gerakan janin akan semakin terasa kuat dan terhitung banyak seiring dengan peningkatan usia kehamilan mendekati proses persalinan. Pada usia yang sudah memasuki kehamilan 32 minggu, ibu hamil disarankan untuk memantau dan menghitung jumlah gerakan yang dilakukan oleh bayi di dalam kandungan. Rata rata jumlah pergerakan bayi yang normal selama kurang lebih 12 jam adalah 10 gerakan dengan asumsi bahwa setiap 1 jam sekali bayi setidaknya terasa bergerak. Rata rata secara normalpun bayi setidaknya bergerak 3 – 4 kali dalam satu jam dan menandakan bahwa konsisinya sehat dan perkembangan yang normal.
Penyebab Gerakan Janin Berkurang
Gerakan janin sering menjadi salah satu patokan bagi ibu hamil yang paling mudah dirasakan untuk mengetahui apakah kondisi bayinya di dalam rahim dalam keadaan yang sehat atau dalam istilah mudahnya bayi masih hidup di dalam kandungan ketika ia mampu bergerak. Gerakan bayi sebaiknya dipantau oleh ibu hamil dan dihintung jumlah gerakannya. Kondisi gerakan janin yang lambat dapat menjadi salah satu pertanda yang perlu diperhatikan dengan baik dan biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti :
- Janin dalam kondisi yang kurang sehat
Gerakan janin yang berkurang dapat menunjukan bahwa kondisi janin di dalam kandungan ibu hamil sedang kurang sehat atau mengarah pada perkembangan yang tidak normal. Meskipun tidak semua kondisi gerakan janin yang berkurang menujukan bahwa ada masalah pada janin namun untuk memastikannya ibu hamil dapat melakukan konsultasi dengan dokter kandungan sebagai upaya pencegahan keadaan yang tidak diinginkan atau berbahaya bagi janin.
- Gerakan janin melambat yang normal
Selain karena kondisi kesehatan janin yang diduga bermasalah, gerakan janin yang melambat juga dapat terjadi akibat beberapa hal yang masih dapat dikatakan normal. Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab gerakan janin berkurang pada ibu hamil adalah karena janin sedang tidur, efek ibu hamil yang mengkonsumsi obat pereda nyeri atau obat dengan efek menidurkan, ruang gerak bayi yang semakin sempit, dan efek samping dari ibu yang merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. Kondisi tersebut akan menyebabkan janin melambat gerakannya dalam tempo yang sementara dan kembali normal kemudian.
- Nutrisi ibu hamil yang kurang
Penyebab lainnnya yang juga dapat menyebabkan gerakan janin di dalam kandungan ibu hamil melambat adalah karena nutrisi ibu hamil yang kurang dan tidak terpenuhi dengan baik. Nutrisi ibu hamil yang berkurang tersebut dapat terjadi ketika ibu hamil berpuasa atau memang kurang mau untuk mengkonsumsi makanan. Ibu perlu untuk terus menjaga makanan sehat untuk ibu hamil yang masuk ke dalam tubuhnya.
- Ibu hamil sedang stres
Kondisi stres yang dialami oleh ibu hamil juga dapat menjadi salah satu penyebab kondisi gerakan janin menjadi melambat. Stres yang dirasakan oleh ibu hamil dapat langsung berdampak pada bayi di dalam kandungannya juga sehingga menjadikannya tidak mau untuk bergerak.
- Janin kekurangan nutrisi dan oksigen
Selain kondisi penyebab yang disebutkan diatas, ada beberapa penyebab berbahaya lain yang perlu diperhatikan dengan baik. Kondisi yang dimaksud berbahaya tersebut adalah ketika janin mengalami kekurangan nutrisi dan terutama kekurangan oksigen untuk hidup. Kondisi kekurangan yang merupakan salah satu gangguan kehamilan tersebut dapat terjadi ketika darah yang mengandung nutrisi dan oksigen terhambat untuk masuk ke dalam janin akibat plasenta yang terlepas atau terjepit.
Itulah beberapa penyebab gerakan janin berkurang pada ibu hamil yang perlu diperhatikan dan diwaspadai dengan baik. Mengingat adanya beberapa penyebab berbahaya menjadikan ibu hamil sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter ketika menemukan bahwa gerakan janin melambat dari biasanya.