6 Penyebab IUFD Berulang Paling Sering

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

IUFD adalah salah satu hal yang membuat semua ibu hamil merasa resah. Semua orang tua pasti mengharapkan bayi lahir dalam kondisi sehat dan sempurna secara fisik dan mental. Tapi kematian bayi dalam kandungan bisa saja terjadi tanpa gejala apapun. IUFD atau Intrauterine Fetal Death memang terjadi ketika usia kandungan sudah lebih dari 5 bulan. Saat itu ibu hanya membutuhkan waktu sekitar 4 bulan beberapa hari untuk menempuh proses persalinan. Tapi saat ibu sudah pernah mengalami IUFD pada kehamilan sebelumnya, mengapa bisa berulang lagi? Berikut ini adalah semua penyebab IUFD berulang paling sering.

  1. Riwayat IUFD sebelumnya

Adanya beberapa penyebab IUFD pada kehamilan bisa menjadi salah satu hal yang kemudian ibu mengalami IUFD berikutnya. Resiko berulangnya memang sangat tinggi terlebih jika penyebab sebenarnya terkait dengan resiko genetik dalam keluarga. Jika ibu sudah pernah mengalami ini di kehamilan pertama maka lebih baik untuk menjaga kehamilan selanjutnya. Caranya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh ibu dan janin dalam kandungan, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan menghindari semua larangan untuk ibu hamil dan janin.

  1. Pengaruh usia ibu hamil

Semakin tua usia ibu hamil maka resiko terkena IUFD berulang juga akan semakin besar. Ada banyak resiko hamil diatas usia 35 tahun yang kemudian membuat bayi meninggal dalam kandungan. Kehamilan dengan resiko tinggi akan menyebabkan bayi meninggal karena kelainan kromosom, kesehatan janin yang buruk sejak awal kehamilan, resiko preeklampsia, penyakit tekanan darah tinggi dan juga kelahiran prematur. Karena itu hamil di usia yang masih produktif memang lebih disarankan.

  1. Kehamilan kembar

Kehamilan kembar juga bisa menjadi penyebab IUFD berulang kali. Terlebih jika ibu sudah pernah hamil kembar sebelumnya, kemudian berulang lagi. Ada banyak pasangan yang ingin hamil kembar baik secara alami atau dengan bantuan proses bayi tabung. Janin yang berjumlah lebih dari satu biasanya mengalami ketidakseimbangan penyerapan nutrisi. Ini akan membuat salah satu bayi berukuran lebih kecil dan berat yang rendah. Dan inilah yang bisa menyebabkan salah satu janin meninggal yang kemudian bisa diikuti oleh janin yang lainnya.

  1. Ibu hamil gemuk

Salah satu bahaya obesitas bagi ibu hamil adalah IUFD berulang. Ibu yang pernah mengalami obesitas sebelumnya memang harus menjaga berat badan untuk kehamilan selanjutnya. Obesitas bisa meningkatkan resiko kematian bayi dalam kandungan karena resiko ibu yang kurang sehat. Berbagai komplikasi seperti diabetes gestasional, preeklampsia, gangguan kromosom dan berbagai penyakit infeksi bisa menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan.

  1. Kebiasaan hidup yang buruk

Ada berbagai dampak yang sangat buruk untuk bayi dalam kandungan jika sebelumnya ibu pernah memiliki gaya hidup yang buruk. Seperti jika ibu terbiasa merokok sejak usia muda, kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan juga berbagai jenis obat-obatan terlarang. Semua efek tersebut bisa terjadi dalam jangka panjang termasuk untuk janin dalam kandungan.

  1. Penyakit infeksi yang tidak diobati

Berbagai jenis penyakit infeksi yang tidak diobati juga akan meningkatkan resiko IUFD berulang. Ada banyak jenis penyakit infeksi yang bisa membuat bayi meninggal seperti jika ibu pernah terkena infeksi saluran kencing yang tidak terobati, infeksi penyakit kelamin menular seperti sifilis, clamydia, infeksi toksoplasma, rubella, dan berbagai jenis sumber infeksi lain. Kondisi ini sangat berbahaya karena penyakit infeksi membutuhkan perawatan sampai tuntas dan ibu dinyatakan sembuh.

Jadi itulah semua penyebab IUFD berulang paling sering. Semua ibu hamil harus menghindari dan merawat penyakit yang bisa menjadi pemicu IUFD berulang. Kesadaran untuk melakukan perawatan sampai tuntas akan mengurangi resiko ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn