Hamil Kembar ? Waspadai Penyebab Twin to Twin Transfusion Syndrome !

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ketika calon ibu diketahui memilikianak kembar, tentunya berita tersebut adalah pengalaman yang luar biasa. Akan tetapi,di satu sisi Anda pun harus waspada karena kehamilan anak kembar bisaberpotensi terkena Twin to Twin Transfusion Syndrome atau biasa disingkat TTTS.Kira-kira apa itu TTTS? Untuk lebih mengetahuinya, berikut ulasannya.

Penjelasan singkat Twin to Twin Transfussion Syndrome

Secara singkatnya, TTTS inimerupakan salah satu kondisi kehamilan yang bisa terjadi saat janin kembarhanya berbagi satu jenis plasenta saja. Selain berbagi plasenta, jaringanpembuluh darah yang memiliki fungsi untuk mendistribusikan oksigen dan berbagainutrisi juga saling berbagi dalam satu jaringan.

Karena pembagiannya hanyamenggunakan satu jaringan saja, otomatis kedua janin seperti saling berebut “jatah”nutrisi. Hal ini dapat memberikan dampak buruk pada kedua janin tersebut. Bisa jadisalah satu janin menerima banyak nutrisi dan darah yang terlalu banyak sehinggamenyebabkan janin yang satu terkena penyakit serius. Begitu juga dengan janinyang satunya lagi yang justru kekurangan nutrisi maupun darah sehingga banyakorgan vital yang tidak tumbuh sempurna.

Penyebab terjadinya Twin to Twin Transfusion Syndrome

Berdasarkan beberapapenelitan para ahli, sampai saat ini masih belum diketahui secara pastimengenai penyebab utama terjadinya TTTS. Meskipun begitu, ada beberapa ahliyang memperkirakan jika kelainan tersebut telah terjadi semenjak pembelahan seltelur ibu telah dibuahi.

Perlu Anda pahami bahwa prosesterjadinya bayi kembar identik atau monozigot terjadi pada saat pembuahansel telur ibu atau ovum dengan sel sperma. Dalam kurun waktu lebih kurang tigahari sejak pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi atau istilahnya zigotakan membelah menjadi dua yang nantinya akan menjadi embrio yang sejenis.

Selanjutnya kedua embriotersebut akan dijaga oleh plasenta yang terpisah atau menggunakan plasentanyasendiri-sendiri. Istilah untuk proses tersebut dikenal dengan dikorionik ketikamasa kehamilan terjadi. Nantinya, kedua embrio tersebut akan berkembang menjadidua jenis individu atau kembar monozigot yang memiliki beberapa susunangenetika yang sangat identik.

Gejala Twin to Twin Transfusion Syndrome

Meskipun secara penyebabmasih belum diketahui, akan tetapi kita bisa melihat gejala TTTS ini. Gejala yangditimbulkan bisa muncul dari dua sisi, yakni dari sisi Ibu itu sendiri dan padasaat diperiksa dalam USG. Untu lebih jelasnya, berikut penjelasannya.

Beberapa gejala yang umumnyadirasakan oleh Ibu sebagai berikut:

  1. Ukuran rahimnya terlihat terlalu besar untuk ukuran usiakehamilanny
  2. Pertumbuhan rahim terlalu cepat
  3. Terasa nyeri di daerah perut
  4. Perut dirasakan terlalu kencang atau bahkan selalu sesak
  5. Cukup sering terjadi kontraksi
  6. Berat badan ibu terus mengalami kenaikan yang tiba-tiba
  7. Terjadi pembengkakan di daerah tangan dan juga bagiankaki pada saat usia awal kehamilan.

Berikutnya, kita lihat apasaja gejala yang terlihat jika mellaui USG:

  1. Ukuran janin terlihat berbed ameskipun jenis kelaminnya sama
  2. Plasenta yang terlihat hanya satu
  3. Kantung ketuban terlihat memiliki perbedaan yang kentara.
  4. Tali pusar janin memiliki ukuran yang berbeda
  5. Ada banyak cairan yang menumpuk pada bagian kulit di salah satu janin
  6. Terdapat kelebihan darah pada salah satu janin sehingga bisa menyebabkan kondisi gagal jantung kongestif.
  7. Pada janin yang memiliki kelebihan darah, terdapat jumlah air ketuban yang cukup banyak.
  8. Sebaliknya, pada janin yang kekurangan darah akan terlihat jumlah air ketuban yang dimiliki terlalu sedikit.

Penanganan Twin to Twin Transfusion Syndrome

TTTS ini pada dasarnya cukupberbahaya jika tidak ditangani dengan serius. Sebab, kondisi tersebut dapatmenyebabkan kematian pada salah satu janin atau bahkan keduanya. Salah satutindakan pencegahan yang paling mudah adalah sering-sering mengontrolnyamelalui USG. Apabila bayikembar tidak terdeteksi USG, Anda bisaminta konsultasi lebih pada dokter.  Beberapa penanganan yang sering dilakukanuntuk bayi TTTS adalah sebagai berikut.

  • Amnioreduksi

Cara pertama yang seringdianjurkan oleh dokter adalah menggunakan Amnioreduksi atau mengeluarkan airketuban dari kantung yang sudah penuh. Tujuan prosedur ini dapat memperbaikiterjadinya ketidakseimbangan pada janin. Selain itu, metode ini jugadimaksudkan untuk mengurangi terjadinya tekanan pada rahim pada saat kondisiTTTS ringan hingga sedang.

  • Sinar laser

Metode yang kedua adalahmenggunakan sinar laser. Metode ini akan dipilih oleh dokter jika kondisi TTTSsudah mencapai tingkat yang parah. Penggunaan sinar laser ini dimaksudkan untukmenutupi bagian pembuluh di daerah plasenta. Dengan begitu, salah satu janinakan menerima pasokan darah yang lebih seimbang.

Dari penjelasan di atas, kita bisa simpulkan bahwa memiliki anak kembar perlu penanganan yang lebh serius dibandingkan biasanya. Anda bisa pelajari cara merawat bayi kembar dalam kandungan yang mudah dilakukan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn