Pembahasan Kista Bartholin Terlengkap

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Kista Bartholin?

Kista Bartholis adalah benjolan atau kantung berisi cairan akibat tersumbatnya kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin merupakan kelenjar yang terletak di kedua sisi bibi vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan lubrikasi. Cairan lubrikasi ini bermanfaat untuk mencegah iritasi akibat gesekan saat hubungan intim.

Kista Bartholin ini berukuran kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit. Kista Bartholin terjadi saat kelenjar Bartholin terobstruksi sehingga cairan tidak dapat keluar dan terkumpul dalam kelenjar tersebut.

Jika cairan yang ada di dalam kista Bartholin terinfeksi, maka dapat terjadi yang namanya abses, yaitu penumpukan nanah.

Gejala Kista Bartholin

Kista Bartholin ini berukuran kecil, sehingga tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun jika benjolan kista berukuran besar akan muncul gejala terasa nyeri di area vagina dan apabila terinfeksi akan muncul gejala-gejala lain.

Berikut ini gejala kista bartholin pada umumnya dan gejala ketika terinfeksi, sebagai berikut:

  • Pada umumnya gejala kista bartholin muncul benjolan berukuran kecil yang tidak terasa sakit pada salah satu sisi bibir vagina. Namun apabila terinfeksi, maka benjolan akan terasa nyeri dan lunak.
  • Di sekitar sisi bibir vagina terlihat membengkak dan kemerahan
  • Terasa tidak nyaman ketika berjalan, duduk, dan sakit saat berhubungan seksual.
  • Mengeluarkan nanah pada benjolan
  • Demam.

Penyebab Kista Bartholin

Sama seperti jenis kista lainnya, penyebab kista Bartholin masih belum pasti. Namun ada kemungkinan penyebab kista Bartholin ini disebabkan oleh penumpukan cairan hasil sekresi kelenjar bartholin yang tidak bisa keluar karena adanya obstruksi pada vagina.

Obstruksi dapat disebabkan oleh infeksi. Kista bartholin yang terinfeksi akan menyebabkan abses atau penumpukan nanah.

Bakteri yang menyebabkan terjadinya penumpukan nanah atau abses adalah bakteri E.Coli, Gonorrhea, dan Klamidia.

Pantangan Kista Bartholin

Terdapat beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan dan menjadi pantangan bagi orang yang mengalami kista Bartholin, diantaranya:

1. Jangan mengonsumsi lemak dan gula

Makanan memang tidak ada hubungannya dengan kista Bartholin. Namun bagi penderita kista Bartholin sebaiknya tidak mengonsumsi lemak tinggi, karena untuk mengurangi pembekakan sekaligus kebutuhan nutrisi yang di perlukan, dan lemak tinggi dapat menyebabkan peradangan sehingga membuat tidak nyaman.

Tidak hanya itu, hindari mengonsumsi makanan yang tinggi gula, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Sekaligus dengan menghindarinya, dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi pembengkakan.

2. Jangan sampai stres

Sebaiknya jangan biarkan kamu stres berkepanjangan. Karena stres diyakini dapat memperparah kondisi kista Bartholin. Gangguan ini bisa disebabkan karena ketidakseimbangan hormon. Dan ketidakseimbangan hormon disebabkan karena stres. Oleh karena itu, hindari stres yang berkepanjangan.

3.  Jangan mengabaikan diet

Tidak menjaga pola makan yang sehat juga dapat mempengaruhi perkembangan kista Bartholin. Oleh sebab itu, pengidap kista dilarang untuk mengabaikan diet. Apabila seseorang mengabaikan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, maka bisa saja menyebabkan masalah seperti menstruasi yang tidak teratur karena kista tersebut.

Oleh karena itu, seseorang yang menderita kista sebaiknya menghindari makanan yang bekerja sama terhadap resistensi insulin, seperti karbohidrat olahan, dan makanan olahan atau kalengan.

Pengobatan Kista Bartholin

Menangani kista bartholin tidak memerlukan pengobatan atau perawatan apa pun apabila benjolan berukuran sangat kecil, dan tidak menimbulkan tanda, gejala, serta infeksi apa pun. Dokter akan melakukan pengobatan tergantung ukuran kista, serta infeksi yang mengakibatkan abses.

Berikut ini pengobatan kista bartholin yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter, di antaranya:

1. Berendam Air Hangat

Berendam dan mandi di air hangat selama tiga atau empat hari dapat membantu kista Bartholin yang berukuran kecil dan sudah terinfeksi pecah dan mengering dengan sendirinya.

2. Antibiotik

Dokter akan memberikan resep antibiotik apabila kista Bartholin terinfeksi oleh bakteri. Akan tetapi, apabila abses atau penumpukan nanah sudah mengering, mungkin kamu tidak memerlukan antibiotik. Obat pereda nyeri juga bisa membantu meringankan ketidaknyamanan.

Apabila antibiotik tidak efektif, maka dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengangkatan kista Bartholin.

3. Drainase Bedah

Drainase bedah ini dapat dokter lakukan dengan anestesi lokal karena harus membuat sayatan kecil agar cairan bisa keluar. Perawatan pembedahan yang satu ini dapat mengeringkan kista Bartholin yang terinfeksi atau berukuran besar.

4. Marsupialisasi

Ketika kista Bartholin kambuh dan cukup mengganggu, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur marsupialisasi. Pengobatan ini adalah pengobatan yang memberikan jahitan pada setiap sisi sayatan drainase sehingga akan terlihat lubang permanen untuk memasukkan kateter.

Pengobatan

Selain pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter, pengobatan rumahan dan gaya hidup yang sehat juga dapat membantu mengatasi kista Bartholin, berikut ini pengobatan ala rumahan yang bisa kamu lakukan:

1. Jagalah kebersihan daerah kewanitaan untuk mencegah infeksi. Bersihkan vagina dari depan ke belakang agar bakteri tidak pindah dari daerah sekitar anus ke vagina.

2. Kompres dengan air hangat, minum antibiotik yang diberikan oleh dokter, dan kunjungi dokter kembali untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.

3. Apabila berhubungan seksual, lakukanlah dengan menggunakan kondom untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual.

4. Membatasi mengonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi agar kadar gula darah terkendali sehingga membuat tahap pemulihan mudah dan cepat.

5. Apabila vagina membengkak dan terasa nyeri, segera kunjungi dokter untuk mencegah perkembangan penyakit.

Itulah pembahasan mengenai kista Bartholin yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu mengalami gejala seperti kista Bartholin, segera lakukan pemeriksaan dan konsultasikan kepada dokter walaupun kista Bartholin berukuran kecil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn