Apa itu Kista Pilonidal?
Kista Pilonidal atau Pilonidal cyct merupakan benjolan atau kantung yang terisi oleh sel kulit dan polikel rambut di bagian atas belahan bokong, dekat dengan tulang ekor. Penyakit ini umumnya ditemui pada pria muda yang sering duduk terlalu lama, seperti pengemudi truk. Apabila kista ini terinfeksi maka akan terasa nyeri, dan jika dibiarkan dapat memicu komplikasi.
Kista Pilonidal ini biasanya terjadi jika rambut menembus kulit dan kemudian tertanam. Dokter akan melakukan drainase untuk mengeluarkan cairan pada kista ini melalui proses pembedahan dengan sayatan kecil.
Gejala Kista Pilonidal
Pada awalnya kista Pilonidal terlihat mirip seperti jerawat di atas celah bokong. Benjolan ini biasanya tidak menimbulkan gejala yang mengganggu apa pun. Namun ketika terinfeksi, kista Pilonidal dapat mengalami pembengkakan atau disebut juga abses, yaitu penumpukan nanah. Berikut ini gejala dari kista Pilonidal yang terinfeksi, sebagai berikut:
- Benjolan kista membengkak dan berwarna kemerahan
- Terasa nyeri saat disentuh dan nyeri pada punggung bagian bawah
- Mengeluarkan nanah atau darah berbau tak sedap apabila kista pecah
- Muncul demam.
Penyebab Kista Pilonidal
Penyebab kista masih belum diketahui secara pasti. Namun, kista Pilonidal diduga terjadi akibat rambut yang menebus kulit. Friksi dan tekanan menjadi faktor pemicu terjadinya rambut lepas yang dapat menembus kulit. Friksi dan tekanan dapat terjadi akibat gesekan kulit, duduk untuk jangka waktu yang lama, memakai pakaian ketat, dan sebagainya. Namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kista Pilonidal, faktor-faktor tersebut meliputi:
- Jenis kelamin laki-laki, karena pria diduga memiliki risiko yang lebih tinggi.
- Kista lebih sering terjadi pada orang yang berusia sekitar 20 tahunan
- Kelebihan berat badan
- Tubuh kurang gerak
- Memiliki rambut tubuh yang banyak, dan rambut bertekstur kasar atau kaku
- Banyak melakukan pekerjaan yang membutuhkan duduk dalam jangka waktu yang lama.
Komplikasi Kista Pilonidal
Kista Pilonidal dapat memunculkan beberapa komplikasi. Komplikasi kista Pilonidal bisa muncul setelah melakukan operasi penyembuhan, dan komplikasi juga bisa berupa infeksi. Berikut ini tanda-tanda infeksi yang telah menimpa pasien, antara lain:
- Menimbulkan rasa sakit yang parah pada benjolan
- Kulit mengalami peradangan dan pembengkakan
- Keluarnya darah dan nanah dari luka
- Demam tinggi mencapai 38 derajat Celcius atau bisa lebih tinggi
- Munculnya bau busuk yang berasal dari luka.
Pengobatan Kista Pilonidal
Pengobatan kista Pilonidal diberikan berdasarkan tingkat keparahan dari kondisi kista Pilonidal ini. Adapun pengobatan yang bisa diberikan berupa:
1. Pemberian Antibiotik
Apabila kista telah didiagnosis sejak dini, tidak menimbulkan nyeri parah, dan tidak ada peradangan ada kemungkinan akan diberikan antibiotik spektrum luas. Namun antibiotik ini biasanya tidak menyembuhkan saluran nanah, dan hanya bertujuan untuk meredakan nyeri.
2. Injeksi Ferol
Injeksi Ferol akan diberikan setelah dokter memberikan anestesi lokal pada kista. Senyawa Ferol berguna sebagai antiseptik. Prosedur akan dilakukan berulang sampai lesi mengeras dan menutup
3. Operasi
Apabila kista Pilonidal terus menerus tumbuh berulang, maka dilakukan prosedur bedah. Selain itu, kista yang mempunyai saluran nanah di bawah kulit yang saling terhubung juga diobati melalui operasi ini. Dokter akan membedah dan mengeluarkan semua kotoran dan nanah. Lalu, luka bedah ditutup dengan cara dijahit. Setelah melakukan operasi, pasien mengganti perban secara berkala.
Selain pengobatan yang disarankan oleh dokter, kamu juga bisa melakukan pengobatan di rumah untuk mengurangi rasa nyeri dan rasa tidak nyaman akibat kista Pilonidal. Berikut ini cara yang bisa kamu lakukan, antara lain:
- Mengonsumsi suplemen vitamin C, zinc, dan vitamin A untuk membantu proses penyembuhan.
- Berendam di dalam bak dengan air hangat sampai ke pinggul untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kista memburuk
- Gunakan minyak Atsiri untuk menenangkan kista dan juga dapat membantu melawan infeksi
- Saat duduk, pakai bantal di bawah bokong untuk kenyamanan ketika duduk.
- Olahraga yang teratur untuk meningkatkan aliran darah dan juga bisa membantu proses penyembuhan
Mencegah Kista Pilonidal
Kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah risiko terkena kista Pilonidal. Berikut ini beberapa cara yang dapat mencegah kista pilonidal:
- Menjaga kebersihan tubuh, terutama bagian bokong dan sekitarnya dan pastikan bahwa area bokong tetap bersih
- Mengurangi berat badan dengan olahraga atau melakukan diet sehat.
- Hindari duduk dengan jangka waktu yang lama
- Gunakan bantalan tulang ekor untuk menghindarkan tekanan yang berlebih
- Sebaiknya hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat yang dapat menggesek kulit dan menimbulkan peradangan.
- Apabila pernah mengalami kista Pilonidal, disarankan untuk selalu mencukur rambut di area tempat kista Pilonidal tumbuh, atau menggunakan produk yang dapat menghilangkan rambut. Hal ini agar kista Pilonidal bisa dihindari dan tidak muncul kembali.
Itulah pembahasan mengenai kista Pilonidal yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu mengalami kista Pilonidal atau gejala yang sama dengan gejala kista Pilonidal. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dan konsultasikan kepada dokter.