Persalinan merupakan proses setelah kita menjalani kehamilan selama 9 bulan lamanya. Ada yang ingin melakukan proses melahirkan normal dan juga caesar. Namun jika ada masalah mengenai kehamilan maka terkadang harus dilakukan metode induksi. Metode induksi adalah proses yang dilakukan untuk merangsang sehingga kontraksi pada rahim terjadi sebelum kontraksi secara alami sehingga persalinan bisa lebih cepat terjadi. Namun perlu diketahui jika induksi ini harus dilakukan oleh orang yang ahli karena bisa sangat bersiko daripada melahirkan secara normal. Bagi Anda yang merasa penasaran maka kali ini kami akan membahas berapa lama proses induksi sampai melahirkan bersama informasi seputar induksi. Berikut ini adalah informasi lengkapnya untuk Anda!
Cara Kerja Induksi Persalinan
- Pengupasan membran
Langkah yang pertama adalah pemisahan kantung amnion dari rahim atau sering disebut dengan pengupasan membran. Kantung amnion modelnya seperti tas yang ada di dalam dinding rahim dan fungsinya adalah menahan janin yang ada di dalam kandungan, kantung ini berisi penuh air ketuban. Caranya adalah ahli medis akan memasukkan jari yang sudah memakai sarung tangan kemudian memisahkannya secara perlahan, selanjutnya yang dirasakan adalah kram atau muncul bercak darah.
- Pemutihan leher rahim
Cara kerja dari metode induksi yang kedua adalah pemutihan leher rahim, disini ahli medis akan memberikan kepada Anda obat untuk merangsang penipisan atau pelembutan leher rahim. Langkah yang kedua ini diberikan melalui obat, ada yang ditelan melalui mulut namun ada juga yang bentuknya seperti gel yang dioleskan pada vagina.
- Pemberian obat untuk kontraksi
Langkah selanjutnya adalah ahli medis akan memberikan kepada Anda obat yang bisa merangsang terjadinya kontraksi. Obat ini biasanya bernama Pitocin, obat yang hanya boleh diberikan oleh ahli medis ini berupa hormon yang nantinya berfungsi untuk merangsang kontraksi pada ibu hamil. Pitocin ini bisa mengakibatkan kita mengalami kontraksi karena ada kandungan hormon yang mendorong rahim untuk segera berkontraksi.
- Pemecahan kantung amnion
Cara kerja yang terakhir adalah ahli medis biasanya akan menyiapkan seperti jarum atau pengait kecil kemudian menggunakannya untuk memecahkan kantung amnion. Anda tidak akan merasakan sakit, namun akan merasakan seperti rembesan air keluar dari vagina.
Lama waktu induksi
Mungkin kita semua bertanya-tanya dan merasa penasaran kita-kira berapa lama proses induksi sampai melahirkan itu? Biasanya induksi ini dilakukan oleh ahli medis dan jaraknya adalah 2 sampai 3 hari dari induksi ke proses persalinan. Sebenarnya setiap wanit berbeda-beda, tergantung bagaiamana tubuh bisa menerima dan menanggapi proses induksi. Bagi wanita yang baru saja pertama kalinya menjalani induksi dan juga bagi wanita yang usia kandungannya masih dibawah 37 minggu mungkin akan lebih lama waktu induksinya. Jadi waktu induksi setiap wanita itu berbeda-beda ya, tergantung kondisi ibu dan janinnya.
Resiko induksi
- Kontraksi yang sangat kuat
Sebelumnya kita harus mengetahui bahaya induksi persalinan mengingat jika induksi sangat beresiko. Penggunaan pitocin sebagai hormon untuk memancing kontraksi itu juga bisa menimbulkan resiko yaitu resiko untuk mengalami kontraksi yang sangat kuat dan menyakitkan. Dan kontraksi itu bisa menyebabkan detak jantung bayi menjadi menurun dan mungkin melemah, oleh karena itu ahli medis harus mengawasinya.
- Operasi caesar
Tidak semua proses induksi berhasil, ada juga kasus dimana proses induksi tidak berhasil. Seperti yang sudah kita ketahui di atas tadi, induksi sangatlah beresiko. Dan jika proses induksi tidak berhasil maka harus segera dilakukan operasi caesar supaya bayi dan bundanya bisa selamat. Anda juga perlu tahu jika ternyata ada juga resiko operasi caesar.
- Beresiko terkena infeksi
Induksi ini memang lebih beresiko daripada operasi caesar dan juga melahirkan secara normal. Seperti yang sudah kita ketahui di atas tadi, pada proses terakhir maka ahli medis akan memecahkan air ketuban secara paksa. Setelah itu dipecahkan maka proses persalinan harus dilakukan segera dalam jangka waktu yang singkat. Karena jika dibiarkan begitu saja tanpa kantung amnion yang melindungi bayi maka bayi dan juga bunda bisa lebih mudah terinfeksi oleh kuman dan juga bakteri yang sangat berbahaya.
- Mengalami ruptur uteri
Bahaya yang keempat dari proses induksi ini adalah kemungkinan bunda mengalami ruptur uteri, ruptur uteri ini merupakan robekan pada uterus yang bisa terjadi jika pada persalinan terutama jika Anda menjalani proses induksi. Ruptur uteri ini akan meninggalkan bekas luka di rahim dan yang lebih membahayakan adalah bisa menyebabkan bunda mengalami pendarahan hebat yang tentu saja berbahaya karena bisa berakibat fatal. Hal ini bisa menjadi penyebab ibu meninggal saat melahirkan.
Itu dia informasi mengenai berapa lama proses induksi sampai melahirkan. Sekarang sudah jelas kan mengenai induksi? Jika sudah tahu gambarannya maka bunda bisa berkonsultasi dengan dokter apakah ingin menjalani induksi atau tidak? Semoga artikel ini bermanfaat ya!