12 Gejala Usus Buntu Pada Anak yang Mirip dengan Sakit Biasa

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebagai orangtua tentu saja kita tidak ingin melihat anak kita sakit bukan? Karena ketika anak sakit maka kita akan merasa sangat sedih dan khawatir ya bunda, terutama jika anak sudah menderita sakit yang agak parah sehingga bisa membuatnya menjadi kesakitan dan rewel. Biasanya anak akan menjadi lebih rewel jika misalnya mengalami masalah pada sistem pencernaannya ya. Salah satu masalah yang bisa dialami oleh anak-anak adalah usus buntu, oleh karena itu kali ini kami akan membagikan informasi kepada bunda mengenai gejala usus buntu pada anak yang mirip dengan sakit biasa. Berikut adalah informasi lengkapnya untuk bunda :

  1. Diare

Ketika anak kita mengalami diare mungkin kita akan merasa sangat khawatir ya bunda. Kita akan merasa takut terutama jika diare yang anak kita alami tidak segera sembuh bunda. Salah satu ciri jika anak-anak mengalami usus buntu adalah mereka akan mengalami diare. Oleh sebab itu jika balita mengalami diare maka bunda harus segera memberi mereka obat diare balita. Jika selama beberapa hari tidak membaik juga maka bunda harus segera memeriksakannya karena bisa jadi itu mungkin karena usus buntu yang mereka alami.

  1. Muntah

Gejala kedua yang bisa bunda ketahui jika sang anak mengalami usus buntu adalah anak akan mudah mual atau muntah. Jika anak mengalami usus buntu maka perutnya akan terasa nyeri dan juga tidak enak bunda, otomatis sistem pencernaannya juga ikut terganggu ya bunda. Jika anak merasa sakit pada bagian perut dan juga sering mual dan muntah maka bunda harus curiga jika itu adalah usus buntu ya.

  1. Demam ringan

Jika anak mengalami demam maka artinya ada yang salah dengan tubuhnya ya bunda. Salah satu ciri jika anak mengalami usus buntu maka ia akan mengalami demam bunda. Biasanya demam itu mulai dari demam ringan sampai demam tinggi jika usus buntunya sudah parah. Bunda harus curiga jika memang anak sering demam dan kambuh ya, bisa jadi mereka mengalami gejala usus buntu.

  1. Perut kembung

Mungkin banyak bunda yang sudah melakukan berbagai tips agar anak tidak mudah sakit. Namun dalam beberapa kondisi anak juga bisa terserang masalah kesehatan juga ya bunda. Salah satu penyakit yang bisa menyerang anak kecil adalah usus buntu. Usus buntu ini bisa bunda lihat dari perut si kecil ya, jika anak mengalami usus buntu maka biasanya perutnya akan kembung dan sakit jika ditekan.

  1. Rewel

Biasanya ketika anak masih kecil atau mungkin masih berada di rentang usia balita maka mereka biasanya tidak bisa mengekspresikan apa yang mereka rasakan dengan baik. Karena mereka masih belum bisa berkomunikasi dengan orangtua cukup baik maka mereka akan menjadi rewel. Ketika anak mengalami sakit usus buntu maka mereka akan merasa tidak nyaman di bagian perut dan cenderung rewel.

  1. Tidak mau makan

Gejala usus buntu pada anak yang bisa bunda pahami selanjutnya adalah anak jadi tidak mau makan. Mengalami usus buntu bisa menjadi salah satu penyebab anak susah makan. Jika anak Anda tiba-tiba saja mengalami beberapa gejala yang sudah kami sebutkan di atas kemudian ditambah tidak mau makan maka bunda harus curiga mereka mengalami usus buntu ya. Ketika anak mengalami usus buntu maka mereka cenderung tidak mau makan karena perutnya terasa sakit dan nyeri. Oleh karna itu bunda harus tanggap dan pandai melihat situasinya ya.

  1. Demam tinggi

Tidak hanya demam ringan saja ya bunda, salah satu penyebab demam pada anak naik turun adalah mungkin karena anak mengalami usus buntu dan gejalanya sudah parah bunda. Demam tinggi ini bisa terjadi pada anak-anak yang mengalami usus buntu, terutama jika usus buntu sudah parah bunda. Ketika usus buntu parah maka ia akan menjadi pecah dan bisa menyebar kemana-mana dan menyebabkan infeksi.

  1. Sakit perut

Gejala selanjutnya yang perlu bunda pahami untuk mengetahui apakah anak mengalami usus buntu atau tidak adalah anak akan merasakan sakit perut. Bunda harus melihat tingkah si anak ya untuk memastikan apa mereka sakit perut atau tidak. Jika mengalami usus buntu maka biasanya sakit perut itu akan terasa di bagian perut bawah. Dan biasanya akan semakin menjadi rasa sakitnya ketika ditekan. Jika anak menangis ketika perutnya ditekan bunda bisa curiga itu usus buntu ya.

  1. Lemas

Tanda selanjutnya sebenarnya hampir semua masalah kesehatan memiliki ciri ini ya bunda. Jika anak tiba-tiba saja jadi lemas maka bunda bisa curiga jika mereka terkena radang usus buntu. Perhatikan juga apakah lemas yang mereka alami itu disertai dengan gejala seperti sakit perut dan lainnya. Jika iya, maka bunda harus membawa mereka untuk berkonsultasi dengan dokter.

  1. Wajah pucat

Bunda bisa memperhatikan beberapa gejala atau ciri yang dialami oleh anak sehingga bunda bisa tahu apa yang mereka alami ya. Jika anak mulai berwajah pucat maka bunda harus curiga tubuh mereka pasti ada yang tidak beres. Jika anak mengeluh sakit perut di bagian bawah yang parah dan berwajah pucat. Bunda harus curiga jika mereka mengalami usus buntu.

  1. Keringat dingin

Ketika anak merasakan sakit karena usus buntu biasanya mereka akan menangis dan mencoba sekuat tenaga untuk menahan rasa sakitnya. Terutama nyeri di perut karena usus buntu ini sangatlah menyakitkan. Biasanya anak sampai mengeluarkan keringat dingin karena harus menahan rasa sakit yang ia alami. Jika tubuh anak tiba-tiba menjadi dingin dan sakit perut maka bisa jadi ia mengalami usus buntu. Gejala ini memang sangat mirip dengan ciri ciri usus buntu pada ibu hamil.

  1. Tidak mau minum

Anak yang mengalami usus buntu tidak hanya mengalami gejala tak mau makan saja ya bunda. Namun beberapa juga bahkan tidak mau minum juga bunda. Jika tiba-tiba saja anak tidak mau makan dan minum, lalu mengeluh perut sakit ketika ditekan maka bunda harus segera membawanya ke dokter. Bisa jadi itu karena sakit usus buntu.

Nah itulah bunda beberapa informasi mengenai gejala usus buntu pada anak yang mirip dengan sakit biasa. Karena semua gejala ini memang sangat mirip maka bunda harus memperhatikan gejala lanjutan. Jika dalam waktu 24 jam gejala terus bertambah, maka lebih baik segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn