Ciri Ciri Anak Stunting Yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap orang tua tentu menginginkan anak yang lahir dari rahimnya secara langsung dapat selalu memiliki kesehatan yang terjaga dan tentu dalam kondisi perkembangan yang normal sesuai usianya. Berbagai upaya perlu dilakukan oleh setiap orang demi menjaga kondisi kesehatan anak terseut sejak dalam kandungan agar keadaan keadaan yang mengarah pada gangguan tumbuh kembang anak dapat dihindari. Dalam menjaga kondisi anak tersebut bukan hanya ibu yang harus memiliki peran, ayahpun juga harus membagi peran tersebut.

Dalam kondisi yang sudah sangat diupayakan sekalipun untuk menjaga kesehatan dan perkembangan anak masih saja ada beberapa faktor penyebab yang bisa jadi menimbulkan resiko terjadinya permasalahan kesehatan maupun kelainan fungsi atau organ tubuh tertentu yang dapat muncul pada anak. Untuk menghindari kondisi yang beresiko tersebut maka setiap orang tua juga harus memiliki pemahaman pada beberapa bentuk kelainan pada kondisi anak yang salah satunya adalah keadaan stunting.

Stunting merupakan kondisi kekerdilan pada anak yang disebabkan oleh kurangnya sumber nutirisi dalam proses pertumbuhan anak yang terjadi sejak usia perkembangan bayi. Kondisi stunting masih akan dapat diatasi ketika anak berusia dibawah dua tahun sehingga harus segera diketahui apakah anak mengalami stunting atau tidak. Keadaan stunting tersebut dapat didiagnosis awal secara mandiri oleh orang tua dengan memperhatikan beberapa ciri ciri anak stunting yang dijelaskan dalam uraian dibawah ini.

  1. Tubuh lebih pendek dari anak seusianya

Hal pertama yang dapat menjadi tanda atau ciri ciri anak stunting adalah kondisi tubuhnya yang terlihat lebih pendek dari anak yang memiliki usia sama. Stunting yang terjadi pada anak dapat menyebabkan pelambatan proses pertumbuhan fisik sehingga akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan anak seusianya disertai dengan berat badan yang juga tidak mengalami kenaikan sebagai mana mestinya.

  1. Anak yang lebih pendiam

Tanda lain kondisi anak yang mengalami stunting tidak hanya dilihat dari kondisi fisiknya namun juga perilaku dan aktivitas yang dijalani serta ditunjukan anak. Anak yang mengalami stunting lebih terlihat pendiam dan kurang atraktif dibandingkan dengan anak seusianya. Kondisi anak yang lebih pendiam memang jarang sekali dijadikan tanda adanya keadaan stunting karena memang anak yang pendiam lebih diidentikan sebagai perilakunya yang normal bukan karena ada permasalahan kesehatan pada anak.

  1. Kesulitan dalam belajar

Kondisi lain yang dapat diamati oleh ibu sebagai ciri ciri anak stunting adalah keadaannya yang mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran atau belajar hal hal baru. Perilaku anak yang kesulitan dalam belajar tersebut terlihat dari ketidakmampuan anak untuk memahami perintah orang tua, terlambat menangapi interaksi dari orang lain, serta kondisi kondisi lain yang mengarah pada ketidakcerdasan seorang anak. Resiko anak yang mengalami kesulitan belajar inilah yang fatal jika terjadi sehingga dokter selalu mengingatkan untuk orang tua agar dapat memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi anak secara konsisten.

  1. Wajah terlihat lebih muda

Anak anak yang wajahnya terlihat lebih mudah dapat menjadi tanda bahwa anak tersebut mengalami kondisi stunting atau kekerdilan. Kondisi anak yang terlihat lebih muda tersebut akan tampak lebih jeles seiring peningkatan kedewasaan anak terutama ketika memasuki masa remaja. Saat remaja selain wajah, anak yang mengalami stunting juga dapat mengalami masa pubertas yang terlambat dibandingkan anak anak seusianya.

  1. Mudah sakit

Kondisi anak stunting disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Tidak terpenuhinya nutrisi tersebut juga dapat menjadikan tubuh anak tidak memiliki imunitas yang baik sehingga salah satu ciri dari kondisi stuning pada anak dapat ditunjukan melalui keadaan tubuh anak yang mudah mengalami penurunan kesehatan terutama disebabkan karena infeksi contohnya infeksi saluran kemih anak, infeksi pernafasan, infeksi pencernaan, dan lain sebegainya.

Itulah beberapa gejala atau ciri ciri anak stunting yang perlu diperhatikan oleh setiap orang tua dan sebaiknya harus dihindari. Diagnosis yang lebih awal terhadap kondisi anak dengan kekurangan gizi akut dapat menjadikan upaya pencegahan dampak stunting pada anak melalui tanda tanda anak kurang gizi. Beberapa dampak stunting yang perlu diperhatikan diantaranya seperti kesulitan dalam belajar dan menerima pelajaran, kemampuan kognitif anak yang sangat lemah, mudah lelah, mudah sakit, tidak lincah dibandingkan anak lain, resiko terserang penyakit yang tinggi, resiko penyakit kronis yang lebih mudah terjadi.

Mengingat adanya banyak dampak buruk dari kondisi stunting pada anak maka perlu ada upaya pencegahan agar keadaan tersebut tidak terjadi. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan cara memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak baik dalam jumlah dan jenisnya salah satunya melalui pemberian seluruh manfaat asi untuk bayi. Pencegahan yang perlu dilakukan oleh orang tua tersebut perlu dilakukan segera sebelum anak memiliki usia diatas 2 tahun karena memang kondisi anak yang sudah memasuki masa balita sulit untuk dikembalikan ke pertumbuhan dan perkembangan semulanya ketika mengalami stunting.

 

fbWhatsappTwitterLinkedIn