Penyebab anak susah makan sering kali menjadi masalah yang harus diperhatikan karena terkadang sudah merisaukan bunda. Masalah yang sering kali menjumpai para orang tua salah satunya adalah masalah susah makannya si kecil. Tak jarang ibunda akan merasa khawatir, stress, bahkan sampai tertekan mengenai kurangnya asupan gizi yang di dapatkan sang buah hati. Si anak seslain susah makan, juga terlalu pilah pilih makanan.
Anak Susah Mengkonsumsi Makanan Pengganti ASI
Biasanya anak mulai susah makan sejak melepas dari menyusui ASI. Padahal pada saat saat itulah anak tidak memiliki pegangan dan pendamping makanan pokok. Banyak para bunda yang mulai beralih ke tim bubur dari yang berisi sayuran lalu di blender, sampai susu dan sari buah. Sayangnya cara ini tidak selalu berjalan sesuai rencana. Beberapa kasus menyebutkan si anak malah bosan atau tidak suka sama sekali. Memuntahkan makanan ini sudah sangat biasa.
Dalam usia yang relatif kecil, masa-masa itu merupakan masa terpenting bagi anak. Baik perkembangan motorik, sensorik, otak dan mental anak mulai terbentuk. Selain itu, pertumbuhan tulang dan gigi juga sedang terjadi. Apa jadinya bila si anak tidak mendapatkan cukupan gizi? Bagaimana jika ada masalah pada tahap tumbuh kembangnya akibat kurang gizi?
Inilah pokok utama yang menjadi bunda sangat bingung dan khawatir menghadapi sang permata hatinya yang susah makan. Berikut ini penyebabnya yang harus bunda ketahui :
1. Anak bosan dengan menu yang ‘itu melulu’
Rasa bosan memang selalu datang jika di sajikan menu yang selalu sama setiap harinya. Anda sebagai orang tua tentu bosan bukan jika selalu memakan makanan yang sama setiap harinya, begitu pula si anak. Kurangnya variasi menu makanan yang di santap, kurangnya pengetahuan lidahnya untuk merasakan berbagai cita rasa baru. Anak pun juga perlu memakan makanan yang bervariasi setiap harinya.
2. Anak type picky eater
Penyebab anak susah makan berikutnya adalah dari diri mereka sendiri. Beberapa anak juga merupakan type picky eater atau di kenal dengan sebutan anak yang tipe pemilih makanan. Biasanya mereka cenderung suka dengan yang berbau ‘daging’, seperti ayam goreng, baso, sosis, dan sejenisnya. Sedangkan sayur mayor seperti bayam, kangkung, sup, mereka jarang suka atau hanya menyukai kuahnya saja.
3. Adanya gangguan pencernaan
Jika biasanya anak anda cukup mudah makan, lalu ia tiba tiba menolak, mungkin ada sesuatu yang salah dengan perutnya. Mereka akan cenderung konsen pada rasa sakit yang di derita dari pada makan. Misalnyaanak terkena diare, untuk sekedar minum air saja akan susah. Padahal pada saat kesehatan menurun, nutrisi makanan menjadi sangat vital untuk memulihkan kondisi tubuhnya. Gangguan pencernaan saat proses kehamilan juga bisa menjadi penyebab anak cenderung mudah mengalaminya.
4. Ada masalah di meja makan
Keluarga tertentu akan membiasakan makan di atas meja makan. Termasuk membiasakan anak usia 3 atau 4 tahun di atas meja. Ketika terjadi konflik sesuatu di atas meja, tentu menjadi alasan cukup kuat menolak makanan. Masalah keluarga yang terjadi di meja makan mampu menurunkan nafsu makan bagi siapa saja, termasuk anak.
5. Terjadi masalah keluarga
Kondisi keluarga yang tidak harmonis juga sangat berdampak pada psikis anak. Mereka akan terlihat murung, lalu malas untuk melakukan aktivitas. Termasuk bermain, makan, dan pergi ke sekolah. Biasanya di dalam diri anak aka nada metode self defense untuk melindungi diri dari stress yang dihadapi dirinya, yakni ia menjadi nakal atau menjadi sangat pendiam dan minder.
6. Dipaksa memakan menu yang tidak di sukai
Ketika anak menyukai makanan A, tentu ada kalanya ia tidak menyukai makanan B. Misalnya ketika anak menyukai kuning telur, namun ia tidak menyukai putih telur. Meskipun anda memaksanya untuk memakan, anak akan tetap memberontak dan memakannya dengan terpaksa.
7. Anak suka mengemut makanan
Ini merupakan salah satu alasan paling umum ketika anak makan dengan waktu sangat lama. Ia merasa malas hanya untuk mengunyah makanan, atau hanya senang saja makanan memenuhi mulutnya seperti yang terjadi semasa perkembangan janin. Beberapa anak menganggap hal ini punya nilai kebahagiaan tersendiri, meski banyak orang tua resah dengan tabiat kurang baik ini.
8. Anak merasa cemas
Cukup banyak kasus mengenai anak yang cemas. Baik cemas karena orang tuanya yang tak kunjung pulang, cemas berada di lingkungan baru atau cemas karena ada masalah dengan teman sebayanya. Kecemasan ini akan berpengaruh pada fisiologis anak yang membuatnya berdebar debar, sulit berkonsentrasi, dan nafsu makan menurun.
9. Sering Menggemil
Jangan berikan anak anda cemilan atau buah buahan 2 – 3 jam sebelum anak makan. Ada beberapa cemilan yang terkadang dapat membuat anak kenyang, termasuk buah buahan. Hal ini Menyebabkan mereka tidak memiliki nafsu makan lagi.
10. Masih kenyang
Penyebab anak susah makan selanjutnya adalah memang mereka masih kenyang dan belum dapat menerima makanan lagi. Untuk itu anda harus jeli melihat pola makan bayi atau anak anda.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Sebenarnya tiap bunda punya tips dan trik sendiri untuk melunakkan dan mengatasi susahnya anak makan. Biasanya anda menyatatnya di catatan penting. Beberapa di antaranya adala :
- Porsi mini
Melihat makanan hanya dalam porsi kecil akan meningkatkan nafsu anak untuk makan. Mengapa? Mereka menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan atau memakan hidangan yang ada di hadapannya. Ketika sudah habis, dan anak menyukai, mereka akan meminta tambahan lagi.
- Sediakan berbagai jenis makanan
Cobalah anak anda di berikan beberapa menu makanan. Mereka akan mencoba mencicip satu persatu yang menurutnya menarik. Ketika ia memakan semuanya, ini sinyak bahwa si anak memang menyukai makanan itu.
- Ajaklah makan bersama
Makan juga bisa menjadi beban hidup untuk si anak. Untuk itu, jadilah bunda yang siap untuk bersama-sama menanggung beban itu. Ajaklah mereka makan bersama-sama. Jika mungkin memiliki beberapa saudara, ajak mereka sekalian. Ketika melihat teman temannya, ibundanya dan saudaranya menyantap makanan, si anak akan menirunya. Ini akan meningkatkan nafsu untuk makan.
- Sajikan dengan warna dan bentuk menarik
Anak adalah tipe orang yang melihat segala sesuatu dari tampilan. Kebanyakan mereka suka dengan warna yang cerah dan menarik. Misalnya kuning telur, nasi dengan kecap, ayam goreng. Cobalah anda menyajikan makanan dengan warna dan bentuk yang menarik dan lucu.
- Berikan jadwal makan
Biasakan anak untuk melakakukan jadwal makan. Kendalikan ia untuk makan pagi, siang, dan malam. Hal ini selain melatih disiplin anak, juga menjadi langka awal penghematan. Anak yang kurang di jadwal makannya, akan timbul kebiasaan jajan sembarangan.
- Jangan biasakan makan sembarangan
Ibu yang cermat, akan sangat menghawatirkan setiap makanan yang masuk ke dalam perut si anak. Maka biasakanlah untuk memakan makanan yang sehat. Anda bisa memberikannya cemilan yang di buat sendiri sesuai kesukaan anak. Misal bola bola mie dengan sosis, perkedel isi daging, donat dengan taburan keju dan selai, serta masih banyak lainnya.
- Intropeksi pola asuh anak
Anak akan bingung ketika apa yang hendak dilakukannya di halangi oleh orang tua. Atau ketika anak berbuat salah, lalu bingung untuk melakukan apa pada orang tuanya karena sudah mengecewakan. Pola asuh anak juga berpengaruh pada cara makan anak. Untuk itu jadilah bunda yang peka pada setiap perubahan sikap dan perilaku sang buah hati.
Semoga cukup membantu 🙂