6 Cara Agar Anak Tidak Ngompol Terus

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Nocturnal Enurensis atau yang umum dikenal dengan sebutan mengompol merupakan istilah yang digunakan kepada seseorang yang buang air kecil tanpa dia sadari. Mengompol umumnya dialami oleh bayi atau balita dan hal itu merupakan hal yang normal terjadi pada mereka. Biasanya, mereka akan mengompol saat tidur tanpa terbangun. Hal ini normal, karena bayi atau balita belum memiliki ‘alarm’ untuk bangun saat merasa ingin buang air kecil. (Baca juga: Sering Kencing saat Hamil)

Namun, bagaimana jika anak Anda yang usianya sudah cukup besar masih sering mengompol? Bukankah seharusnya ketika anak besar dia bisa terbangun saat merasa ingin pipis? Jika anak Anda sudah cukup besar, misalnya sudah berusia di atas 5 tahun, dan dia masih sering ngompol, Anda pasti merasa jengkel. Tapi tahukah Anda bahwa dia juga tidak nyaman dengan hal tersebut?

Oleh karena itu, mari kita kenali terlebih dahulu, apa sih penyebab ngompol pada anak?

  • Terlalu Banyak Minum Sebelum Tidur

Ketika anak minum terlalu banyak sebelum tidur, tentu saja produksi air kemihnya akan meningkat. Padahal, saat anak masih balita atau lebih kecil, dia masih belum merasakan semacam ‘pengingat’ untuk bangun saat dia ingin pipis. Oleh sebab itulah, anak yang minum terlalu banyak sebelum tidur, biasanya akan ngompol saat sedang tidur.

  • Faktor Keturunan

Menurut penelitian, jika salah seorang dari orang tua dulunya juga sering mengompol, maka ada 40% kemungkinan anaknya juga akan mengompol. Dan jika kedua orang tua juga mengompol saat kecil, kemungkinan tersebut akan meningkat sebesar 30%. Oleh karena itu, coba ingta-ingat lagi, apakah Anda atau pasangan Anda dulu suka mengompol saat kecil? Karena jangan-jangan anak mendapat sifat genetik dari orang tuanya.

  • Faktor Psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang membuat anak masih sering mengompol. Misalnya, dia merasa cemas, khawatir atau ingin diperhatikan oleh orang tuanya. Bisa jadi karena anak merasakan perasaan-perasaan tidak nyaman tersebut, dia jadi suka mengompol.

Selain itu faktor pikiran bawah sadarnya juga bisa mempengaruhi kebiasaan mengompol anak. Misalnya, dia merasa takut untuk ke kamar mandi sendiri, atau merasa toilet sekolah tidak bersih. Secara tidak sadar anak akan menahan rasa ingin pipisnya, sehingga lama-kelamaan dia justru akan mengompol.

Baca juga:

  • Faktor Hormon

Pada tubuh manusia terdapat hormon yang disebut hormon Vasopressin atau Antidiuretic Aormone (ADH). Hormon ini berfungsi untuk memberi ‘sinyal’ kepada ginjal untuk memproduksi urin dalam jumlah sedikit. Pada beberapa anak, bisa terjadi ‘kesalahan produksi’ hormon ADH sehingga urin tetap diproduksi dalam jumlah banyak saat tidur di malam hari, yang membuat anak justru mengompol saat tidur.

  • Kebiasaan

Bisa jadi, anak Anda masih belum terbiasa untuk berangkat buang air kecil sendiri. Jika selama ini Anda atau pengasuh anak Anda selalu membantunya untuk buang air kecil, misalnya mengantarnya ke toilet atau melepaskan pakaiannya, maka dia akan masih bergantung pada Anda atau pengasuh saat ingin pipis. Hal ini yang membuatnya secara tidak sadar menahan keinginannya untuk pipis saat tidak bersama Anda atau pengasuhnya yang akhirnya membuat dia mengompol.

Solusi Agar Anak Tidak Ngompol

Bagi Anda, orang tua yang memilki anak dengan kebiasaan mengompol, pasti ingin sekali mencari cara menghilangkan kebiasaan tersebut. Berkali-kali Anda menasehati, bahkan memarahi anak Anda setiap kali dia mengompol. Padahal, selain memarahinya, ada cara lain untuk membantu anak tidak ngompol lagi. Yuk, kita simak!

  1. Jangan beri anak minum air terlalu banyak sebelum tidur

Coba untuk batasi asupan cairan ke dalam tubuh anak sesaat sebelum tidur. Ajari anak untuk minum air putih paling lambat 30 menit sebelum tidur. Namun, tetap pastikan dia telah minum cukup air putih, yaitu 5 hingga 6 gelas per hari dan hindari minuman bersoda dan berkafein termasuk teh atau susu coklat, karena minuman-minuman tersebut bersifat diuretik. (Baca juga: Bahaya Kafein bagi Ibu Hamil)

  1. Ajak anak untuk buang air kecil sebelum tidur

Biasakan anak buang air kecil terlebih dahulu sebelum dia berangkat tidur. Hal ini membantunya untuk mengosongkan kandung kemihnya sebelum tidur sehingga akan memperkecil kemungkinannya untuk mengompol saat tidur. Selain itu, dengan mengajak anak buang air kecil sebelum tidur, bisa membiasakan dia untuk buang air kecil di toilet sehingga lama kelamaan dia tidak akan merasa nyaman jika mengompol.

  1. Bangunkan anak secara berkala untuk buang air kecil

Saat anak tertidur, dia belum bisa merasakan keinginan untuk buang air kecil, sehingga tanpa terasa dia akan mengompol. Jika dia masih bayi, coba perhatikanlah jika bayi sering menggeliat. Mungkin itu adalah ciri-ciri dia sedang ingin pipis. Maka, cobalah untuk membangunkannya setiap beberapa jam untuk mengajaknya pipis. Jika hal ini dilakukan terus-menerus, tubuh anak akan ‘merekam’ jadwalnya untuk bangun dan buang air kecil.

  1. Biasakan anak untuk segera ke toilet saat ingin buang air kecil

Kadang-kadang anak merasa malas untuk berangkat ke kamar kecil meskipun dia sudah merasa ingin pipis. Maka, Anda harus tahu tanda-tanda anak sedang ingin pipis dan segera ajak mereka untuk ke kamar kecil. Ajari mereka untuk tidak menahan pipis dan segera ke toilet untuk buang air kecil. Hati-hati, sering menahan pipis bisa menyebabkan infeksi saluran kencing pada anak. (Baca juga: Macam-Macam Infeksi Masa Nifas)

  1. Saat anak mengompol, ajak dia untuk membereskan bekas ompolnya

Jika anak Anda terlanjur mengompol, ajaklah dia untuk membersihkan bekas ompolnya. Hal ini akan mengajarkannya untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dia lakukan. Selain itu, selama membersihkan bekas ompolnya, berilah dia nasehat untuk tidak mengompol lagi secara lembut dan sabar.

  1. Jangan terlalu keras memarahinya saat dia mengompol

Mungkin Anda jengkel dan kesal pada kesalahan anak Anda yang mengompol. Namun, jangan sampai Anda terbawa emosi dan memarahinya dengan keras. Jika Anda terlalu keras pada anak Anda, dikhawatirkan akan memunculkan beban psikologis pada anak Anda, seperti kecemasan, minder, takut dan lain-lain, yang justru bisa memperparah kebiasaan mengompolnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn