20 Cara Mendidik Anak Balita yang Benar

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masa balita sering kali disebut sebagai masa keemasan dalam fase awal tumbuh kembang anak.

Oleh karena itu cara mendidik anak balita yang tepat harus diterapkan dengan baik oleh orang tua.

Pendidikan tentang moral dan kesopanan tentu yang paling utama harus diterima oleh balita.

Sikap yang baik sedari kecil akan terbawa hingga anak dewasa nanti. Bagaimana sih cara mendidik anak balita yang baik? Yuk disimak para ibu!

1. Ciptakan suasana yang mendukung

Untuk membentuk sikap dan perilaku anak yang baik akan timbul di lingkungan yang baik juga.

Jika anak Anda suka berlama-lama memilih pakaian, siapkan pakaian berjenis slip on dress atau baju terusan langsung pakai agar emosi Anda tidak terpancing oleh anak. Biarkan dia memilih pakaian mana yang dia suka.

Jika Anda mengajak anak bermain dengan teman-temannya, bawa cadangan mainan agar anak tidak rewel jika mainannya direbut oleh teman sebayanya.

Siapkan juga serangkaian aktivitas agar anak tidak cepat bosan. Jangan lupa membawa snack dan berbagai makanan kecil jika bepergian. Anak biasanya akan sangat rewel jika ia merasa lapar.

Kenakalan pada anak balita adalah wajar, tetapi ibu harus bisa mensiasatinya dengan cara mendidik anak nakal usia 3 tahun.

2. Beri pilihan pada anak

Meski masih balita, tapi anak cenderung memiliki pilihannya sendiri. Salah satu cara mendidik anak balita yang efektif adalah dengan membiarkan dia membuat keputusannya sendiri.

Biarkan anak memilih gelas warna apa yang dia inginkan, atau sepatu mana yang ingin dia pakai.

Jika Anda melarang anak untuk memilih, maka dia akan menjadi semakin rewel.

Kalau sudah begini, ibu perlu tahu cara mengatasi anak bandel yang susah diatur.

3. Arahkan anak Anda

Anak-anak sangat membutuhkan arahan orang tua untuk membentuk perilaku yang baik.

Jadi, jangan mengharapkan anak untuk untuk bersikap baik kalau Anda tidak pernah mengarahkannya.

Jangan menggurui atau menghakimi, tapi pandu anak untuk bersikap baik. Misalnya jika anak sedang menganteri untuk bermain, jelaskan pada anak untuk tidak mendorong temannya karena akan melukai yang lain.

4. Jelaskan tentang konsekuensi yang mungkin terjadi

Anda harus mengenalkan tentang adanya aturan dan batas-batas pada anak. Dan yang lebih penting adalah membuat mereka mengerti tentang aturan dan batas-batas tersebut.

Menurut ahli psikologi anak, menggunakan kata “Ibu” akan memberi dampak yang lebih pada anak.

Misalnya, “Kalau kamu lari-lari, Ibu takut kamu jatuh,” kalimat sederhana itu akan membuat anak merasa dipedulikan dan disayang.

5. Tunjukkan dan katakan

Salah satu cara mendidik anak balita yang baik adalah dengan mencontohkan secara langsung.

Balita akan lebih mengerti jika Anda menunjukkan terlebih dahulu sebelum mengatakan.

Ajak anak untuk terlibat dalam setiap hal kecil, dan lakukan bersama-sama dengannya.

Misalnya, Anda mengajak anak membuat cookies bersama. Ajak dia untuk bergantian mencetak kue dengan Anda.

6. Beri pujian

Anak usia balita biasanya akan melakukan sesuatu yang bisa membuat Anda bahagia.

Jangan lupa untuk memberi anak pujian setiap kali dia melakukan sesuatu hal yang positif.

Saat anak mau membereskan makanannya sendiri, puji bahwa dia adalah anak yang pintar.

Setiap anak menginginkan adanya perhatian, dan tugas Anda adalah memberi perhatian pada setiap perilakunya yang baik.

7. Alihkan perhatian

Orang tua akan cepat terbawa emosi ketika anak rewel dan menangis. Sehingga orang tua cenderung menggunakan cara instan untuk menghentikannya.

Terapkan cara lain yang akan membawa dampak positif untuk kepribadian anak Anda.

Ketika dia berebut mainan dengan kakaknya, ajak anak untuk bermain dengan mainan yang lain dan dampingi anak untuk bermain.

8. Pindahkan anak

Jika perhatian anak tidak bisa teralihkan, maka cara lain yang bisa Anda lakukan adalah memindahkannya ke tempat yang lain.

Ketika anak rewel dan menangis di supermarket, katakan padanya bahwa Anda akan mengajaknya pergi jika dia tidak mau diam.

Siapkan satu tempat khusus buat Anda dan anak untuk membuatnya tenang. Misalnya, kursi khusus atau di bawah tangga.

Ini bukanlah hukuman, tapi penting untuk membuat anak lebih tenang. Dengan cara mendidik anak balita seperti ini, dia akan tahu tentang konsekuensi yang harus diterima atas suatu perbuatan.

9. Ajarkan anak untuk meminta maaf

Sejak kecil, ajarkan anak untuk meminta maaf atas setiap kesalahan yang dia lakukan.

Membuat anak merasa bersalah memang bukan sesuatu yang baik, tetapi anak harus menyadari bahwa sesuatu yang dia lakukan itu tidak benar.

Jika anak memukul temannya, minta anak meminta maaf padanya. Katakan pada anak bahwa dengan meminta maaf, rasa sakit yang dirasakan oleh temannya akan hilang.

10. Biasakan anak untuk berterima kasih

Anak yang baik akan mengerti arti terima kasih. Anda sebagai orang tua harus mengajarkannya untuk terbiasa berterima kasih.

Setiap Anda memberinya snack, atau menyiapkan makanannya, ajarkan anak untuk berterima kasih.

11. Jangan gunakan kata “Jangan”

Daripada mengatakana pada anak apa yang tidak boleh dilakukan, lebih baik menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan.

Hindari menggunakan kata “jangan” untuk mendidik anak. Gunakan, “Adek kalau ngomong pelan-pelan, dong,” daripada “Jangan teriak-teriak!” Ada saat-saat dimana Anda harus menggunakan kata jangan, tapi hindari sebisa mungkin jika tidak benar-benar mendesak.

Juga jangan terbiasa membentak atau berkata kepada anak dengan nada tinggi karena dampak membentak anak sangat tidak baik.

12. Biarkan anak mencoba

Balita memiliki rasa penasaran yang tinggi. Jika mereka tidak bisa diarahkan, biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan, selama itu tidak berbahaya.

Jika anak sudah merasakan konsekuensi atas perbuatannya, maka dengan sendirinya mereka tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.

13. Tegaskan pada anak

Penting bagi orang tua untuk memberi ketegasan pada anak. Bukan menghakimi, tapi menegaskan.

Misalnya jika anak dengan sengaja menumpahkan minuman ke lantai, katakan pada anak bahwa Anda akan mengambil cangkirnya jika ia terus melakukan hal itu.

Jelaskan pula pada anak bahwa air yang tumpah di lantai akan membuatnya terpeleset.

14. Ajarkan anak untuk berkata “tolong” dan “permisi”

Perilaku anak yang baik berawal dari didikan orang tua. Ketika anak masih mulai belajar berbicara, ajarkan dia untuk terbiasa berkata “tolong”.

Kebiasaan ini akan terbawa di lingkungan yang lebih luas, sehingga anak Anda akan memiliki perilaku yang sopan meski dia masih balita. Ini adalah salah satu cara mendidik anak usia dini yang tepat.

15. Tekun dan konsisten

Bagi orang tua yang sedang mendidik dan mengajari balita perilaku yang baik, ketekunan dan konsistensi perlu untuk Anda jaga.

Ajarkan anak tentang suatu hal berulang kali setiap harinya. Hal ini mungkin akan membutuhkan waktu, tapi balita memiliki otak yang cerdas dan cepat menangkap segala sesuatu.

16. Jadilah contoh bagi anak

Usia balita berarti anak sedang dalam masa imitasi atau meniru segala tingkah laku orang tua.

Jadilah contoh yang baik bagi anak Anda. Selalu ucapkan terima kasih dan maaf dimana saja agar anak meniru tingkah laku Anda yang demikian.

17. Buat aktivitas menjadi permainan

Pendidikan perilaku adalah yang paling utama bagi balita. Terapkan metode permainan dalam pendidikan ini.

Misalnya, buat sebuah papan bintang di rumah. Berikan satu bintang setiap kali anak berbuat kebaikan, dan hapus satu bintang jika anak bertingkah nakal. Ibu juga perlu membuat papan bintang serupa agar anak merasa sedang berkompetisi.

18. Ajari anak berbicara dengan sopan

Kesopanan adalah dasar dari perilaku yang baik. Jangan pernah menaikkan nada suara Anda jika sedang berbicara dengan anak.

Dengan demikian anak juga akan berbicara dengan nada yang rendah dan sopan, sekalipun dengan orang lain.

19. Jangan gunakan pemaksaan

Sebagai orang tua yang ingin mengajarkan perilaku baik, Anda harus bersabar dan jangan gunakan paksaan.

Jika Anda memaksa anak untuk cepat-cepat menangkap apa yang Anda ajarkan, bisa jadi anak akan semakin tergoda untuk membantah.

Ulangi berkali-kali kesopanan yang ingin Anda ajarkan kepada anak. Jika anak terlihat bosan, Anda jangan pernah bosan untuk mengulangi hal yang sama pada anak.

20. Benarkan dengan halus

Dalam mendidik anak, akan banyak trials and errors yang Anda alami. Bukan hanya dari Anda, tetapi juga dari anak.

Anak-anak terkadang menangkap maksud Anda dengan caranya sendiri, tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Koreksi kesalahan anak dengan cara yang halus, dan motivasi anak untuk melakukan hal yang benar.

Cara mendidik anak usia 3 tahun harus dilakukan dengan metode yang tepat dan sejak dini, sekalipun anak masih balita dan belum lancar berbicara.

Masa awal pertumbuhan anak akan terekam dalam memorinya sampai ia dewasa.

Ibu harus bersabar dalam mendidik anak dan mengajarkan berbagai perilaku yang baik pada anak. Kesabaran adalah kunci kesuksesan dalam mendidik balita Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn