Cara Mengatasi Anak Bandel dan Susah Diatur

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap orang tua pasti melakukan yang terbaik untuk mendidik anaknya agar tidak bandel. Namun sikap membangkang dan melanggar peraturan secara alamiah dimiliki oleh anak, sehingga mereka pasti anak bertingkah bandel sesekali. Orang tua kadang terbawa emosi dan cenderung kurang sabar menghadapi anak yang sedang membandel. Padahal menggunakan emosi hanya akan memancing kenakalan anak semakin menjadi. Bagaimana cara mengatasi anak bandel tanpa harus menggunakan emosi? Berikut yang bisa Anda terapkan:

Baca juga:

1. Beri “hukuman” atas setiap tindakan nakal

Anda harus memastikan bahwa anak Anda memahami perilaku apa yang Anda harapkan darinya, dan hukuman apa yang akan mereka terima jika ia melanggar peraturan Anda. Ajarkan pada anak tentang adanya konsekuensi pada setiap kenakalannya. Misalnya jika anak tidak mau membereskan mainannya sendiri, katakan padanya bahwa ia tidak boleh lagi menggunakan mainannya karena tidak mau memberesekan mainan itu.

2. Biarkan anak belajar dari kesalahannya

Pendidikan anak memang dimulai dari rumah. Namun ketika anak bersosialisasi di lingkungan yang lebih besar, maka ia akan bertemu dengan orang-orang yang tidak akan memanjakannya seperti halnya dirumah. Bagi orang tua, membiarkan anak berbuat kesalahan adalah hal yang sulit, namun anak Anda akan mendapat pelajaran berharga dari itu semua. Berikut contohnya:

  • Anak malas mengerjakan PR dan menundanya hingga larut malam. Jangan membantunya mengerjakan, tapi biarkan anak mendapatkan nilai jelek karena tidak mengerjakan PR. Dengan demikian ia akan mengerti konsekuensi yang diterima karena menunda mengerjakan PR dan tidak akan mengulanginya lagi.
  • Jika anak masih berusia kurang dari 5 tahun, sangat mungkin ia bertengkar dengan teman sebayanya. Jika anak Anda memukul temannya, jangan langsung menegurnya. Di kemudian hari ketika teman-temannya menjauhi anak Anda, katakan padanya bahwa ia tidak boleh memukul temannya dan ajari anak untuk meminta maaf.

3. Gunakan “time out”

Time out adalah istilah dimana Anda menjauhkan anak Anda dari situasi dimana ia berada saat itu untuk memberinya pelajaran. Cara ini sangat efektif untuk meredam emosi anak dan orang tua. Pilih tempat yang sepi dan jauh dari gangguan. Nasihati anak Anda jauh dari saudara atau temannya agar ia tidak merasa malu. Time out cukup hanya 2 atau 3 menit saja sampai anak mau mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan lagi mengulanginya.

Baca juga:

4. Ambil mainan atau kesenanangan anak

Cara Mengatasi Anak Bandel harus Anda lakukan segera setelah anak menunjukkan perilaku yang buruk. Dengan demikian anak akan memahami hubungan antara perilaku nakal dan hukuman. Kesempatan ini sangat baik untuk mengajarkan anak tentang konsekuensi yang secara alamiah akan didapatkan oleh anak. Pada setiap situasi hukuman yang didapatkan anak akan berbeda.

  • Jika anak Anda masih balita hingga 5 tahun, mengambil mainannya adalah cara yang efektif. Jika anak Anda lebih besar, ambil kesenangan atau kebebasannya seperti waktu bermain di luar rumah atau menonton televisi.
  • Jangan menyerah dan mengakhiri hukuman dalam waktu singkat, anak akan merasa bahwa hukuman Anda hanya sebentar dan ia akan mengulangi perilakunya lagi.

5. Hindari hukuman secara fisik

Hukuman fisik tidak disarankan baik secara hukum atau agama, karena akan mempengaruhi hubungan anak dan orang tua secara langsung. Hukuman fisik akan meninggalkan trauma mendalam pada anak dan mempengaruhi kepribadian anak. Bukannya memberikan pemahaman yang benar pada anak, menggunakan kekerasan secara fisik akan membuat anak berpikir bahwa penggunaan kekerasan itu diijinkan. Dampak dari hukuman fisik pada anak:

  • Hukuman fisik akan berdampak pada kepribadian anak yang agresif.
  • Mendisiplinkan anak dengan cara fisik bukan cara efektif untuk menghentikan kenakalannya.
  • Efek negatif dari hukuman fisik akan menyertai anak hingga dewasa, yakni pada kesehatan mentalnya atau penggunaan kekerasan.

Baca juga:

6. Tenangkan diri Anda

Mendidik anak ketika emosi sedang memuncak bukan cara yang terbaik. Berikan waktu pada diri Anda sendiri untuk menenangkan diri. Jelaskan pada anak bahwa Anda ingin menyendiri dan akan kembali untuk membahas kenakalannya.

  • Tahan dorongan untuk membentak, mengancam, atau mengkritik. Anak akan menjadi sedih dan berdampak pada kepercayaan dirinya.
  • Temukan cara berbeda untuk menenangkan diri seperti bernapas panjang, meditasi, atau mandi.

7. Tegaskan dengan kata “tidak” atau “jangan”

Cara Mengatasi Anak Bandel dengan mengambil tindakan segera setelah Anda mengetahui anak bertingkah nakal dan minta ia untuk menjelaskannya. Penting untuk menjelaskan pada anak mengapa perilakunya salah dan mengapa Anda melarangnya.

  • Bersikap tegas bukan berarti berteriak. Ingat bahwa perilaku Anda akan ditiru oleh anak.
  • Tetap tenang dan bertindaklah dengan segera, tetapi jangan menggunakan emosi.
  • Jika anak Anda masih balita, berlututlah hingga tinggi Anda sama dengannya.
  • Berikan penjelasan yang bisa dimengerti oleh anak. Sesuaikan penjelasan Anda dengan usia anak.

8. Orang tua adalah boss-nya

Ada saat dimana anak-anak akan membangkang dan tidak mau mendengarkan Anda. Ingatkan anak bahwa Anda adalah boss dan anak harus menuruti semua perintah Anda. Ulang kalimat itu terus menerus setiap anak Anda bertingkah nakal. Tetaplah pada keputusan Anda, jangan pernah goyah atau anak akan berpikir bahwa dialah yang mengendalikan keadaan.

  • Tegaskan bahwa Andalah yang memegang kendali dengan mengatakan, “Mama adalah boss-nya,” atau “Mama ini orang tua.”
  • Jangan mengalah pada anak, sebagaimanapun ia rewel dan menangis.

9. Beri contoh yang baik

Anak akan mengamati setiap perilaku Anda dan menirunya. Pada usia berapa saja, anak akan mencontoh perilaku yang Anda tunjukkan pada berbagai situasi. Pastikan Anda memberi contoh perilaku yang baik pada anak. Selalu tunjukkan perilaku yang positif untuk ditiru anak Anda.

Baca juga:

10. Berikan pujian

Terkadang anak akan bertingkah nakal untuk menarik perhatian Anda. Jadi amati, akui, dan apresiasi setiap perilaku positif anak Anda. Jadi sebagai orang tua Anda tidak hanya bereaksi pada kenakalannya saja. Pujian akan meningkatkan kepercayaan diri anak, mendorong lebih banyak perilaku positif, dan mengurangi kenakalan. Lihat bagaimana perilaku positif akan berdampak pada hubungan Anda dengan anak, dan anak akan memahami bahwa perilaku positif lebih baik dari perilaku nakal.

  • Katakan padanya bahwa Anda bangga padanya.
  • Jelaskan secara spesifik perilaku yang mana yang Anda puji.
  • Beri pujian sesuai dengan usia dan perilaku anak.

11. Beri hadiah pada perilaku yang baik

Berikan hadiah kecil pada anak untuk berterima kasih padanya atas perilakunya yang baik. Namun hindari memberikan hadiah yang bersifat fisik karena akan berdampak pada pemahaman bahwa setiap tindakan baik harus diberi hadiah.

  • Buat papan kebaikan untuk anak. Berikan satu bintang untuk satu kebaikan anak. Jika anak memiliki saudara, biarkan mereka saling bersaing untuk menunjukkan perilaku baik. Jika anak tunggal, buat diri Anda sebagai pesaingnya.

12. Biarkan anak membuat keputusan

Sikap nakal anak bisa jadi karena mereka merasa tidak memiliki peran atau kendali. Berikan anak sedikit “kendali” pada hal-hal kecil. Dengan demikian akan mengurangi sikap nakal anak.

  • Biarkan mereka memilih baju apa yang ingin mereka pakai.
  • Tanyakan makanan apa yang mereka inginkan untuk makan siang.
  • Biarkan mereka memilih jajan sendiri saat di supermarket.

Cara Mengatasi Anak Bandel dengan mudah, sikap bandel atau nakal tetap akan dimiliki oleh anak terlepas dari pendidikan yang diberikan orang tua. Anda harus telaten menerapkan cara mendidik anak yang bandel agar kepribadian anak yang positif akan terbentuk secara perlahan sesuai dengan keinginan Anda.

Baca juga:

fbWhatsappTwitterLinkedIn