Hiperaktif adalah penyakit umum pada anak-anak. Hiperaktivitas adalah suatu kondisi dimana terjadi perubahan zat aktif secara biologis di dalam otak.
Hasil penelitian anak hiperaktif menunjukkan adanya gangguan pada area otak yang mengatur kemampuan untuk memecahkan masalah, merencanakan sesuatu, memahami tindakan orang lain dan mengendalikan impuls pribadi.
Anak hiperaktif tampaknya selalu “bergerak”. Dia terus bergerak dan tidak bisa diam, tangannya selalu ‘bermain’ dengan apa yang dia temukan sementara mulutnya berceloteh.
Jika anak hiperaktif biasanya tidak bisa diam di kelas, mereka mungkin terus bermain dengan pulpen, bermain dengan jari, menginjak lantai, atau melempar kertas ke anak lain.
Pada saat yang sama, remaja atau orang dewasa yang hiperaktif sering “gatal” ketika mereka sedang tenang, mereka ingin terus-menerus membenamkan diri dalam kesibukan.
Kesulitan belajar pun sering dialami oleh anak hiperaktif termasuk dalam hal membaca. Ada beberapa tips cara mengatasi anak hiperaktif atau cara mendidik anak hiperaktif pintar membaca sebagai berikut:
1. Membaca buku bersama
Saat menghadapi emosi, terutama kemarahan, kekecewaan, penolakan, kesepian, kesedihan atau emosi “sulit” lainnya, kita bisa pergi ke perpustakaan umum atau toko buku, yang mana anak-anak sering mengalami.
Kita juga bisa meminta saran dari pengurus di sana. Kemudian bacakan buku tersebut bersama anak dan diskusikan perasaan anak tersebut. Dengan membaca buku bersama secara tidak langsung orang tua telah berperan dalam cara mengajari anak membaca dan menuntun anak pintar membaca.
Diskusikan apa yang dilakukan “karakter” dalam buku tersebut. Bagaimana reaksinya, apa yang dilakukan seorang anak ketika menghadapi situasi seperti itu? Kemudian diskusikan pemecahan masalah dari situasi tersebut dengan anak tersebut.
2. Ajari untuk senang membaca
Ada banyak cara untuk membuat membaca menjadi menyenangkan, meskipun keterampilan itu sendiri sulit untuk anak hiperaktif. Ingatlah bahwa membaca di tingkat paling dasar berisi cerita dan informasi menarik yang akan dinikmati semua anak dengan beragam manfaat membaca buku sedari dini
- Membacakan untuk anak
Jadikanlah membaca sebagai waktu berkualitas yang menyenangkan bersama orang tua. Metode membacakan untuk anak juga terbukti bisa menjadi cara melatih anak membaca cepat.
Anak-anak usia dini atau anak usia sekolah mereka memiliki daya tangkap yang tinggi dan cepat, selain itu juga kekuatan dalam mengingatnya pun cukup kuat.
- Buat prediksi
Tanyakan pada anak apa yang menurutnya akan terjadi selanjutnya.
- Tunjukkan ceritanya
Biarkan anak-anak memilih karakter mereka dan berikan kepada anak juga. Gunakan suara dan kostum yang menyenangkan untuk menghidupkannya.
3. Memahami aktivitas sehari-hari
Memahami kekuatan belajar anak melalui aktivitas sehari-hari, baik secara visual, auditori maupun kinestetik. Jika anak suka melihat, berarti gaya belajar anak lebih dominan secara visual.
4. Membaca bersama kakak
Jika anak hiperaktif memiliki kakak, ajaklah kakaknya untuk belajar di ruang keluarga agar ia juga dapat mendengar dan melihat bagaimana kakaknya belajar. Dengan cara ini dia bisa meniru bagaimana kakaknya membaca, menulis atau memahami isi bacaan.
5. Selingi dengan humor
Humor, belaian, sentuhan dan pujian. Biarkan anak-anak merasa nyaman dengan orang tua, kakak atau guru mereka. Humor menjadi salah satu strategi cara mengajari anak membaca paling menyenangkan karena dapat meningkatkan motivasi belajar anak hiperaktif dalam membaca, sehingga mereka dapat mencerna dengan baik bahan bacaan.
6. Izinkan anak hiperaktif berkomunikasi
Izinkan anak berkomunikasi dengan guru atau teman bermain. Semakin banyak komunikasi, semakin kaya kosakata anak dan semakin besar daya ingat anak serta kemampuan membaca yang lebih baik.
7. Dukung kebutuhan belajar anak
Belikan alat tulis atau buku pilihan anak (cerita, majalah atau bahan bacaan lainnya), tetapi orang tua juga harus bisa membimbing anak dengan baik dalam membaca.
8. Sabar mengenalkan kata dan huruf
Konsistensi dalam menggunakan kata dan huruf. Anak usia 6 tahun belajar bersama dengan orang tuanya hanya 30 menit -1 jam, itu sangat bagus, yang terpenting mereka mengerti dan menerima. Percayalah bahwa daya tangkap anak itu cepat.
9. Evaluasi kemampuan membaca anak
Memahami proses berpikir dan menghubungkan kata. Orang tua dapat meninjau apa yang telah dipelajari anak-anak mereka melalui pertanyaan, afirmasi dan pewarnaan, pengucapan kata demi kata dan kegiatan merapihkan.
10. Mengajarkan menjadi dirinya sendiri
Anak harus menjadi dirinya sendiri, sehingga merasa namanya KEPUASAN dengan hasil pekerjaannya, tanpa didikte oleh ibu/ayah. Ini meningkatkan kepercayaan diri anak dan membuatnya lebih bahagia saat belajar membaca.