Membaca merupakan sebuah kebutuhan penting bagi Manusia. Dalam kehidupan sehari – hari, membaca menjadi hal yang sulit dilepaskan. Hampir tidak pernah dalam seharipun kita tidak membaca. Selain perkembangan teknologi yang mengharuskan kita membaca, dalam melakukan pekerjaan pun kita juga memerlukan membaca.
(Baca juga: Cara mengajari anak membaca)
Membaca harus dilatih sejak kecil, agar sejak dalam menempuh pendidikan hingga dewasa nantinya akan mudah dalam melaluinya. Oleh karenanya, sejak dini anak perlu diajarkan membaca. Dengan membaca juga bisa melatih serta membiasakan otak anak untuk berpikir dan bekerja. Beruikut beberapa tahap atau cara yang dapat diterapkan dalam mengajarkan anak membaca.
(Baca juga: Cara mendidik anak usia dini)
1. Menghafal huruf
Cara awal untuk menghafal huruf adalah perkenalkan 32 jenis huruf beserta bentuk-bentuknya pada anak. Pada awalnya hal ini akan terasa sulit, namun perlahan-lahan anak akan menghafalnya. Mulailah menggambarkan bentuk huruf sambil menyebutkan penyebutnnya. Hal ini menjadi pengenalan yang mungkin terasa asing awalnya bagi anak. Namun jika terbiasa diulang, maka secara perlahan-lahan akan mudah diingat oleh anak. Kita bisa menuliskan huruf sambil menyebutnya, lalu meminta anak mengikuti kita tentang cara menulus bentuknya sambil juga menyebut hurufnya. (Baca juga: Cara melatih anak berbicara)
Jika anak mampu, kita bisa mengajarkan bedanya antara huruf vokal (A, I, U, E, O) dengan huruf konsonan (huruf selain A, I, U, E, O). Hal ini bertujuan mempermudah anak dalam tahap menggabungkan huruf vokal dan huruf konsonan saat belajar mengeja nantinya. (Baca juga: Cara mendidik anak agar berani)
2. Bermain huruf
Sebenarnya bermain huruf termasuk di dalam menghafal huruf. Hanya saja, bermain huruf ini merupakan suatu cara santai yang ditempuh agar anak mudah menghafal huruf dan tanpa adanya tekanan. Ajaklah anak bermain dengan objek permainan berupa huruf. Kita bisa membuat game tebak huruf, misalnya kita menuliskan huruf dan meminta anak menebak sebutannya. Atau kita menyebutkan huruf dan meminta anak menuliskan bentuknya. Buatlah game yang bisa berbeda-beda dalam seminggu agar anak tidak bosan. Berikan reward atau hadiah apabila anak mampu benar dalam jumlah jawaban tertentu. Reward juga menjadi sebuah motivasi agar anak berusaha menghafal dan mengingat huruf tersebut agar benar saat games nantinya. (Baca juga: Cara mengatasi anak susah belajar)
Jika anak semakin mahir, maka games boleh dikembangkan misalnya Orang Tua menuliskan secara acak sebuah huruf, dan meminta anak membaca atau menyebutkan nama huruf tersebut. Atau bisa juga Orang Tua menyebutkan hurufnya, dan memint anak untuk menuliskannya di atas kertas. Pada awalnya, lakukan games ini secara sederhana dan tanpa batasan waktu untuk membiarkan anak berpikir dan menjawab tanpa adanya tekanan. Jika anak sudah semakin mahir, maka boleh diberikan batasan waktu untuk tiap hurufnya. Hal ini bertujuan melatih kecepatan anak untuk mengolah ingatannya dan melatih kecepatan berpikir anak. (Baca juga: Terapi anak terlambat bicara)
3. Belajar mengeja kata
Setelah anak mahir menghafal huruf maka mulai ajarkan anak cara mengeja kata. Ajarkan anak mengeja yang dimulai dengan kata – kata sederhana. Mulai ajarkan anak mengeja persuku kata dari kata – kata sederhana. Misalkan kita memilih kata sederhana seperti “RABU” maka kita minta anak membaca dengan membaginya menjadi 2 suku kata, yaitu “RA” dan “BU”. Jadi ajarkan anak dengan menyebut jika huruf R + A maka hasilya RA, sedangkan B + U hasilnya BU. (Baca juga: Cara mendidik anak agar nurut)
Jika anak sudah mahir dengan menggabungkan 2 huruf, antara huruf vokal (A, I, U, E, O) yang digabung dengan huruf konsonan (selain huruf vokal) yang membentuk suku kata, maka diajari mnggeabungkan ejaan dari 2 suku kata. Misalnya kita meminta anak menggabungkan suku kata “RA” + “BU” yang hasilnya “RABU”. Jika anak sudah lancar, maka kita bisa mengembangkan ejaan katanya dengan menggunakan kata yang suku katanya lebih dari dua huruf. Misalnya contoh yang 3 huruf dalam satu suku kata “KA” + “MIS” dan contoh yang 4 huruf dalam satu suku kata “MING” + “GU”. (Baca juga: Cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan)
Jika anak semakin lancar, maka ejaan bisa kita kembangkan dengan menggunakan kata yang lebih panjang atau kata yang memiliki lebih dari 2 suku kata. Misalnya kita minta anak mengaja kata “PE” + “LU” + “PA” atau kata lainnya yang memiliki lebih dari dua suku kata. Latih anak membaca dengan semakin memperbanyak suku katanya dalam satu kata. (Baca juga: Cara mendidik anak agar cerdas)
Pada saat mengajarkan di tahap ini, semua kata kita tuliskan di atas kertas yang dilihat anak atau di papan tulis, lalu kita minta anak mengejanya. Ajarkan anak untuk menguraikan kata yang kita tulis menjadi sebuah du buah suku kata untuk mempermudahkannya dalam mengeja atau membaca. Jika anak kesulitan, maka bisa kita bantu sedikit – sedikit hingga anak mampu mandiri (Baca juga: Cara agar anak cepat jalan)
4. Bermain suku kata
Barmain suku kata bertujuan membuat anak belajar membaca dengan dimulai huruf yang membentuk kata sederhana. Misalnya kata “SAPU” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “SA” dan “PU”. Bermain dengan suku kata atau belajar dengan suku kata maka akan membuat anak belajar untuk membentuk kata. Dengan belajar atau bermain suku kata anak akan mampu mengolah kata yang ada dan membaginya menjadi berapa suku kata yang menyusun suatu kata tersebut. Hal ini akan membuat otak anak terbiasa berpikir mengenai dasar suku kata yang membentuk kata tersebut pada akhirnya. Disini akan membiasakan anak mampu berpikir menguraikan sebuah kata yang didengarnya dan menuliskannya. Hal ini dapat meningkatkan daya tangkap dan daya olah kata anak terhadap proses membacanya. (Baca juga: Cara mengajari anak berenang)
5. Membaca kalimat
Jika anak telah mahir membaca satu atau dua patah kata yang kita berikan, maka kita bisa mengembangkan pola bacaan dengan memberikan kalimat pendek yang kita minta kepada anak untuk dibaca hingga selesai. Hal ini mungkin masih membutuhkan waktu bagi anak untuk mengejanya, dan biarkan anak menyelesaikannya. Jika anak kesulitan, maka bisa kita bimbing per tiap katanya. Hal ini bisa dilakukan berulang sampai tidak ada satu katapun yang salah baca. Jika anak telah mahir, maka bacaan kalimat bisa ditingkatkan menjadi lebih panjang jumlah katanya. Atau jumlah kalimatnya ditambah, hingga anak mampu membaca sebanyak 1 paragraf atau lebih. (Baca juga: Cara melatih bayi duduk)
6. Sering-sering meminta anak mengeja bacaan saat disela kegiatan
Hal ini dimaksudkan adalah meminta anak membaca secara spontan dalam waktu yang terbatas. Misalnya kita mengajak anak bersepeda keliling kompleks, maka sambil jalan kita minta anak membaca atau mengeja nama dari papan jalan misalnya, atau papan-papan keterangan lain misalnya. Hal ini bertujuan melatih anak mampu berpikir dan membaca secara spontan tanpa persiapan. Selain itu, hal ini bertujuan anak berlatih membaca dengan cepat dalam waktu yang terbatas. Semakin sering metode ini diterapkan pada anak, maka dapat semakin memperlancar anak dalam membaca. (Baca juga: Cara agar anak tidak ngompol)
7. Luangkan waktu bersama
Untuk cara melatih anak membaca, yang terpenting adalah meluangkan waktu yang cukup untuk anak. Dalam mengajarkan membaca, kita membutuhkan waktu bersama anak yang lebih lama, mulai dari pengenalan huruf hingga anak mahir membaca. Dalam mengajarkan anak membaca, kita sebaiknya tidak memarahi anak bila mengalami kesulitan dalam membaca. Karena hal tersebut membuat anak dapat menyerah dan menjadi malas untuk melanjutkan belajar membaca. (Baca juga: Cara menstimulasi bayi merangkak)