Dalam proses perkembangannya, seorang anak akan mempelajari berbagai hal yang dibutuhkannya untuk menjalani setiap aktivitas sehari hari. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh setiap anak akan dimulai sejak pertama kali dia dilahirkan. Dengan bertambahnya usia dan kematangan fisik maupun kecerdasan anak, akan semakin banyak hal yang bisa diajarkan kepadanya. Dalam proses pembelajaran kepada anak, orang tua adalah guru terbaik yang dapat memberikan berbagai macam ilmu maupun cara cara yang harus dilakukan dalam berkehidupan seperti cara mengajari anak berjalan.
Kemampuan anak dalam mengendalikan keinginan untuk buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) merupakan hal yang harus dikuasai oleh anak. Dalam proses penguasaan kemampuan tersebut, anak harus diajarkan secara perlahan karena anak tidak akan langsung bisa secara alami mampu mengendalikan hajat tersebut. Kebiasaan anak yang sudah terbiasa membuang air besar ataupun air kecil didalam pampersnya menjadikan proses pembelajan ini harus dijalani dengan perlahan dan harus memenuhi syarat terlebih dahulu sebagai berikut :
- Anak harus siap secara fisik, umur, dan mentalnya. Cara mendidik anak usia 1 tahun dan seterusnya harus benar agar anak cepat siap secara fisik dan mentalnya.
- Ada tanda dimana anak dapat menahan kencingnya seperti kondisi anak yang tahu bahwa kondisi popoknya telah basah, Anak yang dapat mengatakan bahwa dia telah BAB atau BAK.
- Jangan paksakan anak untuk mempelajari hajat buang air ini sebelum dia siap karena melalui proses paksaan anak akan semakin sulit untuk diajari.
- Anak yang terlambar diajari juga akan menjadikannya sangat sulit untuk mampu mengendalikan hajat BAB dan BAK. Usia yang tepat untuk mulai mengajari anak tentang hal ini adalah saat anak minimal memiliki usia 2 tahun keatas.
- Anak telah mampu memahami perintah sederhana dan mampu mengungkapkan perasaannya serta keinginannya.
Setelah semua syarat diatas terpenuhi sebagai tanda awal dimulainnya proses mengajari anak untuk buang air besar di WC makan ibu dapat mulai mencoba secara perlahan memberikan pengertian kepada anak. Dalam proses pembelajaran ini sangat perlu diperhatikan agar tidak ada proses paksaan seperti cubitan dan pukulan kecil kepada anak agar tidak menimbulkan trauma dan bahkan keinginan untuk tidak belajar. Berikut cara mengajari anak buang air besar di wc yang dapat dipraktekkan oleh ibu.
- Luangkan waktu
Untuk melakukan pelatihan dan pembelajaran terkait dengan kegiatan bersih diri ini kepada anak, orang tua harus meluangkan waktu yang cukup setiap hari dan secara konsisten serta penuh kesabaran untuk melatih anak agar mampu buang air besar di dalam wc.
- Berikan pengertian
Cara mengajari anak buang air besar di wc adalah dengan memberikan pengertian bahwa sanya setiap orang akan melakukan kegiatan buang air besar di wc bukan di pampert atau di sembarang tempat. Dalam proses pengertian ini, ibu dapat mengatakan kelebihan ketika anak buang air besar di wc dan kekurangan bila anak tidak melakukannya contohnya tekait dengan higienitas.
- Ciptakan rutinitas ketoilet
Cobalah untuk menciptakan rutinitas harian anak untuk pergi ketoilet pada jam jam diamana dia biasanya melakukan buang air besar. Sebagai contoh anda dapat mengajak anak dipagi hari ketika dia baru bangun tidur untuk pergi ke toilet dan mencoba duduk di wc untuk buang air besar. Bersabarlah untuk menunggu sampai anak buang air besar, namun apabila anak tidak mau sebaiknya adan turuti dan ulangi setiap hari.
- Berikan contoh
Kebanyakan anak akan mempelajari hal baru dengan cara mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengajari anak buang air besar di wc adalah dengan memberikan contoh mulai dari contoh menggunakan wc sampai dengan mencontohkan untuk selalu membuang air besar ke wc.
- Konsiten
Lakukan kegiatan untuk mengajari anak ini secara konsisten setiap hari dan usahakan bahwa semua orang yang terlibat dan yang berinteraksi dengannya melakukan hal yang sama agar anak dapat benar benar memahami bahwa buang air besar di wc adalah kegiatan yang dilakukan semua orang. Agar proses pembelajaran ini berhasil sebaiknya sejak dini, cara mendidik anak agar nurut dan mandiri serta cerdas harus dilakukan dengan benar.
- Gunakan bantuan Training potty
Bentuk wc untuk buang air besar yang ada dirumah biasanya didesign dengan ukuran yang khusus untuk orang dewasa sehingga anak akan susah untuk menggunakannya. Dalam proses pembelajaran awal ini, orang tua dapat menggunakan training potty sebagai bentuk kecil dari wc yang digunakan oleh anak. Pelatakan training potty ini bisa didalam wc sehingga ibu dapat memberikan contoh langsung kepada anak.
- Beberapa cara pendukung lainnya.
Selain cara cara diatas, ada beberapa cara pendukung lainnya yang dapat menstimulus anak untuk mau belajar menahan hajat buang air besarnya dan mengeluarkannya hanya di wc sebagai salah satu cara mendidik anak usia dini yang disebutkan dibawah ini,
- Ajari istilah dalam buang air seperti kencing, siram wc, berak, cebok, dan kata lain yang familiar digunakan dikeluarga.
- Seringlah bertanya terkain kondisi popok anak apakah sudah basah atau ada kotoran.
- Ajari anak mengenali bahasa tubuhnya seperti tanda tanda tubuh ingin buang air besar.
- Berikan pujian kepada anak dan reward apabila dia berhasil dalam pembelajaran ini.
- Gantilah pampers atau popok anak dengan celana dalam setelah dia mulai bisa mengendalikan buang air besarnya.
Cara mengajari anak buang air besar di wc tersebut dapat anda coba ajarkan kepada anak yang sudah sesuai dengan syarata yang disebutkan diatas agar anak mampu mengendalikan buang air besarnya serta mampu mengerti dimana tempat yang tepat dan cara membuangnya. Dalam memberikan pembelajaran pada anak jangan sekali kali membentaknya karena ada dampak membentak anak yang cukup menganggu perkembangannya.