10 Cara Mengajari Anak Disleksia dan Gejalanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beberapa anak memang terlahir dengan kemampuan yang berbeda-beda. Salah satunya adalah Anak yang mengalami Disleksia. Disleksia adalah gangguan membaca dan menulis yang dialami pada anak berusia 7-8 tahun. Disleksia sangat mempengaruhui perkembangan anak, terutama pada proses belanjarnya. Dalam sekilas, penderita disleksia memang tidak menunjukan ciri-ciri khusus. Namun ini akan lebih terlihat pada kemampuan dalam menghubungkan huruf nenjadi kata, kesulitan membaca, tidak bisa memegang alat tulis dengan baik dan kesulitan lain yang dihadapi ketika menerima pelajaran. (Baca juga: Tanda Anak Autisme)

Ada dua tipe Disleksia, yaitu bawaan sejak lahir atau faktor genetik dan perubahan yang disebabkan oleh cara kerja otak kiri. Seorang anak yang mengalami Disleksia harus lebih diperhatikan agar ia dapat lebih mudah mengikuti pelajaran. Bahkan ada sekolah khusus yang di sediakan untuk membantu mengajari anak yang mengalami Disleksia. Adapun cara khusus yang diberikan untuk anak yang menderita Disleksia. (Baca juga: Ciri-ciri Anak Autis )

Cara Mengajari Anak Disleksia

1.Jangan Mudah Menyalahkan Anak Saat Melakukan Kesalahan

Anak yang mengalami Disleksia bukan berarti dia adalah anak yang bodoh. Hanya saja mengalami gangguan dalam menerima pelajaran. Ketika anak melakukan kesalahan dalam membaca huruf, jangan langsung menyalahkan karena ini akan membuatnya tidak percaya diri sehingga sulit belajar. Mengatasi anak Disleksia harus lebih sabar dan jangan mudah menyalahkan walaupun ia melakukan kesalahan. Karena dengan menyalahkannya justru akan membuatnya semakin despresi.

2.Menggunakan Media Belajar Khusus

Gangguan Disleksia yang dialami oleh anak-anak tidaklah sulit untuk disembuhkan. Salah satunya dengan media pembelajaran yang sedikit berbeda yaitu dengan gambar. Anak yang mengalami Disleksia umunya lebih mudah memahami sesuatu dengan gambar. Gunakan gambar untum membantu mereka memahami huruf sehingga akan lebih mudah dalam membaca dan menulis dengan lancar. Walaupun tidak mudah, namun harus sabar agar memperoleh hasil yang baik untuk anak yang terkena Disleksia. Anak Disleksia memang sedkit berbeda, untuk itu diperlukan

3.Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak

Anak Disleksia tentu berbeda dengan teman-temannya. Ini seringkali membuatnya lebih mudah merasa tidak percaya diri. Sebagai orang tua, sebaiknya selalu memberikan dukungan pada Anak agar memiliki rasa percaya diri. Walaupun berbeda dnegan teman-temannya. Namun, Disleksia bisa disembuhakn dengan cara yang mudah, salah satunya dengan memberikan dukungan agar anak tidak mudah down. Sebagai orang tua, seharusnya harus lebih bisa memberikan semangat agar ia semakin percaya diri. Dukunagn dari orang tua sangatlah penting untuk anak, khususnay anak yang mengalami Disleksia.

4.Memberikan Motivasi Belajar Pada Anak

Berikanlah perhatian khusus pada Anak Disleksia dengan cara mendampinginya saat belajar. Selain itu, sebaiknya berikan motivasi tentang pentingnya membaca dan menulis sehingga ada keinginan anak untuk belajar menjadi lebih semangat. Setiap anak pastinya akan lebih percaya diri dan tumbuh lebih baik jika memiliki dukungan dari Orang tua, terlebih untuk anak yang mengalami Disleksia. Pastikan lebih memberikan dukungan agar ia bisa belajar dan bisa bergaul seperti anak lain seusianya. Banyak anak yang mengalami Disleksia merasa dijauhi teman-temannya, untuk itu sebagai orang tua harus bisa memberikan dukungan agar lebih semangat.

Peran orang tua dalam menangani anak yang menderita Disleksia sangatlah penting. Diperlukan kesabaran dalam mengajari supaya ia dapat dengan mudah memahami kosakata sehingga mudah untuk membaca dan menulis. Disleksia yang diderita anak-anak tentunya sudah memberikan “sinyal” terhadap orang tua agar lebih cepat dalam mengatasinya. Gejala Disleksia sangat mudah dikenali sehingga para orang tua harus lebih cepat dalam mengatasinya.

Gejala Disleksia Pada Anak

1.Kesulitan Mengingat Urutan Hal Yang Sudah Umum

Anak yang mengalami gangguan Disleksia biasanya kesulitan jika dimintai untuk mengurutkan hal-hal yang sudah umum ada dalam kehidupan sehari-hari seperti, nama Hari ataupun tidak bisa mengurutkan Abjad dengan baik. Untuk itu, peran orang tua dalam mengajari juga sangat penting. Dengan cara yang lebih pelan, maka anak penderita Disleksi akan lebih mudah memahami dan mengurutkan dengan baik.  (Baca juga: Ciri-ciri Anak Indigo)

2.Lambat Dalam Menulis

Ciri yang paling tampak pada Anak yang mengalami Disleksia adalah lebih lambat ketika menulis. Hal ini karena ia kesululitan dalam menulis abjad dan susah membedakan huruf-huruf yang sekilas terlihat hampir sama seperti “p” dan “q”, “b” dan “d” dan huruf lain yang memiliki bentuk sama. Untuk itu, dalam mengajarinya harus dilakukan metode khusus seperti yang sudah dijelaskan diatas. Terkadang gangguan Disleksia membuat anak enggan untuk belajar menulis karena orang yang kurang sabar dalam mengajarinya. (Baca juga : Penyebab Anak Terlambat Bicara)

3.Sulit Memahami Apa Yang Telah Didengar

Gangguan Disleksia bukan berarti Anak tersebut tidak cerdas. Hanya saja ia lebih lambat dalam memproses kata-kata yang telah didengar. Hal ini membuatnya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencerna apa yang orang lain katakan. Dalam hal ini, jangan terlalu memaksa anak untuk bisa langsung menjawab, sebaiknya pahami terlebih dahulu. Memaksanya hanya akan membuatnya enggan mengeluarkan jawaban yang akan ia katakan. (Baca juga: Perkembangan Motorik Halus Anak )

4.Tidak Menyukai Hal Yang Berkaitan dengan Membaca dan Menulis

Anak Disleksia tidak tertarik dengan berbagai hal yang berhubungan dengan baca tulis karena dirasa sulit dalam memahami kosa kata baru. Anak yang normal biasanya tertarik dengan buku bacaan karena keingintahuannya. Tapi jika mereka mulai tidak tertarik dengan berbagai buku bacaan, sebaiknya para Orang tua lebih waspada karena bisa jadi mengalami gangguan Disleksia. Dengan penanganan yang cepat, maka tidak akan terlambat sehingga anak tidak (Baca juga: Cara Mengatasi Anak Susah belajar)

5.Mengalami Kesulitan Dalam Berhitung

Walaupun kemampuan terhadap berhitung rendah, namun bukan berarti Anak Disleksia tidak bisa berhitung. Mereka hanya kesulitan dalam membedakan angka sehingga tidak bisa menghitung dengan cepat. Menghitung adalah hal yang paling disukai anak-anak karena dianggao asyik, namun hal ini justru berbeda bagi anak yang terkena gangguan Disleksia. (Baca juga: Cara Mendidik Anak Usia 1 Tahun)

6.Kesulitan Untuk Menjawab Pertanyaan

Saat mengikuti proses belajar mengajar, anak-anak pada umumnnya lebih cepat dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh tenaga didik. Tapi bagi anak Disleksia akan mengalami kesulitan dalam menjawab karena membutuhkan pemikiran dalam merangkai kata-kata. Ini paling banyak ditemukan, namun beberapa tidak sadar hingga harus diajari secara khusus agar lebih paham. (Baca juga: Cara Mengajari Anak Bicara)

Mengatasi anak Disleksia tidak sulit asalkan harus lebih sabar dalam mendidiknya. Sebaiknya leboh memberikan motovasi agar mereka lebih semangat ketika menerima pelajaran yang dajarkan. Walaupun mereka memiliki gangguan dalam materi baca dan tulis, tapi bukan berarti mereka tidak memiliki keinginan untuk belajar. Mengajai anak Disleksia harus lebih sabar dengan cara yang khusus.

fbWhatsappTwitterLinkedIn