Pola Makan Bayi 0-12 Bulan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pola makan bayi patut diperhatikan oleh ibu yang memiliki bayi. Ibu tidak boleh sembarangan memberikan makanan pada bayinya, selain itu jadwal makannya pun harus tepat dan sesuai. Bayi berbeda dengan orang dewasa. Sistem metabolisme pada tubuh orang dewasa cenderung stabil sehingga orang dewasa tidak akan mudah lapar, sedangkan sistem metabolisme pada tubuh bayi belum maksimal atau stabil. Metabolisme yang belum stabil inilah yang membuat bayi akan mudah lapar meski baru minum ASI atau makan. Hal tersebutlah yang harus dimengerti oleh ibu. Pemberian pola makan dan jadwal makan yang salah bisa menyebabkan bayi kekurangan nutrisi, jika nutrisi tidak terpenuhi otomatis perkembangan bayi tidak akan optimal.

Bayi Usia 0 Bulan

Bayi yang baru dilahirkan dan berusia 0 bulan tidak ada makanan dan minuman yang lebih baik untuknya dibandingkan dengan ASI. Memang di awal kehidupannya ibu perlu mengenalkan ASI pada bayinya. Bayi harus bisa menyesuaikan diri saat berada di luar kandungan. Selama di kandungan bayi akan mendapatkan makanan dan minuman dari plasenta. Saat di luar kandungan, bayi harus mencari makanannya sendiri sehingga, bayi akan kebingungan dan belum terbiasa.

Oleh sebab itulah peran ibu diperlukan untuk membantu bayi ketika menyusui. Menyusui tidak semudah yang dibayangkan, terutama untuk ibu baru. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan ketika ibu baru pertama kali menyusui :

  • Tidak boleh diberikan makanan padat maupun makanan semi padat
  • Untuk pola makan dan menyusui bayi usia 0 bulan sebaiknya ibu memberikan ASI setiap 1 jam sampai dengan 2 jam sekali.
  • Sistem pencernaannya yang belum sempurna membuat bayi akan mudah haus dan lapar meski sudah menyusu lama.
  • Bayi usia 0 bulan akan menyusu dengan rentang waktu antara 45 menit sampai dengan 1 jam.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusui bayi :

Pengeluaran ASI” state=”opened

Setelah melahirkan ASI tidak akan keluar dengan sendirinya. Berikut ini hal yang harus diperhatikan ibu agar ASI bisa keluar dengan lancar :

  • Pastikan saat hamil, ibu rajin membersihkan puting payudaranya.
  • Rajin membersihkan puting payudara saat hamil akan memudahkan keluarnya ASI ketika menyusui pertama kali.
  • Ibu yang saat hamil anak pertama dan jarang membersihkan puting payudaranya biasanya untuk mengeluarkan ASI membutuhkan waktu yang lebih lama.
  • Cara membersihkan puting payudara bisa menggunakan kapas dengan air hangat. Selain itu menarik-narik puting dengan lembut juga bisa mempercepat keluarnya ASI.
  • Agar ASI berkualitas ibu diharapkan mengkonsumsi makanan untuk memperbanyak ASI seperti sayuran hijau dan buah-buahan setiap hari. Ibu dilarang mengkonsumsi makanan dan minuman yang bisa membuat bayinya diare, sebab apa yang dimakan dan diminum ibu akan dimakan serta diminum pula oleh bayinya.

Posisi Menyusui

  • Banyak posisi yang bisa ibu pilih ketika menyusui, namun untuk bayi usia 0 bulan ada baiknya ibu mengikuti posisi menyusui yang disarankan oleh dokter atau bidan.
  • Posisi yang disarankan itu adalah dengan memiringkan kepala dan tubuh bayi, salah satu tangan bayi berada di belakang sedangkan posisi muka bayi sedikit menengadah ke atas. Pastikan jika bayi masih bisa bernafas ketika menggunakan posisi itu. Bayi biasanya sudah memiliki rooting reflex yaitu gerakan bayi untuk mencari puting ibu.
  • Posisi yang benar akan memudahkan ASI masuk ke saluran pencernaan.
  • Kesalahan posisi justru bisa membuat ASI masuk ke saluran pernafasan bayi sehingga, bisa membuat bayi tersedak dan cegukan. (Baca juga : menyusui sambil tiduran)
  • Buatlah posisi ibu senyaman mungkin dengan sandaran pada kursi atau tembok sebab bayi akan menyusu pada ibu dalam rentang waktu yang lama.

Hindari DOT

Ibu yang merasa kesulitan ketika menyusui dan tidak sabar menunggu bayinya menyusu akan memilih untuk memberikan DOT pada bayinya. DOT memiliki kerugian bagi bayi dan ibu itu sendiri. Berikut ini adalah kerugian memberikan DOT pada bayi :

  • Bayi akan terkena bingung puting. Akibatnya bayi tidak mau menyusu pada ibunya.
  • Coba perhatikan bentuk dot sama puting ibu, bentuknya berbeda bukan?. Hal itulah yang akan membuat bayi menjadi bingung putting.
  • Jika sudah begitu, ibu yang ingin memberikan ASI pada bayinya harus dengan cara diperah dan dimasukkan ke dalam DOT. Namun hal tersebut bukanlah hal yang efektif dikarenkan rangsangan dari mulut bayi tidak diperoleh oleh ibu, padahal rangsangan dari mulut bayi bisa memudahkan payudara untuk memproduksi ASI.
  • Terus memerah ASI akan mengurangi jumlah produksi ASI ibu dikarenakan payudara tidak terkena rangsangan sehingga produksi ASI akan berkurang.

Baca juga : bahaya bayi menggunakan empeng

Bayi Usia 1 Bulan

Bayi akan memiliki pola makan yang sama dengan bayi usia 0 bulan. Ibu akan mengalami kelelahan terutama saat malam hari sebab saat malam hari bayi akan menyusu lebih lama, dibandingkan dengan siang hari. Hal tersebut memang hal yang wajar sebab pencernaan bayi yang belum sempurna. Pencernaan bayi akan mulai sempurna di atas usia 3 bulan. Oleh sebab itu, bayi tidak akan mulai bergadang ketika usianya sudah di atas usia 3 bulan. Yang perlu dilakukan dan diperhatikan  ibu ketika memberikan pola makan pada bayi usia 1 bulan adalah :

  • Tetap memberikan bayi ASI setiap satu jam sekali atau dua jam sekali. Ibu juga harus memberikan ASI kapanpun bayi mau. Produksi ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi sehingga jika tidak sering disusukan produksi ASI pun akan menurun. (Baca juga : cara memperbanyak ASI)
  • Bayi masih akan menyusu lama pada ibu. Durasi menyusunya sebanyak 45 menit atau satu jam, oleh sebab itu ibu harus menentukan posisi yang nyaman.
  • Jangan memberikan makanan yang padat maupun semi padat.

Bayi Usia 2 -3 Bulan

Pola makan untuk bayi usia 2 dan 3 bulan sama halnya dengan pola makan dengan bayi usia 1 bulan dan 0 bulan. Makanan terbaik untuk bayi sampai dengan usia 3 bulan hanyalah ASI. ASI mampu mencukupi kebutuhan bayi yang lapar dan juga haus. Jika ditambahkan dengan makanan lain, sistem pencernaan bayi belum mampu menampung makanan tersebut dikarenakan sistem pencernaan belum sempurna. Jika dipaksakan bayi bisa mengalami berbagai masalah pencernaan.

Berikut ini pola makan bayi untuk usia 2 bulan sampai dengan 3 bulan :

  • Menyusui bayi minimal satu jam sekali atau dua jam sekali. Bayi akan mudah lapar dikarenakan organ pencernaannya belum sempurna.
  • Sifat bayi berbeda-beda, ada pola tidur bayi yang tiap malam hanya diisi dengan tidur, ada juga bayi yang tiap malam akan terbangun untuk minta minum ASI. Bagi ibu yang memiliki bayi yang suka tidur tiap malam sebaiknya ibu tetap membangunkannya untuk minum ASI. Bangunkan bayi tiap dua jam sekali saat malam hari.
  • Durasi bayi minum ASI antara 45 menit sampai dengan satu jam. Bayi laki-laki membutuhkan waktu yang lebih lama ketika menyusu yaitu bisa sampai 90 menit.
  • Untuk meningkatkan kualitas ASI ibu diharapkan untuk rutin mengkonsumsi sayuran hijau dan makanan pelancar ASI lainnya.

ASI Makanan Terbaik Untuk Bayi

Banyak yang belum tahu mengapa ASI bisa mengenyangkan bayi. Selama ini yang ibu tahu adalah ASI hanya minuman pereda rasa haus. Pikiran ibu yang seperti itulah yang seringkali membuat ibu ingin menambahkan makanan untuk mengenyangkan bayinya. Ternyata pola pikir ibu tersebut adalah salah, sebab ASI memiliki komponen yang bisa mengenyangkan bayi sehingga bayi tidak perlu makanan selain ASI.

Berikut ini adalah komponen ASI yang bisa mengenyangkan bayi :

Foremilk” state=”opened

Komponen ASI ini berupa ASI yang sifatnya encer. Jika ibu memiliki ASI yang menetes-netes, ASI tersebut berupa foremilk. Foremilk akan keluar setelah kolostrum keluar terlebih dahulu. Foremilk ini kaya dengan protein dan juga laktosa. Foremilk bermanfaat untuk perkembangan otak bayi. Saat bayi haus, foremilk inilah yang nantinya akan menghilangkan rasa haus pada bayi.

Hindmilk 

Saat foremilk telah habis, hindmilk akan keluar dari payudara ibu. Setelah menyusu selama 15-20 menit, ASI yang keluar berupa hindmilk. Hindmilk ini lebih kental dibandingkan dengan foremilk. Hindmilk mengandung banyak lemak sehingga bersifat mengenyangkan. Saat bayi lapar, hindmilk inilah yang akan mengenyangkan bayi. Hindmilk bermanfaat untuk pertumbuhan dan pertambahan berat badan bayi. Tidak heran jika bayi yang kuat menyusu dan lama menyusu pada ibunya akan memiliki pertambahan berat badan yang signifikan.

Bayi Usia 4 Bulan

Saat usia 4 bulan organ pencernaan bayi mulai mendekati sempurna. Oleh sebab itulah tidak ada salahnya jika ibu mulai mengenalkan makanan pendamping ASI yang sedikit padat atau semi padat. Pada usia ini ibu jangan memberikan makanan yang langsung padat seperti nasi. Berikut ini cara mengenalkan makanan pendamping ASI yang agak padat kepada bayi usia 4 bulan :

  • Ibu bisa memberikan satu sendok teh berupa sereal yang bisa dicampurkan dengan ASI ibu.
  • ASI ibu yang diberikan untuk mendampingi sereal tersebut sebanyak 3-4 sendok teh.
  • Memberikannya sebanyak dua kali yaitu saat pagi hari dan siang hari, sedangkan untuk malam hari cukup berikan ASI secara eksklusif saja.

Bayi Usia 5 – 6 Bulan

Sama halnya dengan usia 4 bulan, ibu bisa memberikan makanan pendamping asi yang semi padat atau sedikit padat. Makanan semi padat itu juga dicampurkan dengan ASI agar lebih efisien dan efektif.

Berikut ini pola makan bayi usia 5 – 6 bulan yang harus diketahui oleh ibu :

  • Saat bangun tidur pukul 6 pagi, jangan berikan makanan pendamping ASI. Berikanlah ASI terlebih dahulu.
  • Selang dua jam yaitu pukul 8 pagi, ibu bisa memberikan si kecil makanan berupa bubur susu. Bubur susu ini adalah dua sendok teh sereal atau bubur bayi lembut yang dicampurkan dengan ASI ibu. Jika bayi masih lapar, berikanlah ASI ibu.
  • Pukul 10 pagi, ibu bisa memberikan buah segar yang tidak keras di mulut bayi. Buah segar itu bisa berupa pisang yang dikeruk pakai sendok, pepaya yang juga dilembutkan pakai sendok. Jika tidak ada buah segar, ibu bisa memberikan camilan berupa biskuit.
  • Pukul 12 siang sampai dengan sebelum tidur siang berikanlah ASI secara eksklusif.
  • Pukul 4 sore saat bayi sudah mandi sore, ibu bisa memberikan buah segar seperti pisang dan pepaya atau camilan berupa biskuit lunak. Ibu bisa memilih untuk memberikan buah segar atau biskuit.
  • Pukul 6 sore adalah jam terakhir untuk makan bubur susu.
  • Lebih dari jam 6 sore berikanlah ASI secara eksklusif. Jika bayi terbangun tengah malam ibu juga dianjurkan untuk memberikan ASI dan tidak diharapkan memberikan camilan.

Bayi Usia 7 Bulan

Saat bayi sudah berusia 7 bulan sistem pencernaannya sudah sempurna sehingga bayi bisa diberikan makanan semi padat berupa nasi tim. Jika usia sebelumnya makanan semi padat yang diwajibkan untuk bayi adalah bubur susu, di usia 7 bulan ini bayi bisa dikenalkan dengan makanan berupa nasi tim.

Berikut ini pola makan bayi usia 7 bulan yang baik dan benar :

  • Bayi yang bangun tidur sebaiknya diberikan minum ASI, jangan langsung memberikan MPASI.
  • Pukul 8 pagi bayi baru boleh makan makanan pendamping ASI berupa nasi tim.
  • Pukul 10 pagi, bayi bisa diberikan camilan berupa buah segar seperti pepaya maupun pisang, ibu juga bisa memberikannya biskuit yang lunak dan tidak kasar di lidah bayi. Jika rentang waktu antara 8 pagi sampai sebelum pukul 10 pagi bayi sudah merasa lapar berikanlah ASI.
  • Pada saat pukul 12 siang, ibu bisa memberikannya nasi tim kembali.
  • Saat pukul 2 siang, ibu bisa memilih antara memberikan ASI atau makanan pendamping ASI berupa nasi tim.
  • Saat pukul 4 sore, ibu bisa memilih untuk memberikan buah segar atau biskuit.
  • Puku 6 sore merupakan terakhir kali untuk memberikan MPASI. Jika di atas pukuk 6 sore bayi masih merasakan lapar, ibu bisa memberikan ASI sampai bayi tertidur.

Cara Membuat Nasi Tim

Usia 7 bulan merupakan tantangan bagi ibu untuk memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, sebab saat usia 7 bulan inilah bayi mulai dikenalkan dengan nasi meski baru nasi tim. Nutrisi saat membuat nasi tim harus diperhatikan. Nutrisi itulah yang nanti berperan penting dalam tumbuh kembang bayi. Berikut ini adalah salah satu cara membuat nasi tim telur yang bergizi untuk bayi usia 7 bulan :

  • Bahan – Bahan yang perlu disiapkan untuk membuat nasi tim dicampur dengan telur adalah dengan menyiapkan 20 gram beras, 625 ml air, 1 kuning telur, 25 gram tempe dan 1 sendok teh mentega yang tidak asin.
  • Cara pembuatan – Cara pembuatannya adalah dengan merebus beras dan tempe hingga menjadi bubur. Setelah menjadi bubur masukkan kuning telur dan juga mentega sambil diaduk-aduk. Setelah bubur dingin kemudian di blender. Setelah di blender, saring bubur tersebut agar lebih halus.
  • Hangatkan nasi tim – Agar bisa dimakan berkali-kali dalam sehari ibu bisa menghangatkan nasi tim tersebut saat akan dimakan oleh bayi

Bayi Usia 8 Bulan

Untuk menerapkan pola makan bayi usia 8 bulan, ibu bisa mencontoh pola makan bayi usia 7 bulan. Berikut ini pola makan bayi usia 8 bulan dengan menu yang lebih variatif :

  • Pukul 6 pagi ketika bayi bangun, berikanlah ASI. Saat bangun tidur bayi dalam keadaan haus.
  • Selang 2 jam kemudian, ibu baru bisa memberinya MPASI. Ibu bisa memberikan bubur sum-sum yang dicampur dengan ASI ibu.
  • Pukul 10 pagi berikanlah camilan untuk bayi. Camilan yang diberikan adalah buah segar dan juga bisa biskuit lunak untuk bayi.
  • Pukul 12 siang, ibu bisa memberikan bubur kacang hijau yang lembut untuk bayi. Caranya adalah dengan memblender kacang hijau kemudian menjadikannya bubur kemudian disaring.
  • Pukul 2 siang berikanlah ASI untuk bayi ibu sampai bayi tertidur.
  • Saat bangun pukul 4 sore berikanlah camilan untuk bayi.
  • Pukul 6 sore ibu bisa memberikan nasi tim pada bayi.
  • Sehabis pukul 6 sore sampai menjelang tidur, ibu bisa memberikan ASI secara eksklusif. Saat malam hari bayi jangan diberikan MPASI lagi sebab jika kekenyangan bayi justru akan rewel dan susah untuk tidur.

Bayi Usia 9 Bulan

Pada saat bayi berusia 9 bulan, saat inilah fase baru dimulai. Bayi boleh tidak makan nasi tim lagi atau bayi bisa memakan nasi tim tanpa disaring. Usia 9 bulan bayi sudah bisa memakan makanan yang sedikit kasar sehingga menunya akan lebih variatif atau bermacam-macam. Berikut ini pola makan bayi usia 9 bulan yang wajib diketahui oleh ibu :

  • Pukul 6 pagi saat bayi bangun tidur ibu tetap harus memberikannya ASI sebab saat bangun tidur bayi akan kehausan.
  • Pukul 8 pagi, bayi bisa mengkonsumsi bubur yang terbuat dari beras maupun bubur yang berasal dari gandum.
  • Pukul 10 pagi bayi diberikan buah-buahan sehat seperti pepaya, melon, pisang dan buah segar lainnya.
  • Pukul 12 siang ibu bisa memberikan bubur beras yang dicampur dengan sayuran yang telah direbus.
  • Pukul 2 siang adalah saatnya bayi tidur siang, ibu harus memberikan ASI kepada bayinya.
  • Pukul 4 sore ketika bayi bangun tidur siang, ibu bisa memberikan camilan berupa biskuit bayi yang lembut. Biskuit lembut akan mudah dicerna bayi, tertama biskuit khusus bayi. Meski sudah boleh makan bubur beras, bayi belum bisa mencerna biskuit khusus orang dewasa.
  • Pukul 6 sore ibu bisa bubur beras yang dicampurkan dengan aneka tahu tempe.

Bayi Usia 10 Bulan

Bayi 10 bulan menunya akan bervariatif sama dengan bayi usia 9 bulan. Ibu bisa mencampurkan bebagai macam makanan yang bergizi untuk menu buah hati tercinta. Berikut ini pola makan bayi dengan usia 10 bulan yang harus ibu ketahui :

  • Saat bangun tidur tetap berikan ASI seperti biasanya.
  • Pukul 8 pagi, ibu bisa membuat bubur gandum yang kaya serat.
  • Pukul 10 pagi berikanlah salad buah yang bergizi untuk bayi. Salad tersebut tidak menggunakan minyak, hanya terdiri dari potongan-potongan buah segar yang bergizi dan kaya akan vitamin.
  • Pukul 12 siang, ibu bisa memberikan bubur dengan lauk ikan.
  • Pukul 2 siang ibu bisa memberikan ASI untuk bayinya.
  • Pukul 2 siang ibu bisa memberikan bubur kacang hijau yang bergizi.
  • Pukul 4 sore berikanlah salad buah kembali.
  • Pukul 6 sore ibu bisa memberikan bubur dengan campuran tahu tempe.
  • Setelah pukul 6 sore, ibu jangan memberikan apa-apa kecuali ASI.

Bayi Usia 11 – 12 Bulan

Saat bayi memasuki usia 11 bulan dan juga 12 bulan, ibu harus lebih selektif untuk memilih menu makanan untuk bayinya. Hal itu dikarenakan memasuki usia 11 bulan bayi membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk perkembangannya, selain itu saat usia 11 bulan bayi sudah mulai aktif dalam beraktivitas. Di usia 11 bulan bayi akan belajar bagaimana caranya berjalan, oleh sebab itu diperlukan nutrisi yang seimbang agar perkembangan bayi bisa berjalan dengan baik. Berikut ini pola makan yang bisa ibu terapkan untuk bayi usia 11 dan 12 bulan :

  • Pukul 6 pagi berikanlah asi seperti biasa.
  • Pukul 8 pagi ibu bisa memberikan bubur beras hangat yang dicampurkan dengan olahan kedelai seperti tahu dan tempe.
  • Pukul 10 pagi ibu bisa memberikan camilan sehat.
  • Pukul 12 siang ibu bisa memberikan bubur bayi dengan campuran sayuran.
  • Pukul 2 siang ibu bisa memberikan ASI dan juga bubur dengan campuran daging ayam maupun daging ikan.
  • Pukul 4 sore jika bayi masih lapar ibu bisa memberikan camilan sehat dari aneka buah maupun biskuit.
  • Pukul 6 sore ibu bisa memberikan bubur beras dicampur dengan olahan kacang-kacangan seperti buncis, kacang panjang dan berbagai jenis kacang lainnya.
  • Yang harus diperhatikan di sini adalah ketika bayi sehabis memakan bubur. Untuk melancarkan pencernaannya ibu harus memberikan air putih kepada bayi. Air putih yang diberikan adalah air putih sebanyak seperempat cangkir dan paling banyak adalah setengah cangkir.

Pentingnya Pola Makan Bayi yang Benar

Bayi harus dipantau tumbuh kembangnya ketika baru lahir sampai dengan usia 24 bulan sebab, masa emas dimulai sejak lahir sampai dengan usia 24 bulan. Untuk pola makan bayi bisa diterapkan sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 12 bulan. Berikut ini pentingnya pola makan untuk bayi :

  • Pola makan yang benar akan membuat bayi dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya, begitu pula sebaliknya.
  • Pola makan bayi yang benar akan membuat bayi tercukupi nutrisinya. Nutrisi inilah yang bermanfaat untuk kehidupan bayi.
  • Pola makan yang benar bisa membuat bayi aktif dan lincah.
  • Pola makan yang benar bisa menghindarkan bayi dari berbagai penyakit. Hal yang harus diingat ibu adalah ketika memasukkan jenis makanan ke dalam menu makan bayi, ibu harus menyesuaikan dengan usianya. Jangan sampai bayi belum bisa menerima makanan padat namun ibu sudah memberinya makanan padat.

Berikut informasi mengenai makanan bayi lainnya :

fbWhatsappTwitterLinkedIn