Seorang wanita sering ingin bekerja/berkarier dan mengembangkan dirinya dalam hidupnya untuk mendapatkan penghasilannya. Jika penghasilan cukup untuk kebutuhan keluarga, maka perempuan/ibu juga berhak untuk bekerja atau berkarir, seperti halnya laki-laki.
Sebagian orang masih beranggapan “kuno atau kolot” dan beranggapan bahwa perempuan adalah “konco wingking” dalam bahasa Jawa yang berarti bekerja keras, mengurus rumah tangga, sedangkan pekerjaan laki-laki adalah mencari nafkah sendiri untuk keluarga.
Istilah wanita karier atau mompreneur tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Saat ini banyak ibu rumah tangga yang bekerja, berkarir atau membuka usaha sendiri. Jika seorang ibu bisa menyeimbangkan pekerjaan dan rumah tangga, dia akan diuntungkan.
Bagi ibu bekerja ada beberapa tips cara mendidik anak dengan baik sebagai berikut:
1. Mengajarkan anak mandiri
Saat anak sudah mandiri, ibu tidak perlu khawatir jika harus ditinggal di rumah. Karena anak-anak dapat mengurus dirinya sendiri, mereka juga akan lebih terbiasa mandiri dengan kehidupan orang dewasa.
Secara tidak langsung dengan begitu seorang ibu telah memberikan pemahaman cara mendidik anak agar mandiri dan tidak cengeng sehingga mereka tidak risau ketika ibu nya harus bekerja setiap hari.
2. Berikan perhatian lebih
Ibu lebih memperhatikannya saat berada di rumah. Selain itu, pilihlah pekerjaan yang waktunya fleksibel sehingga seorang ibu memiliki lebih banyak waktu untuk berada di rumah bersama anak.
3. Jangan ungkapkan perasaan emosi
Saat lelah bekerja, tubuh dan pikiran biasanya menjadi tidak stabil. Selain itu, masalah dalam pekerjaan dapat semakin memperburuk kondisi. Di sini, kondisi sang ibu biasanya mengungkapkan hal tersebut kepada sang anak. Jadi jangan biarkan masalah pekerjaan tenggelam dalam emosi di rumah sehingga mengganggu pikiran anak.
4. Biarkan anak mengerti
Biarkan anak mengerti bahwa pekerjaan memaksanya untuk pulang larut dan jarang menghabiskan waktu bersama keluarga. Maka dari itu berikan anak pengertian bahwa ibu bekerja hanya semata-mata untuk anak agar anak senang, anak bisa makan, anak bisa jajan, bisa sekolah dan semata-mata anak dapat terpenuhi kebutuhannya.
5. Quality time
Kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak dapat menyebabkan mereka berdua bersama atau melakukan sesuatu satu sama lain. Meskipun, mereka secara fisik dekat satu sama lain namun komunikasi yang dilakukan jarang sekali karena kesibukan seorang ibu yang mengharuskan bekerja sampai larut malam.
Untuk mencegah hal ini terjadi, ibu harus bisa quality time dengan anaknya. Manfaat quality time bersama keluarga terutama anak adalah agar anak bisa mengungkapkan keluh kesah dan kegembiraannya tentang apa yang dialaminya dalam keluarga.
Dengan demikian keharmonisan dan saling menghargai dalam keluarga dapat terjalin dengan baik. Beri anak hal-hal menyenangkan yang akan selalu mereka ingat. Dengan cara ini, anak biasanya menjadi seseorang yang bisa menghargainya. Baik itu orang, waktu atau kehidupan.
6. Jangan mengganti cinta dengan uang
Sebagai orang tua yang baik, jangan pernah menggunakan uang sebagai pengganti waktu atau cinta mereka. Namun, bekali anak dengan pemahaman bahwa apa yang kita dapatkan dengan bekerja itu lebih berharga.
7. Bermain dengan anak
Seorang ibu paling banyak menghabiskan waktu bersama anaknya. Maka seorang ibu harus bisa meluangkan waktu, meski hanya sedikit, untuk bermain dengan anaknya, apalagi saat masih balita. Jauhkan ponsel, matikan TV atau apapun yang dapat mengganggu aktivitas anak.
8. Makan malam bersama anak
Makan malam merupakan waktu santai bersama anak atau keluarga. Makan malam bersama anak bisa menghilangkan penat dan lelah setelah seharian sibuk beraktivitas dan bekerja, atau melupakan sejenak target kerja atau selama pada pagi dan sore.
Makan malam bersama anak juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk berbagi atau bertukar pikiran dan menanyakan apa yang dialami anak pada siang hari.
Makan malam bersama tidak harus hanya di restoran mewah dan mahal, cukup dengan membuat hidangan favorit keluarga dan memakannya dengan bersama-sama.
9. Beraktivitas sebelum tidur
Setelah selesai bekerja atau beraktivitas seharian, sebelum tidur adalah waktu yang paling efektif untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak karena mereka suka diurus hingga malam hari.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan orang tua antara lain membacakan cerita atau dongeng favorit mereka, mengajari mereka cara berdoa, dan menanyakan apa yang akan mereka lakukan keesokan harinya.
Saat Anda tertidur, beri dia ciuman di dahi dan jangan lupa untuk selimuti dia saat hendak tertidur. Apa yang kita lakukan sebelum dia tertidur akan meninggalkan kesan mendalam di otaknya tentang betapa seorang ibu mencintai dan menyayanginya.
Alangkah baiknya jika tindakan ini dilakukan bersama dengan ayahnya. Berbagai peran ayah dalam mendidik anak juga sangat penting terhadap perkembangan anak.
10. Liburan di Rumah
Menciptakan waktu berkualitas bersama keluarga tidak harus menguras isi dompet. Ada banyak kreativitas yang bisa dilakukan bersama keluarga tanpa harus keluar rumah.
Berkebun bersama atau menonton film kartun bersama sambil menikmati jajanan rumahan adalah kegiatan keluarga yang sangat menyenangkan. Hal sederhana inilah yang mampu menciptakan kebersamaan keluarga dan anak merasa senang melihat keharmonisan dalam keluarganya.
11. Jadilah pendengar yang baik
Tentu saja orang tua yang bekerja merasa lelah, namun setelah selesai bekerja ada baiknya mendengarkan cerita anak tentang kegiatan hari itu. Jadilah pendengar yang baik, hindari menyela anak atau banyak berkomentar yang terkesan menggurui nya.
Itulah cara sederhana tipe pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak yang perlu diterapkan. Selain itu, orang tua tidak harus “disibukkan” dengan gawai atau smartphone mereka selama di rumah. Naluri anak selalu ingin diperhatikan oleh orang tua, terutama ibu.
Tunjukkan perhatian kita kepada anak-anak dan jadilah pendengar yang baik. Dengan cara ini, anak merasa diperhatikan dan terbuka kepada ibunya. Ingatlah bahwa teknologi tidak dapat menggantikan cinta dan kasih sayang seorang anak.
12. Ajarkan anak disiplin dalam segala hal
Saat mendisiplinkan anak, orang tua bisa bersikap tenang dan tidak marah sampai anak yakin bahwa orang tua tidak hanya menghukum, tapi juga mendisiplinkan.
Untuk menciptakan disiplin keluarga, harus dimulai dari orang tua. Ketika anak-anak melihat bahwa disiplin diri itu nyata dalam kehidupan orang tua mereka, disiplin itu dengan sendirinya akan tumbuh dalam diri mereka.
Jika orang tua dapat mendisiplinkan diri sendiri, tidaklah sulit untuk mendisiplinkan anak-anaknya.
Ada beberapa tips untuk mendisiplinkan anak.
- Hadiahi perilaku yang baik. Jangan pelit saat memuji atau memberi penghargaan atas prestasi anak.
- Berikan aturan yang jelas. Buat aturan dan hukuman yang jelas untuk pelanggaran yang dilakukan oleh anak.
- Hindari berdebat dengan anak. Jika anak protes karena permintaannya tidak dimengerti, maka jawaban saja dengan “ya, saya mengerti” itu sudah cukup. Semakin sedikit kata yang diucapkan, semakin baik tanpa harus berdebat atau mengeluarkan emosi. Namun, sebaliknya jika dalam keadaan tersebut seorang ibu justru memberitahu dengan emosi dampaknya akan menjadi penyebab anak emosian.
- Tunda hukuman saat kita sedang marah. Jika anak bertingkah laku buruk dan keadaan ibunya sedang marah, maka menunda hukuman lebih baik dari pada memberikan hukuman dalam keadaan emosi.
- Kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan tidak hanya mengontrol perilaku anak, tetapi juga memberikan sanksi. Keenam, berikan contoh yang baik. Teladan yang baik dari orang tua memang tidak menjamin anak akan berhasil dengan baik, tetapi setidaknya anak percaya kepada orang tuanya dan menghormati keputusan yang dibuatnya.
Banyak dari mereka yang benar-benar sukses dalam pekerjaan dan karir mereka sementara anak-anak dan pekerjaan rumah tangga mereka masih baik-baik saja.
Menjadi seorang pekerja atau berkarir adalah impian banyak wanita, karena selain membesarkan anak, dia bisa menyeimbangkan bakatnya dan mendapatkan uang.
Semua ini tidak bisa dilakukan semudah dengan membalikkan telapak tangan kita. Terlihat jelas kesibukan ibu juga semakin meningkat, tidak hanya di rumah, tapi juga di tempat kerja.
Seorang ibu/wanita pekerja juga harus bisa menyeimbangkan pekerjaan, rumah dan mendidik anak. Seorang ibu rumah tangga dapat bekerja dan mengurusi rumah tangga untuk melanjutkan perannya sebagai ibu yang mendidik anak-anaknya dengan baik untuk memberi manfaat bagi mereka.