Siapa ibu di dunia yang tidak bahagia ketika memiliki anak? Ketika anak baru lahir tentu saja keluarga akan dipenuhi rasa sukacita bukan? Karena bayi yang baru lahir masih sangat lemah dan bahkan memiliki sistem imun tubuh yang belum kuat maka sebagai orangtua tentu saja kita harus menjaga mereka dengan baik supaya mereka juga sehat. Jika bayi mengalami beberapa gejala atau masalah pada kesehatannya maka bunda harus mengambil tindakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir lengkap. Salah satu yang sering dikhawatirkan oleh bunda adalah bayi baru lahir jarang pipis, padahal bunda merasa sudah memberikan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini informasi lengkapnya.
Penyebab
- Banyak kehilangan cairan
Salah satu penyebab utama mengapa bayi bisa mengalami kencing atau buang air kecil yang jarang atau mungkin frekuensi kencingnya menjadi sangat sedikit bisa jadi karena ia banyak kehilangan cairan dari dalam tubuhnya bunda. Jika bayi Andan mengalami beberapa kondisi seperti misalnya muntah-muntah, keluar keringat entah keringat biasa atau keringat dingin secara berlebihan, mencret, bahkan pendarahan atau mengalami luka bakar maka itu akan menyebabkan banyak cairan yang keluar dari tubuhnya bunda. Selain bisa membuat bayi mengalami dehidrasi, hal ini bisa membuat bayi menjadi menurun frekuensi buang air kecilnya dan bahkan bisa membuat bayi jarang buang air kecil.
- Kurang ASI
Penyebab kedua mengapa bayi bisa jarang buang air kecil dalam sehari adalah mungkin karena ibu kurang memberinya ASI. Pada dasarnya kebutuhan ASI bayi baru lahir itu cukup tinggi karena mereka baru saja lahir ke dunia ini dan belum memiliki sistem pencernaan yang baik dan sempurna sehingga makanannya hanya dari ASI, bayi harus kita bangunkan setidaknya 2 sampai 3 jam sekali untuk menyusu. Jika bunda tidak mencukupi kebutuhan ASI bagi anak yang baru lahir maka itu bisa menjadi faktor penyebab bayi jarang kencing ya.
- Gangguan saluran kemih
Bayi ketika masih berkembang di dalam rahim sudah kencing yang kemudian air seni bercampur dengan cairan amnion yang ditampung dalam kantung amnion. Kemudian fungsi ini juga mendapatkan dukungan dari plasenta meskipun ginjal bayi sudah berfungsi sejak 10 sampai 12 minggu setelah proses pembuahan. Ketika terjadi cacat atau gangguan pada saluran kemih maka bisa menyebabkan bayi jarang pipis. Ini juga akan membuat air seni berkumpul pada ureter yang memicu pembengkakan pada ginjal atau bengkak pada bagian ureter. Ini kondisi yang sangat serius sehingga lebih baik mendapatkan perawatan dari dokter sesegera mungkin.
Bahaya
- Infeksi saluran kemih
Jika bayi baru lahir jarang pipis maka bunda perlu khawatir. Terutama jika hal itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama padahal bunda sudah memberikan asupan ASI atau susu yang cukup untuknya. Bisa jadi ketika bayi Anda jarang kencing entah itu pada pagi atau malam hari, artinya ia mengalami bahaya infeksi saluran kemih. Karena jika bayi jarang pipis dan air kencingnya tertahan di saluran kemih maka bisa menyebabkan bayi mengalami infeksi pada saluran kemihnya.
- Mengalami dehidrasi
Jika bunda tidak memberikan asupan ASI yang cukup kepada bayi baru lahir tentu saja kita akan mengurangi frekuensi air kencingnya ya bunda. Jika bayi konsumsi sedikit cairan maka cairan yang dikeluarkannya juga sedikit. Setelah mengalami jarang pipis, bahaya yang mengintai selanjutnya adalah bayi bisa mengalami dehidrasi bunda. Dehidrasi bisa sangat berbahaya bagi si kecil bunda mengingat sistem imunnya masih sangat lemah. Jika bayi mengalami dehidrasi maka ia akan mengalami gejala seperti lemas, mulut kering, ubun-ubun cekung, malas menyusu. Jika sudah seperti itu maka bunda harus segera memberinya ASI atau susu formula. Untuk mencegah ini maka ibu sudah bisa mulai cara agar ASI keluar sebelum melahirkan sehingga bayi langsung menerima ASI yang cukup setelah dilahirkan.
Cara Mengatasi
- Berikan bayi ASI eksklusif sesering mungkin
Untuk mengatasi beberapa penyebab yang sudah kami sebutkan di atas, maka bunda harus memberi bayi ASI eksklusif sesering mungkin. Jika bayi bunda jarang pipis maka bisa saja penyebabnya adalah karena bunda jarang memberinya ASI. Bunda setidaknya harus memberi bayi ASI eksklusif yang baru lahir sesering mungkin. Frekuensi jamnya kami sarankan 1-2 jam sekali. Sehingga bayi tidak sampai mengalami dehidrasi dan ia bisa kencing lagi dengan normal. Tidak hanya bermanfaat bagi bayi saja ya, manfaat memberikan ASI bagi ibu juga bisa bunda rasakan ya.
- Cegah keringat berlebihan.
Seperti yang kita ketahaui di atas jika salah satu penyebab mengapa frekuensi buang air kecil bayi bisa menjadi sangat sedikit adalah banyaknya keringat yang keluar dari tubuh si bayi. Untuk mengatasi hal itu maka kami menyarankan supaya bunda mengatasinya dengan mencegah keringatnya untuk keluar berlebihan. Bunda bisa mengenakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat kepada bayi, berilah ia pakaian dengan bahan yang menyerap keringat. Selain itu bunda juga bisa menjauhkannya dari ruangan yang pengap dan panas sehingga keringatnya tidak banyak keluar. Ibu juga bisa mengatur suhu AC ruangan bayi agar nyaman untuk bayi Anda.
- Selalu memantau jumlah urine pada bayi
Karena hal ini tidak bisa dianggap sepele maka bunda harus selalu memantau jumlah urine pada buah hati ya bunda. Apakah urinenya sudah mulai meningkat atau belum, maka dari itu bunda harus tahu jumlah urine normal. Untuk satu harinya, jumlah urine normal bagi bayi yang baru lahir adalah 35-70 cc/harinya. Jika masih sedikit dan dibawah itu selama berhari-hari atau berminggu-minggu maka bunda wajib membawanya ke dokter ya.
- Memantau kondisi bayi
Tips terkahir yang bisa bunda lakukan untuk mengatasi jarang BAK pada bayi adalah dengan memantau selalu kondisi si anak ya bunda. Apakah jarang BAK itu disertai dengan gejala yang lainnya atau tidak? Jika bunda sudah mencoba semua hal namun si bayi tidak kunjung memiliki jumlah kencing yang normal dan disertai dengan beberapa gejala seperti lemas, demam tinggi, badan yang bengkak, dan tidak mau menyusu maka bunda harus segera membawanya ke dokter ya.
Sekarang bunda sudah tahu kan informasi mengenai bayi baru lahir jarang pipis? Kami menyarankan supaya bunda selalu memperhatikan kondisi bayi. Bunda juga harus mulai memperhatikan makanan sehat untuk ibu menyusui sehingga ASI yang diberikan bisa berkualitas ya bunda.