Mungkin kita sering melihat baik di televisi atau di rumah-rumah, tampak bayi sedang tertidur tengkurap di atas tubuh Ibunya atau lebih tepat di atas dada Ibunya. Mungkin bagi beberapa Ibu terutama Ibu yang baru saja memiliki anak, tentu bertanya-tanya apakah melakukan hal tersebut aman dan tidak memiliki dampak apa-apa. Mengingat hal tersebut memang lumrah didapatkan.
Sebenarnya posisi bayi tidur tengkurap sering terjadi. Bayi tidur tengkurap di dada Ibu atau di tempat tidur bayi, pada dasarnya sama saja. Dalam kondisi tertentu, hal ini dapat dilakukan untuk bayi, tetapi dalam beberapa kasus posisi tidur ini dapat membahayakan bagi bayi bahkan beresiko menyebabkan kehilangan nyawa bayi. Hal ini dapat membahayakan baik bayi tidur tengkurap di dada Ibu ataupun di tempat tidur.
Bahaya bayi tidur tengkurap di dada Ibu
1. Sindrom kematian bayi mendadak
Salah satu bahaya bayi tidur tengkurap adalah kematian mendadak. Sindrom kematian bayi mendadak dalam dunia medis biasa disebut Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) merupakan kondiai dimana bayi yang tidur tengkurap mengalami kematian secara mendadak dan tidak terduga. Hal ini terjadi akibat bayi mengalami kekurangan oksigen dan umumnya terjadi secara tidak sengaja. Biasanya bayi yang tidur tengkurap akan menyandarkan bagian wajahnya pada tempat tidur atau pada dada Ibu dan akhirnya menutup hidung dan mulut (menutup saluran napas.
Akibatnya bayi akan mengalami kesulitan bernapas dan mengalami kesulitan menghirup oksigen, dikarenakan kepala bayi menempel rapat pada tubuh Ibu dan belum mampu mengangkat kepalanya (biasanya terjadi pada bayi usia kurang dari 4 bulan). Sehingga tubuh akan mengalami kekurangan kadar oksigen dan secara perlahan-lahan tubuh bayi akan menjadi lemas dan dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan oksigen. Hal ini tidak hanya terjadi pada bayi yang tengkurap, tetapi juga resiko akibat bayi sering tidur miring.
2. Infeksi saluran napas
Efek bayi tidur tengkurap pada dada Ibu, terutama bila Ibu baru habis beraktivitas diluar rumah tanpa mandi atau membersihkan diri, dapat menyebabkan bayi mengalami infeksi atau radang pada saluran napas. Hal ini dikarenakan setelah orang tua atau Ivu beraktivitas diluar rumah, maka mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit lebih beresiko menempel di tubuh dan baju.
Akibat hal tersebut, ketika dalam posisi tengkurap bayi akan mencoba bwrnapas dengan kondisi hidung dan mulut yang rapat dengan tubuh atau pakaian (baju) Ibu. Akibatnya mikroorganisme tadi akan ikut terhirup ketika bayi berusaha bernapas dan akhirnya mikroorganisme tersebut menginfekai saluran napas dan dapat menyebabkan penyakit atau radang pada saluran napas.
3. Peningkatan denyut jantung
Bayi yang mengalami kesulitan menarik napas akibat kepala (bagian wajah) yang rapat pada tubuh Ibu, akan membuat bayi kesulitan bernapas dan menghirup oksigen. Sehingga kadar oksigen di dalam darah akan berkurang. Akibatnya tubuh akan melakukan kompensasi untuk meningkatkan aliran darah yang menyalurkan oksigen (untuk memenuhi kebutuhan oksigen). Hal tersebut dilakukan dengan cara mempercepat aliran darah melalui peningkatan pompa jantung. Akibatnya denyut jantung pada bayi akan mengalami peningkatan, sehingga juga dapat membebani kerja jantung.
4. Gangguan otot
Bayi tidur tengkurap di dada Ibu, bukan merupakan posisi anatomis untuk tidur. Hal ini dikarenakan pada beberapa otot tidak akan berelaksasi secara normal pada posisi tersebut. Sebagai contoh adalah otot leher dan punggung bayi yang akan tidak mengalami rileks sempurna. Hal ini dapat menyebabkan masalah otot pada bayi dan mungkin bayi jika dibiarkan dalam waktu lama dan akan merasa tidak nyaman serta menjadi rewel.
Pada saat kapan bayi dapat tengkurap di dada Ibu
1. Pasca persalinan normal
Biasanya Ibu yang melahirkan secara normal, bayinya akan diletakkan diatas dada Ibu. Hal ini bertujuan agar bayi dapat segera mencari puting Ibu dan menyusu ASI secara langsung. Hal ini disebut sebagai Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang merupakan asuhan persalinan normal. Selain itu, pada saat tersebut juga agar kulit Ibu dan kulit bayi dapat melakukan kontak secara langsung sehingga suhu panas dari tubuh Ibu dapat menghangatkan bayi. Biasanya proses IMD ini juga diawasi agar mulut dan hidung bayi tidak terbekap (tetap masih bisa bernapas)
2. Menenangkan bayi
Biasanya bayi yang rewel atau tidak tenang, dapat ditenangkan dengan cara dibaringkan tengkurap di dada Ibu. Hal ini kemungkinan adanya kontak antara Ibu dan Anak sehingga secara tidak langsung juga dapat menenangkan bayi. Selain itu juga, bayi dapat merasa tenang ketika merasakan hangatnya tubuh Ibu dalam keadaan suhu yang dingin.
3. Melatih otot leher
Biasanya bayi yang berusia diatas 4 atau 6 bulan sudah dapat menopang atau mengangkat kepalanya menengadah (walaupun belum dapat bertahan lama). Hal ini dikarenakan tenaga dan otot leher bayi sudah semakin berkembang dan mampu mengangkat beban dari kepala bayi. Selain itu, dengan membiasakan ini, otot bayi akan semakin terbiasa dan akan semakin kuat. Sehingga secara cepat bayi mampu mengangkat dan menopang kepalanya semakin lama karena sudah terlatih. Ha ini juga merupakan metode atau cara melatih bayi tengkurap. Namun hal ini perlu pengawasan orang tua, sebab ketika bayi merasa lelah biasanya akan langsung menjatuhkan kepalanya bersandar pada dada Ibu dan dapat menutup mulut dan hidung bayi.