Ciri-Ciri Perkembangan Bayi Lambat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap bayi memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Namun, hal ini juga memungkinkan adanya tahapan pertumbuhan bayi yang terlambat dibandingkan dengan bayi lain seuisanya. Keterlambatan pertumbuhan bayi ini merupakan sebuah masalah yang seharusnya bisa dikenali. Karena, ada beberapa poin spesifik yang menandakan dan membedakan antara keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut.

Perkembangan bayi ini biasanya akan dikaitkan dengan banyak faktor, seperti perkembangan bayi yang meminum susu formula semenjak lahir. Tentunya akan berbeda dengan bayi yang meminum ASI. Untuk menghindari banyaknya masalah yang terjadi akibat perkembangan bayi yang terlambat, maka sebagai orang tua harus mengenali gejala dan tandanya. Berikut akan kita bahas ciri-ciri perkembangan bayi lambat yang bisa dipantau disetiap bulannya.

Usia 0 Hingga 2 Bulan

Pada usia ini kita bisa menentukan apakah perkembangan bayi berlangsung dengan baik atau tidak dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri berikut ini, yaitu:

  • Ketika mengambil bayi yang berada dalam keadaan berbaring maupun terlentang maka bayi masih terlihat belum kuat atau belum mampu mengangkat kepalanya sendiri.
  • Kepala bayi maupun badannya masih terlihat sangat lemah dan tidak ada perlawanan atau seperti terkulai walaupun usianya telah menganjak 2 bulan lebih.
  • Ketika bayi sudah memasuki usia 2 bulan atau lebih, bayi terlihat sangat sulit menopang lehernya. Lehernya terlihat sangat berat dan punggungnya juga seakan menjauhi ketika bayi dicoba diangkat atau digendong. Hal ini sama dengan cara mengetahui perkembangan bayi prematur.
  • Bayi terlihat tegang jika didekati oleh orang lain. Ini bisa dilihat dari pergerakan kakinya, dimana kaki akan terlihat menyilang dan biasnaya terjadi dikala bayi memasuki usia 3 bulan.

Usia 3 Hingga 6 Bulan

Ciri-ciri perkembangan bayi lambat yang selanjutnya bisa dipantau atau diperhatikan oleh setiap orang tua ketika bayi tersebut menginjak usia 3 hingga 6 bulan. Tanda-tandanya adalah:

  • Belum bisa meraih mainannya sendiri atau bayi terlihat bingung akan mainan yang diberikan.
  • Ketika menganjak usia 3 hingga 4 bulan, bayi ini masih terlihat susah untuk menopang kepalanya sendiri.
  • Bayi masih belum bisa melakukan aksi mengigit atau menyuapi makanannya sendiri ketika sudah berusia 3 bulan lebih.
  • Ketika menginjak usia 4 bulan, bayi masih sulit menginjakkan kakinya di atas lantai ketika dipapah oleh orang tuanya.
  • Bayi yang sudah memasuki usia 4 bulan ke atas masih memberikan reaksi “moro”. Dimana sang bayi akan memanjangkan lehernya, menjatuhkan kaki dan tanggannya ketika merasa takut, terkejut maupun terjatuh hingga disusul dengan sebuah tangisan.
  • Ketika usia bayi sudah menginjak 5 hingga 6 bulan masih terlihat memberikan refleks tonik. Dimana bagian leher bayi tidak sama panjang alias asimetris. Hal ini terlihat jelas dengan kepala bayi yang tergolek lemah ke salah satu sisi dan bagian tangan di sisi lainnya sedang terlipat. Posisi ini biasa ditampilkan oleh atlet hangar yang sedang berlatih.
  • Masih belum bisa menjangkau atau meraih sesuatu dengan kedua tangannya.
  • Tidak bisa melakukan aksi berguling baik dari depan ke arah belakang maupun sebaliknya.

Usia 7 Hingga 9 Bulan

Aada beberapa perkembangan bayi 9 bulan yang tidak terjadi jika bayi tersebut mengalami masalah tumbuh kembang, tanda-tandanya adalah :

  • Ketika posisi bayi diganti dari berbaring ke posisi duduk maka bayi masih belum mampu menopang kepalanya dengan baik.
  • Respon bayi untuk mengunyah atau memasukkan sebuah benda ke dalam mulutnya masih belum baik bahkan ketika usianya sudah menginjak 7 bulan keatas.
  • Tidak bisa mengambil atau meraih sendiri mainan atau benda dengan tangannya sendiri.
  • Bayi ini masih belum bisa menggerak dan menopang kakinya dengan baik atau belajar berjalan walaupun sudah berusia 7 bulan keatas.
  • Bayi masih belum mampu untuk menegakkan badannya sendiri disaat duduk.

Usia 10 Hingga 12 Bulan

Seperti pada tahapan tumbuh kembang sebelumnya, ada beberapa tahapan perkembangan bayi 10 bulan yang tidak terjadi pada bayi tersebut, seperti:

  • Bayi masih susah merangkak, masih terlihat miring atau memaksakkan pergerakakn kakinya.
  • Disaat usianya memasuki 12 bulan, bayi ini masih belum bisa menopang tubuhnya untuk belajar berdiri.

Demikianlah beberapa perkembangan bayi yang tidak bisa atau tidak mampu dicapai oleh bayi yang memiliki maslaah dalam tahapan tumbuh kembangnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn