Epilepsi pada Bayi : Penyebab dan Cara Perawatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gejala epilepsi pada bayi mungkin tidak pernah Anda duga sebelumnya. Kejang pada bayi atau step juga bisa terjadi pada bayi, di usia berapapun. Kondisi ini sangat menakutkan karena kebanyakan orang tua pasti akan panik. Sebenarnya epilepsi terjadi ketika banyak sel syaraf dalam otak bayi mengirim sinyal listrik secara bersamaan. Kemudian gelombang listrik yang intensif ini akan menguasai otak dan menyebabkan bayi menjadi kejang. Akhirnya terjadi epilepsi yang berdampak pada tugas sel syaraf di otak bayi yang bermasalah. Lantas mengapa epilepsi pada bayi bisa terjadi? Apa penyebab dan cara perawatannya? Simak saja ulasan berikut ini.

Penyebab

  1. Kelahiran prematur

Ketika bayi Anda lahir secara prematur maka juga bisa menjadi  penyebab epilepsi pada bayi. Resiko ini memang sangat besar karena bayi yang lahir prematur mungkin belum memiliki perkembangan otak yang cukup baik. Kemudian jika bayi Anda mengalami masalah pada otak seperti adanya resiko gangguan pendarahan pada otak sejak lahir, maka itu juga bisa memicu epilepsi. Namun tidak semua bayi prematur akan mengalami epilepsi. Jadi jika bayi prematur Anda sering kejang maka dapatkan pemantauan rutin dari dokter yang merawat bayi Anda.

  1. Bayi kurang oksigen saat lahir

Bayi yang dilahirkan dalam kondisi kurang oksigen juga bisa mengalami epilepsi. Ada banyak masalah penyebab asfiksia pada bayi baru lahir atau bayi yang kurang oksigen. Semua bisa terjadi karena faktor kesehatan ibu saat melahirkan, kesehatan janin dalam kandungan sebelum lahir dan proses persalinan yang sulit. Kondisi kurang oksigen bisa menyebabkan cedera otak, masalah pada perkembanga otak yang akhirnya memicu epilepsi.

  1. Kadar gula darah yang rendah

Hipoglikemi pada bayi sebenarnya bukan kasus yang ringan. Masalah kadar gula darah yang sangat rendah pada tubuh bayi bisa menyebabkan epilepsi. Bayi yang kurang nutrisi bisa saja mengalami kondisi ini. Selain itu bayi yang kurang nutrisi mungkin juga memiliki kadar natrium dan kalsium yang lebih rendah. Akhirnya bayi bisa mengalami epilepsi karena otak tidak mendapatkan asupan mineral yang cukup.

  1. Infeksi otak pada bayi

Ada banyak resiko infeksi otak pada tubuh bayi seperti masalah meningitis dan ensefalitis. Ketika bayi Anda menderita berbagai gejala meningitis pada bayi maka Anda harus memberi perhatian yang lebih. Termasuk jika bayi Anda terkena campak, maka segera beri perawatan yang tepat. Resiko bayi yang mengalami infeksi akibat meningitis dan ensefalitis bisa terkena epilepsi. Ini kondisi yang sangat berbahaya karena itu membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.

  1. Penyakit keturunan dari orang tua

Sebenarnya epilepsi juga bisa menjadi penyakit keturunan atau kondisi genetik dari orang tua. Jika ayah atau ibu, termasuk salah satu nenek dan kakek dari orang tua bayi. Rantai genetik ini masih bisa menurun pada bayi Anda. Karena itu ketika bayi sudah lahir maka pemeriksaan genetik diperlukan untuk menjaga agar Anda bisa membantu kondisi khusus pada kesehatan bayi. Epilepsi bukan penyakit menular, tapi termasuk dalam penyakit keturunan.

Cara Perawatan

  1. Ahli medis masih mempertimbangkan perawatan jangka pendek untuk epilepsi. Kebanyakan bayi yang mengalami epilepsi akan membutuhkan perawatan lanjutan seumur hidup.
  2. Orang tua bisa memberikan pencegahan resiko saat epilepsi datang. Termasuk dengan cara membatasi aktifitas luar yang berbahaya untuk bayi, dan mendidik anak untuk mengetahui tanda ketika epilepsi terjadi dan anak tidak sadar.
  3. Pemberian obat antikonvulsan dan anti-epilepsi bisa membantu kesehatan bayi hingga anak-anak. Namun menggunakan obat berlebihan bisa menyebabkan resiko buruk termasuk resiko komplikasi di masa depan.
  4. Pemberian nutrisi untuk bayi harus diperhatikan. Ada diet khusus yang bisa diikuti oleh bayi dan anak-anak agar serangan epilepsi tidak sering datang dan untuk mengatur efek perawatan medis lain.
  5. Operasi pada otak dan sistem syaraf bayi. Dalam kasus tertentu dokter bisa melakukan bedah otak pada bayi. Tapi semua sangat tergantung dengan kondisi kesehatan bayi, riwayat penyakit bayi yang lain dan tingkat keparahan kejang saat terjadi serangan epilepsi.

Nah itulah semua keterangan lengkap tetap epilepsi pada bayi termasuk penyebab dan cara perawatan yang tepat. Epilepsi harus mendapatkan pemeriksaan dokter anak, sehingga segera bawa ke dokter jika bayi Anda menunjukkan gejalanya dan juga sering kejang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn