Hb Berapa Harus Transfusi Darah Pada Ibu Hamil Dan Mengapa?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Proses transfusi darah untuk ibu hamil memang terdengar sangat menakutkan, meskipun proses ini aman dan sangat sering terjadi. Transfusi darah itu sendiri adalah upaya untuk memasukkan darah ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena karena tubuh tidak memiliki kadar Hb yang cukup atau karena penyebab penyakit lain. Kondisi ini sangat wajar untuk ibu hamil dengan masalah hemoglobin rendah saat hamil. Kemudian untuk mengatasi kondisi yang lebih darurat biasanya dokter akan menyarankan proses transfusi darah. Tapi mungkin masih banyak ibu hamil yang belum yakin. Dibawah ini kami informasikan mengenai Hb berapa harus transfusi darah pada ibu hamil dan mengapa?

Hb Berapa Harus Transfusi Darah?

Kadar Hb dalam tubuh bisa diketahui setelah dilakukan pemeriksaan darah dengan mengambil sampel darah melalui pembuluh darah vena. Dengan pemeriksaan alat yang canggih dan akurat maka hasilnya akan langsung diketahui dalam waktu beberapa menit saja. Sebenarnya kadar Hb wanita dewasa yang sehat dan tidak sedang hamil akan berkisar antara 12-16 gram/dL. Kemudian kadar hB wanita hamil biasanya akan lebih rendah karena adanya kebutuhan dasar hemoglobin dalam tubuh. Ini juga bisa dipicu oleh masalah anemia pada ibu hamil. Namun ketika ibu hamil memiliki kadar hB lebih rendah atau kurang dari 7 g/dl dengan usia kehamilan sudah masuk trimester ketiga, maka ibu lebih baik menerima transfusi darah. Ibu yang akan melahirkan dengan hB kurang dari 8 gram/dL biasanya juga lebih baik menerima transfusi darah.

Mengapa Harus Transfusi Darah ?

  1. Anemia berat

Meskipun suplemen penambah darah untuk ibu hamil biasanya diberikan oleh dokter sejak awal kehamilan tapi ibu tetap bisa terkena anemia. Ini adalah sebuah alasan pertama yang membuat ibu hamil harus menerima transfusi darah. Anemia ringan sejak awal kehamilan yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat bisa menjadi anemia berat. Kondisi ini sangat berbahaya untuk ibu hamil dan janin dalam rahim.

Setelah melakukan pemeriksaan tes darah saat hamil rutin pada ibu hamil maka dokter bisa memutuskan seberapa parah kondisi anemia ibu hamil. Hemoglobin sangat penting untuk tubuh ibu hamil dan bayi dalam kandungan. Bahan dalam darah ini akan membawa sel darah merah yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke smeua bagian tubuh kemudian membawa karbondioksida dari tubuh ke paru-paru yang kemudian keluar lewat saluran pernafasan. Karena itu kekurangan Hb bahkan bisa memicu kematian ibu hamil dan bayi dalam kandungan.

  1. Terjadi pendarahan

Ada banyak risiko yang bisa terjadi pada ibu hamil jika ibu hamil memiliki kondisi kesehatan yang rendah atau mengalami trauma. Salah satu dampak yang membuat ibu harus menerima transfusi darah adalah ketika terjadi pendarahan. Pendarahan pada ibu hamil bisa terjadi karena beberapa alasan termasuk kecelakaan, jatuh, keguguran, menjelang persalinan dan setelah persalinan. Gejala kehamilan ektopik juga bisa ditunjukkan dengan pendarahan. Saat itu terjadi maka proses transfusi darah dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil.

Gejala Hb Turun Pada Ibu Hamil

Ketika ibu hamil mengalami penurunan Hb maka biasanya akan mengembangkan tanda – tanda yang kurang nyaman. Ibu bisa mengalami tubuh yang tiba-tiba sangat lelah, menjadi lemah, tidak bertenaga, sangat pucat, kulit dan gusi tidak cerah, bagian bawah mata lebih pucat, detak jantung tidak teratur, dan pingsan. Terkadang tidak semua gejala ini muncul sehingga terjadi secara mendadak. Dan inilah kondisi yang sangat berbahaya untuk ibu hamil.

Itulah syarat Hb berapa harus transfusi darah pada ibu hamil dan mengapa? Semua ibu hamil bisa mengembangkan beberapa gejala ini sehingga lebih baik langsung periksa ke dokter jika merasa tubuh kurang nyaman.

fbWhatsappTwitterLinkedIn