8 Gejala Hepatitis B pada Ibu Hamil (No 7 Paling Berbahaya)    

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hepatitis B merupakan sebuah penyakit yang ditularkan lewat virus yang masuk ke dalam cairan tubuh secara langsung. Bahaya hepatitis bagi ibu hamil bisamenyerang bagian hati secara langsung sehingga membuat penderita mengalami gangguan hati yang serius. Penyakit ini bisa terjadi pada ibu hamil dan bisa sangat berbahaya untuk janin dalam kandungan. Biasanya ibu hamil terkena hepatitis B melalui beberapa perantara seperti air mani, cairan vagina, dan tes darah saat hamil dengan jarum yang tidak steril. Sementara sistem kekebalan tubuh ibu hamil semakin lemah karena virus yang aktif dalam tubuh. Biasanya beberapa orang dewasa bisa sembuh dari hepatitis B secara alami akibat kekebalan tubuh. Namun penyakit ini bisa lebih berat jika terjadi pada ibu hamil.

Bagaimana kondisi awal ibu hamil yang terkena hepatitis B? Berikut ini adalah beberapa gejala hepatitis B pada ibu hamil.

  1. Flu saat hamil

Awal ketika virus menyerang tubuh ibu hamil maka bisa menyebabkan gejala ringan seperti flu. Flu parah saat hamil biasa maka ibu akan merasa sakit kepala, batuk, hidung tersumbat dan masalah flu lain. Flu pada ibu hamil akibat virus ini biasanya tidak mudah diobati dengan jenis obat flu biasa untuk ibu hamil. Beberapa hari setelah terkena flu maka ibu hamil bisa merasa lebih nyaman. Kemudian flu bisa menyerang kembali dalam waktu yang sangat dekat. Sehingga ibu hamil akan merasakan kondisi tubuh yang terus melemah dan tidak nyaman akibat flu yang sering terjadi.

Baca: ibu hamil batuk pilek – bahaya batuk bagi ibu hamil – bahaya flu untuk ibu hamil

  1. Ibu hamil cepat lelah

Infeksi virus menyebabkan kondisi hati yang terus melemah. Semua sistem yang melibatkan organ hati tidak bisa bekerja dengan baik. Bahkan hati sudah tidak bisa bekerja dengan kondisi yang normal sehingga banyak racun dalam tubuh. Ibu hamil akan merasakan tubuh yang sangat lemah. Terlebih untuk ibu hamil yang terkena infeksi sejak trimester pertama. Hepatitis bisa merusak sistem darah dalam tubuh sehingga ibu juga terancam dengan anemia pada ibu hamil. Pada dasarnya kondisi ibu akan lebih lemah dibandingkan faktor lemah yang disebabkan karena perubahan hormon saat hamil.

Baca: bahaya kelelahan pada ibu hamil – hamil cepat ngantuk – penyebab sering pusing saat hamil

  1. Semua bagian tubuh terasa sakit

Virus yang menyerang tubuh menyebabkan kondisi yang sangat tidak nyaman pada ibu hamil. Ibu hamil akan merasakan semua bagian tubuh terasa lebih sakit. Tidak hanya pada bagian tulang atau sendi, namun semua bagian tubuh. Ketika ini terjadi sebenarnya virus sedang berkembang dan berusaha untuk merusak kerja hati. Ketika beberapa bagian tubuh ibu disentuh maka akan terasa lebih sakit dibandingkan biasanya. Jika ibu hamil bekerja sambil berdiri atau duduk dalam waktu yang lama maka kondisi kelelahan bisa menjadi lebih buruk termasuk  kaki bengkak saat hamil. Rasa sakit ini juga bisa menyebabkan demam saat hamil.

Baca:  bahaya duduk terlalu lama bagi ibu hamil – Ibu hamil muda berdiri lama

  1. Gangguan pencernaan

Hati memiliki fungsi yang sangat penting untuk sistem pencernaan. Ketika gangguan hati terjadi maka sistem pencernaan juga tidak bisa bekerja dengan baik. Beberapa gangguan pencernaan bisa terjadi pada ibu hamil seperti sakit perut yang sangat sering terjadi,  perut melilit saat hamil, mual terus menerus, muntah dan diare saat hamil. Semua gejala ini bisa menjadi sangat berat karena ibu juga mengalami morning sickness. Ketika semua gangguan pencernaan terjadi maka ibu harus mendapatkan perawatan yang cepat. Diare bisa menyebabkan gangguan yang berat karena ibu tidak bisa menerima makanan dengan baik.

Baca: tidak mual saat hamil – makanan pencegah mual saat hamil – penyebab mual saat hamil dan cara mengatasinya – perbedaan mual hamil atau maag 

  1. Nafsu makan terus menurun

Gejala hepatitis B pada ibu hamil juga akan menyebabkan nafsu makan yang terus menurun. Nafsu makan yang menurun ini tidak dipengaruhi oleh  morning sickness meskipun kondisinya bisa memburuk. Hati bekerja sangat penting untuk menghasilkan enzim yang bisa membantu penyerapan nutrisi dalam tubuh. Ketika ada infeksi pada bagian hati maka ibu hamil tidak akan bisa menerima makanan dengan baik. Pengolahan nutrisi dalam tubuh juga menjadi terganggu sehingga ibu hamil tidak akan merasa lapar. (baca:  ibu hamil muda cepat lapar –  mudah lapar tanda hamil)

  1. Morning sickness yang parah

Penyakit hepatitis B bisa menyebabkan morning sickness yang parah. Ibu hamil memang biasanya mengalami morning sickness ketika masuk ke trimester pertama. Namun ketika sudah masuk ke trimester selanjutnya maka sudah sembuh. Hal ini berlainan dengan ibu hamil yang menderita hepatitis B. Kondisi morning sickness bisa bertahan selama kehamilan sehingga menyebabkan tubuh ibu menjadi lebih lemah dari biasanya.

Baca:  Penyebab morning sickness saat hamil – bahaya morning sickness – cara mengatasi morning sickness

  1. Putih mata dan kulit menjadi kuning

Penyakit hepatitis B juga bisa menyebabkan bagian putih mata dan kulit menjadi kuning. Kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa yang memang sudah terkena infeksi. Namun gejala ini biasanya muncul pada ibu hamil yang sebelumnya memang sudah terkena infeksi virus hepatitis B. Perubahan warna putih mata dan kulit yang menjadi lebih kuning disebabkan karena adanya akumulasi kadar bilirubin dalam tubuh ibu hamil. Hati memiliki fungsi yang penting untuk mengatur kadar bilirubin. Namun jika hati bermasalah maka kadar bilirubin menjadi sangat tinggi dan kemudian zat ini bisa menumpuk dalam kulit.

  1. Air seni dan tinja yang pucat

Penyakit hepatitis B pada ibu hamil juga bisa menyebabkan air seni dan tinja menjadi lebih pucat. Kondisi ini sangat sering terjadi pada ibu hamil yang sudah terkena infeksi hepatitis B lanjut. Dampak akibat hati tidak bisa bekerja dengan baik menyebabkan sistem dalam pencernaan dan urin terganggu. Beberapa ibu hamil juga bisa mengalami keluarnya bilirubin dari tubuh yang menyebabkan kotoran dan urin menjadi pucat. (Baca:  Sering kencing saat hamil

Resiko ibu hamil terkena hepatitis B

Penyakit hepatitis B pada ibu hamil memang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan ibu dan janin. Ketika semua gejala hepatitis B pada ibu hamil muncul maka pemeriksaan perlu dilakukan lebih cepat. Berikut ini beberapa dampak penyakit hepatitis B untuk janin:

  1. Bayi beresiko tinggi lahir prematur
  2. Bayi akan dilahirkan dengan kondisi kurang sehat termasuk berat badan yang rendah dan bayi kuning. (baca: penyebab kuning pada bayi – cara mengatasi bayi kuning)
  3. Ibu dan bayi bisa terkena diabetes gestasional. (baca juga: bahaya diabetes saat hamil – bahaya obesitas bagi ibu hamil)
  4. Ibu bisa terkena pendarahan yang berat selama kehamilan (bahkan sebelum persalinan) (baca: penyebab pendarahan saat hamil)
  5. Bayi bisa memiliki resiko terkena hepatisi B sehingga harus menerima vaksin setelah dilahirkan.

Informasi bayi prematur:

Pemeriksaan gejala hepatitis B pada ibu hamil harus dilakukan dengan cepat setelah muncul. Setelah dokter menemukan hasil dari pemeriksaan maka perawatan bisa dilakukan setelah kehamilan masuk trimester ketiga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn