6 Efek Samping KB IUD Paling Tidak Nyaman

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

IUD atau spiral adalah salah satu jenis alat KB yang paling banyak digunakan oleh ibu muda. Hal ini sangat menarik karena ketika ibu ingin hamil lagi maka tinggal lepas saja IUD yang terpasang. Proses pemasangan jenis kb IUD juga tidak menyakitkan karena diikuti dengan beberapa metode. Kemudian ibu tidak harus pergi ke rumah sakit setiap bulan untuk periksa alat KB. Sekali dipasang dan sudah nyaman maka alat ini sangat aman. Bahkan masa pemakaian KB IUD juga bisa disesuaikan termasukl untuk jangka pendek dan jangka panjang sampai 10 tahun. Tapi sebelum memasang IUD maka lihat dulu efek samping KB IUD paling tidak nyaman.

  1. Menstruasi tidak teratur

KB IUD juga menjadi penyebab haid tidak teratur terutama pada saat awal pemakaian. Hal ini disebabkan karena hormon dalam tubuh masih menyesuaikan dengan IUD yang dipasang pada rahim. Akhirnya ibu akan mengalami menstruasi yang lebih lama dari biasanya. Terkadang juga tidak menstruasi sehingga menjadi gelisah. Jika seperti ini maka segera periksa ke dokter Anda.

  1. Pendarahan dan kram perut

Kemudian efek yang lain adalah jika ibu mengalami haid maka haid bisa sangat lama dan tidak nyaman. Terkadang disertai dengan pendarahan yang menunjukkan adanya darah haid berwarna hitam pekat. Hal ini yang membuat ibu merasa lebih sakit karena rahim mengeluarkan luruhan darah yang lebih kental. Ibu akan merasa kram dan sangat nyeri pada perut bawah. Untuk mengatasinya maka cobalah mengompres pada perut bawah dengan handuk hangat.

  1. PMS berat tapi tidak haid

Pada awal pemakaian KB IUD juga bisa menyebabkan ibu mengalami gejala haid atau PMS yang berat. Ibu bisa mengalami gangguan pada perut bawah seperti kram dan nyeri. Kemudian keluhan lain seperti sakit kepala, tubuh sakit, demam dan mudah emosi. Beberapa ibu juga mengalami PMS yang buruk tapi hanya mengeluarkan flek ringan saja saat sudah jadwal menstruasi.

  1. Pendarahan ringan

Pada awal pemakaian juga bisa menyebabkan pendarahan ringan meskipun bukan haid. Hal ini bisa terjadi karena alat IUD yang berusaha menyesuaikan dengan posisi rahim ibu. Terkadang efek ini bisa terjadi ketika pemasangan IUD dilakukan saat ibu masih menstruasi. Namun efek ini tidak mengapa karena tidak akan merusak organ dalam ibu. Jika cukup berat maka segera ke dokter karena bisa jadi itu pendarahan dari rahim. Efek ini juga cukup ringan dibandingkan dengan bahaya KB suntik.

  1. Infeksi vagina

Pemasangan alat IUD memang harus melalui jalan lahir atau vagina. Dokter akan memasang alat khusus untuk membuka area ini sehingga bisa menanam IUD sampai ke mulut rahim. Meskipun terdengar mengerikan ternyata prosedur ini tidak menyakitkan, terlebih jika dilakukan saat masih haid. Nah proses pemasangan inilah yang ternyata bisa memicu infeksi vagina. Kemudian juga bisa disebabkan oleh ibu tidak menjaga kebersihan vagina selama mengalami flek dan pendarahan pada awal pemasangan.

  1. IUD lepas atau geser

Pertanyaan tentang apakah KB spiral bisa lepas sendiri memang sering dipikirkan oleh semua ibu. Namun ternyata kejadian ini memang bisa terjadi tapi dengan kemungkinan yang sangat kecil. Awalnya terjadi pergeseran kemudian alat lepas dari tempatnya. Jika terjadi seperti ini maka biasanya ibu akan merasa tidak nyaman pada perut bawah, kram, sakit saat bergerak, dan ada flek atau pendarahan dari vagina. Jadi jika muncul semua tanda ini maka segera periksa ke dokter terdekat.

Itulah beberapa efek samping KB IUD paling tidak nyaman. Mungkin ibu khawatir dengan semua efek ini, namun ternyata tidak selalu terjadi. Jadi pastikan ibu mendapatkan penjelasan efek ini dari dokter ketika akan memasang KB IUD.

fbWhatsappTwitterLinkedIn