15 Cara Perawatan Ibu Hamil 2 Bulan : Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah Anda dinyatakan hamil dan kehamilan berjalan selama 2 bulan maka Anda perlu untuk menjaga kesehatan Anda dan janin Anda. Perkembangan janin 2 bulan juga menjadi masa yang sangat penting untuk janin dan ibu. Saat itu ibu mungkin akan mengalami hal yang tidak nyaman seperti merasa seperti sakit, mual, lelah, sakit kepala dan tiba-tiba ingin makan atau tidak ingin makan sama sekali. Semua itu masih dipengaruhi oleh kondisi hormon dalam tubuh. Namun untuk mencegah agar tidak terjadi masalah maka ibu harus melakukan cara perawatan ibu hamil 2 bulan boleh dan tidak boleh dilakukan. Silahkan menyimak informasi berikut ini untuk lebih jelasnya.

Boleh Dilakukan

  1. Minum air yang cukup

Untuk menghindari bahaya dehidrasi bagi ibu hamil maka ibu harus cukup minum. Saat hamil 2 bulan maka ibu biasanya merasa pahit pada bagian dalam mulut, lidah yang tidak bisa merasakan makanan dan selalu mual atau muntah. Karena berbagai kondisi ini akibatnya banyak ibu yang tidak mau minum air putih karena merasa mual. Tapi agar tidak terkena bahaya kekurangan cairan dan berbahaya untuk janin maka harus cukup minum air putih.

  1. Istirahat yang cukup

Saat hamil muda maka sebaiknya ibu juga istirahat yang cukup. Jangan sampai ibu merasa lelah dan tertekan karena bisa terkena bahaya kelelahan pada ibu hamil. Istirahat yang cukup akan membuat tubuh ibu nyaman, perkembangan janin berjalan dengan baik dan ibu tidak merasakan dampak morning sickness yang terlalu parah.

  1. Minum vitamin kehamilan

Vitamin kehamilan sangat penting jika ibu memang masuk ke kehamilan 2 bulan. Berbagai jenis vitamin yang sangat penting termasuk asam folat. Vitamin ini bisa mencegah akibat kekurangan asam folat pada ibu hamil dan janin yang sangat berbahaya. Selain itu vitamin lain juga tetap harus diminum ibu hamil seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C dan jenis lain. Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan suplemen vitamin yang aman.

  1. Memilih makanan yang sehat

Kemudian ibu juga harus memilih makanan yang tepat sesuai kebutuhan ibu dan janin. Jika ibu merasa bingung untuk memilih makanan maka bisa mengikuti nutrisi ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan. Nutrisi untuk ibu hamil tidak hanya penting untuk ibu saja tapi juga untuk janin. Janin mulai mengalami perkembangan mulai dari proses pembentukan organ dan juga proses yang lain.

  1. Cuci dan kupas buah dan sayuran

Lalu ibu juga harus mencuci dan mengupas buah atau sayuran yang akan dimasak atau dimakan secara langsung. Ini tindakan yang sangat penting untuk mencegah efek pestisida dari sayuran atau buah yang bisa masuk ke tubuh ibu dan menyebabkan resiko untuk janin termasuk cacat janin dan masalah yang lain. Kebiasaan ini juga sangat baik untuk mencegah cacat karena infeksi dari bahan pestisida yang berbahaya pada janin.

  1. Makan dalam jumlah lebih kecil tapi sering

Selama hamil 2 bulan maka ibu juga akan mengalami morning sicknes yang tidak nyaman. Jika ibu tidak makan maka bisa menyebabkan sakit termasuk resiko penyakit maag. Untuk mengatasi ini maka cobalah untuk makan dalam jumlah yang lebih sedikit dan sering. Camilan juga bisa dijadikan makanan alternatif untuk ibu termasuk buah, roti yang tidak terlalu manis atau keripik.

  1. Gunakan bra yang sesuai
  2. Latihan ringan

Tidak Boleh Dilakukan

  1. Jangan mengkonsumsi makanan mengandung garam terlalu tinggi
  2. Berhenti merokok dan minum alkohol
  3. Tidak minum soda
  4. Jangan sampai menahan lapar terlalu lama
  5. Hindari semua makanan berlemak tidak sehat
  6. Hindari makanan cepat saji
  7. Hindari menggunakan obat warung biasa.

Jadi ternyata seperti inilah cara perawatan ibu hamil 2 bulan boleh dan tidak boleh dilakukan. Ibu harus mematuhi cara perawatan yang disarankan dan apa yang tidak disarankan untuk ibu. Semua langkah ini sangat penting untuk menjaga kesehatan sehingga ibu dan bayi lahir dengan sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn