Ibu hamil naik pesawat dikategorikan aman, namun harus mengetahui beberapa faktor yang membuat mengapa menjadi perhatian serius dari maskapai penerbangan. Ibu hamil umumnya harus memendam berbagai keinginan yang bisa mengganggu kehamilan. Berbagai larangan untuk tidak mengkonsumsi jenis makanan atau minuman tertentu. Bahkan ada beberapa mitos kehamilan yang terasa tidak masuk akal. Semua itu kembali kepada kepercayaan seorang wanita yang sedang hamil.
Tapi, apakah bepergian dengan pesawat termasuk dalam salah satu larangan untuk ibu hamil. Dalam hal ini ada beberapa perbandingan yang didapatkan dari dunia medis dan beberapa resiko yang bisa dialami oleh wanita hamil seperti keguguran atau kelahiran yang belum masuk tempo. Berikut ini adalah berbagai macam fakta yang berhubungan dengan keamanan ibu hamil untuk bepergian dengan pesawat.
1. Bagaimana Kondisi Kehamilan Terhadap Perubahan Suhu di Pesawat?
Suhu dalam pesawat telah diatur dengan suhu tertentu yang sesuai dengan standar penerbangan. Hal ini dilakukan untuk menjaga prosedur keamanan penerbangan. Perubahan suhu yang terjadi dalam pesawat biasanya juga dilakukan ketika pesawat mencapai ketinggian tertentu. Efek perubahan suhu ini bisa membuat ibu hamil merasa mual dan muntah. Bahkan beberapa ibu hamil bisa mengalami sakit kepala yang sangat hebat. Tapi beberapa ibu hamil bisa juga tidak mengalami hal ini.
Tips
Naik pesawat untuk ibu hamil yang masuk ke trimester pertama sebaiknya berhati-hati dengan perubahan suhu ini. Perubahan suhu ini bisa membuat tubuh menjadi lemah, mual, sakit kepala dan kondisi kesehatan yang menurun. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya ibu hamil yang baru masuk ke trimester pertama sebaiknya lebih baik untuk menyediakan beberapa obat anti mual khusus dan minum cukup air mineral. (Baca juga : cara mengatasi mual saat hamil)
2. Keamanan Ibu Hamil dalam Melewati Mesin Detektor di Bandara
Saat akan masuk ke pintu penerbangan sebuah maskapai maka semua orang harus melewati pintu detector, termasuk ibu hamil. Pintu detektor memakai radiasi yang akan memancarkan gelombang elektromagnetik dari semua benda elektronik termasuk kabel. Pada dasarnya sinar radiasi yang dipancarkan oleh pintu atau tongkat detektor sangat aman untuk janin dan ibu hamil. Sinar radiasi yang dipakai oleh pintu detektor lebih rendah dari radiasi yang dipakai untuk mesin ronsen di rumah sakit.
Tips
Melewati pintu detektor atau tongkat detektor pada dasarnya sangat aman dan tidak akan berbahaya untuk ibu hamil yang masuk ke trimester satu hingga tiga. Tapi jika Anda merasa ragu maka sebaiknya beritahukan kepada petugas agar Anda bisa melewati model pemeriksaan lain.
3. Apakah Reaksi Radiasi dalam Pesawat Beresiko Terhadap Janin?
Dalam sebuah penerbangan umumnya pesawat akan terkena radiasi dari berbagai macam sumber seperti angin, sinar matahari dan badai. Radiasi ini bisa memancar ke semua penumpang. Namun jenis radiasi alam ini ternyata tidak berbahaya untuk ibu hamil dan perkembangan janin. Radiasi ini termasuk dalam radiasi yang sangat kecil sehingga tubuh bisa membentuk perlindungan yang alami.
Tips
Kondisi kehamilan baik pada trimester pertama hingga ketiga sangat aman untuk resiko radiasi alam. Beberapa resiko untuk kesehatan ibu hamil seperti kenaikan suhu badan, rasa tertekan, emosi dan mual bisa juga terjadi dari radiasi. Namun kondisi ini hanya terjadi ketika ibu hamil dalam kondisi yang kurang sehat.
4. Bagaimana Resiko Tekanan Perubahan Kabin Pesawat Terhadap Janin?
Perubahan tekanan kabin biasanya akan dialami oleh pesawat ketika mencapai ketinggian sekitar 4500 – 8000 kaki. Standar ketinggian ini sangat aman untuk janin dan ibu hamil yang cukup sehat saat bepergian. Tapi beberapa ibu hamil yang merasa kurang sehat bisa mendapatkan beberapa resiko seperti : mual, pusing dan sesak nafas. Selain itu ibu hamil yang kurang sehat sebaiknya juga tidak memakai jenis pesawat komersil yang berkapasitas besar, karena tekanan kabin bisa menyebabkan bahaya untuk janin.
Tips
Pada dasarnya ibu hamil yang sehat tidak akan mengalami masalah dengan perubahan tekanan kabin dalam pesawat. Hanya saja bagi ibu hamil yang mengalami masalah gangguan plasenta, kekurangan manfaat zat besi, anemia, dan penyakit penggumpalan darah sebaiknya menggunakan fasilitas oksigen yang sudah tersedia di bangku pesawat.
5. Bagaimana jika Anda Harus Naik Pesawat saat Masuk Trimester Ketiga?
Bagaimana jika harus pergi dengan pesawat saat kehamilan sudah masuk ke trimester ketiga? Banyak ibu hamil yang mencari kebenaran sumber ini. Pada dasarnya kehamilan yang sehat sangat aman untuk bepergian dengan pesawat hingga trimester ketiga. Tapi lebih baik disarankan hanya untuk sebelum mencapai usia kandungan 36 minggu (perkembangan janin 9 bulan). Jika usia kehamilan sudah lebih dari 36 minggu maka sebaiknya Anda menunda perjalanan.
Tips
Jika Anda harus bepergian dengan pesawat saat sudah memasuki trimester ketiga maka pertimbangkan untuk membawa semua kebutuhan persalinan dan membawa rekaman medis selama kehamilan. Ini diperlukan jika Anda terpaksa harus melahirkan di tempat tujuan dimana Anda belum pernah memiliki data medis di rumah sakit yang baru.
Tetap Nyaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Ada beberapa ibu hamil yang bisa melakukan perjalanan dengan pesawat sepanjang kehamilan dan sama sekali tidak memiliki resiko yang besar. Tapi kasus ini biasanya hanya dialami oleh ibu hamil yang memiliki kondisi kesehatan yang sangat bugar selama kehamilan. Tapi, bagaimana jika Anda harus tetap pergi dengan pesawat karena keperluan yang sangat darurat dan tidak bisa ditunda. Berikut ini adalah pedoman agar tetap nyaman ketika naik pesawat saat hamil.
- Ketika Anda memesan tiket maka pilih tempat duduk yang dekat dengan toilet. Anda mungkin akan sering pergi ke toilet jika melakukan penerbangan dalam waktu lebih dari dua jam. Pastikan Anda nyaman saat harus berjalan dari tempat duduk ke toilet.
- Pilih tempat duduk yang dekat dengan bagian sayap. Bagian ini akan membuat tubuh Anda tidak merasa tertekan ketika pesawat merubah ketinggian. Selain itu sirkulasi udara di tempat ini juga sangat aman untuk ibu hamil dan janin.
- Buat posisi tubuh anda nyaman sepanjang penerbangan. Kehamilan sering menimbulkan resiko seperti kaki kram, varises dan kaki bengkak saat hamil. Anda bisa membawa alas untuk tempat tumit kaki sehingga kaki Anda bisa lurus dan tidak mudah lelah.
- Pakailah sabuk pengaman dengan posisi yang nyaman untuk perut terutama jika Anda masuk ke trimester kedua dan ketiga. Mintalah saran pada awak kabin untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman.
- Jika Anda melakukan penerbangan dalam waktu yang lama misalnya lebih dari dua atau tiga jam, maka atur waktu untuk berdiri dan berjalan-jalan sebentar. Namun pastikan Anda tidak menganggu penumpang lain.
- Minum air dalam jumlah yang cukup untuk menghindari dehidrasi dan hindari makanan yang dapat memicu sakit perut atau buang gas.
- Hindari konsumsi kopi, teh atau minuman lain yang dapat membuat ginjal Anda bekerja cepat sehingga lebih sering terasa buang air kecil. (Baca juga : bahaya kopi bagi ibu hamil)
- Jika Anda merasa sesak nafas saat pesawat mencapai ketinggian tertentu maka gunakan masker oksigen yang sudah disediakan. Jangan merasa malu untuk memakainya karena ini penting untuk kenyamanan Anda dan janin.
- Sebaiknya saat bepergian dengan pesawat Anda juga harus memakai pakaian yang nyaman dan hindari pakaian yang ketat karena akan membuat tubuh terasa tidak nyaman.
- Pakailah sepatu yang nyaman dan hindari memakai sepatu hak tinggi agar kaki tidak bengkak.
Keamanan Naik Pesawat sesuai Trimester Kehamilan
Semua orang tentu ingin tetap bepergian selama kehamilan. Namun selalu ada resiko bagi ibu hamil yang ingin tetap naik pesawat. Dorongan untuk naik pesawat sebaiknya harus dengan alasan yang kuat, sehingga jika Anda bisa menunda perjalanan, maka jangan naik pesawat saat hamil, terutama saat masuk ke trimester pertama dan ketiga akhir. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika naik pesawat sesuai trimester.
1. Trimester Pertama (0-3 bulan)
Saat memasuki trimester pertama maka ibu hamil cenderung mengalami beberapa gangguan seperti mual, muntah, lemah, dan sakit kepala. Ini adalah gangguan yang sangat wajar namun resiko terbesar ketika terbang saat trimester pertama adalah keguguran. Penyebab keguguran bisa terjadi karena masalah kondisi kesehatan ibu hamil dan janin yang masih dalam tahap rentan
Jika Anda terpaksa harus pergi ke suatu tempat saat masih masuk trimester pertama sebaiknya membawa semua data medis kehamilan, obat-obatan pribadi dan memahami resiko yang bisa terjadi. Semakin lama perjalanan maka Anda kemungkinan akan semakin merasa tidak nyaman sepanjang penerbangan.
2. Trimester Kedua (3 – 6 bulan)
Jika Anda harus bepergian dengan pesawat saat memasuki usia kehamilan trimester kedua maka ini adalah waktu yang paling disarankan. Saat usia kehamilan 3 hingga 6 bulan maka resiko mual, muntah dan semua penyakit awal kehamilan sudah hilang. Biasanya ibu hamil juga memiliki nafsu makan yang lebih baik dan kondisi kesehatan yang sudah kuat. Bagi ibu hamil yang sehat maka penerbangan ini tidak akan bermasalah. Tidak ada resiko keguguran atau kelahiran prematur jika ibu hamil dalam kondisi yang sehat. Tapi jika ibu hamil memiliki beberapa masalah kesehatan sebaiknya tidak memaksa untuk pergi.
3. Trimester Ketiga (6 – 9 bulan)
Umumnya wanita hamil yang telah memasuki trimester ketiga akan memiliki kondisi fisik yang sehat. Namun kondisi badan mereka juga sedikit lemah karena beban kandungan yang semakin berat. Selain itu beberapa bagian tubuh sedang berusaha untuk mempersiapkan persalinan. Penerbangan yang dilakukan trimester ketiga sebelum 36 minggu biasanya tidak masalah, tapi lebih dari itu biasanya Anda harus memerlukan ijin khusus dari dokter kandungan. Biasanya perusahaan penerbangan juga akan meminta surat ijin ini untuk memastikan bahwa kondisi Anda baik-baik saja.
Waktu Paling Aman bagi Ibu Hamil untuk Naik Pesawat
Dari sembilan bulan waktu hamil bagi wanita, maka waktu terbaik untuk naik pesawat adalah ketika memasuki trimester kedua. Saat masuk ke trimester pertama maka tubuh ibu hamil sedang berusaha untuk membangun kesehatan untuk janin dan ada perubahan hormon yang menyebabkan ibu hamil mengalami morning sickness ( gejala : mual, muntah, lemah dan terkadang depresi).
Namun ketika masuk ke trimester ketiga maka kondisi ibu hamil sudah sangat sehat. Kesehatan ini semakin baik karena morning sickness sudah hilang dan nafsu makan ibu hamil juga lebih baik. Sementara itu penerbangan untuk wanita hamil saat masuk ke trimester ketiga sebenarnya sudah sangat beresiko karena usia kandungan dan beberapa orang juga takut melahirkan di dalam pesawat.
Kehamilan dengan beberapa kondisi tertentu seperti kembar, penyakit bawaan pada janin, resiko mudah tertular virus dan penyakit penggumpalan darah juga sangat tidak disarankan untuk naik pesawat.
Jadi langkah terbaik untuk tetap naik pesawat saat hamil bisa dilakukan dengan mengikuti beberapa prosedur dibawah ini:
- Lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan Anda sebelum memastikan untuk bepergian dengan pesawat. Langkah ini sangat penting untuk mengetahui kondisi kehamilan Anda dan memastikan bahwa Anda sehat untuk naik pesawat.
- Lakukan pemesanan tiket dan tanyakan kepada maskapai untuk prosedur penerbangan bagi wanita hamil. Beberapa maskapai memang memiliki aturan khusus untuk keselamatan ibu hamil saat naik pesawat.
- Bawalah dokumen kesehatan Anda sehingga bisa digunakan jika terpaksa Anda harus mendapatkan perawatan setelah sampai di tempat tujuan.
- Bawalah obat-obatan pribadi sesuai dengan kondisi dan resep dari dokter kandungan. Jangan mengkonsumsi obat-obatan bebas selama dalam pesawat karena mungkin bisa menyebabkan komplikasi atau reaksi.
- Jangan pernah melakukan perjalanan dengan pesawat seorang diri. Lebih baik jika Anda tetap pergi dengan orang yang dekat karena bisa menjaga kondisi Anda jika terjadi hal yang tidak terduga dengan kandungan Anda selama dalam penerbangan.
Resiko Naik Pesawat Saat Hamil
Meskipun naik pesawat pada dasarnya aman untuk ibu hamil pada trimester kedua (trimester pertama dan ketiga dengan syarat khusus) namun juga memiliki beberapa masalah resiko kesehatan. Beberapa ibu hamil mungkin tidak akan mengalami resiko ini, namun beberapa wanita juga bisa mendapatkan resiko ini. Berikut ini beberapa masalah kesehatan untuk ibu hamil naik pesawat yang harus diwaspadai.
- Resiko infeksi penularan penyakit. Bepergian dengan pesawat membuat ibu hamil berinteraksi dengan banyak orang. Beberapa orang bisa sedang sakit dan menularkan resiko penyakit yang lebih besar kepada ibu hamil. Jadi jika Anda ingin pergi dengan jangka waktu penerbangan tertentu dan ada resiko endemi penyakit maka Anda bisa melakukan vaksinasi. Mintalah saran dokter kandungan jika harus mendapatkan vaksin
- Kaki bengkak. Masalah kaki bengkak biasanya memang banyak ditemukan pada kehamilan terutama memasuki trimester kedua dan ketiga. Untuk menjaga hal ini sebaiknya berikan sirkulasi gerakan yang nyaman pada betis dan jangan memakai sepatu hak tinggi.
- Resiko komplikasi selama kehamilan. Jika Anda memiliki beberapa macam komplikasi kehamilan seperti gejala morning sickness maka bawalah obat-obatan pribadi. Anda bisa melakukan pemeriksaan sebelum pergi dengan pesawat.
- Sakit perut. gangguan pencernaan seperti mual dan kembung memang sangat wajar selama kehamilan. Tapi tekanan kabin dalam pesawat bisa membuat keadaan itu menjadi lebih parah. Cara untuk mengatasi hal ini adalah jangan meng
- Resiko pembekuan darah. Masalah ini bisa terjadi karena ada trombosit darah tidak bisa mengalir ke pembuluh darah. Resiko ini akan semakin besar ketika penerbangan harus berlangsung dalam waktu yang lama. Beberapa cara yang bisa Anda pakai adalah buat kaki menjadi nyaman dan lakukan beberapa gerakan untuk kaki.
Naik pesawat saat hamil merupakan salah satu aktivitas yang cukup membuat dilema sebagian besar ibu hamil. Namun sebelum hal tersebut anda lakukan ada baiknya meminta saran dokter.